13.

9.1K 869 38
                                    

Wang yibo masih terus duduk di samping ranjang sembari memegang erat tangan lelaki manis yang masih berbaring pucat itu.

Dia tersenyum. Tangannya yang lain mulai menyisir rambut-rambut xiao zhan yang semakin panjang menutupi dahinya. Sudah hampir 5 hari, namun lelaki manis itu belum juga bangun dari tidurnya.

Yibo menunduk dan mengecup lembut pipi serta bibir lelaki manis itu. Kemudian dia kembali tersenyum lagi.
"Cihh--kau tidur begitu lama. kapan kau akan bangun, um?".

"Kau lihat? Mangkuk bubur ini aku yang memasaknya sendiri. Padahal aku ingin kau mencobanya. Dasar bunny. Jika kau terus menutup mata, bagaimana kau akan makan nanti?".

"Heii, kau tidak lapar?".

Kemudian dia tertawa. "Hahaha. Haruskah aku membuat mie untukmu? Umm, kau menyukainya bukan?".

Sang ibu yang menatapnya di balik pintu merasa hatinya begitu hancur. Dia memegang dadanya dan meramat kuat bajunya serta air matanya mengalir. Sungguh dia tak pernah melihat anaknya segila ini.
Xiao zhan telah di pindahkan ke kamar wang yibo sesuai dengan permohonan lelaki itu. Dan hingga saat ini, yibo bahkan tak pernah meninggalkan ruangan itu. Dia tidak ke perusahaan, bahkan panggilan telfon dari para klien juga di abaikan begitu saja. Dia sama sekali tidak mencuci wajahnya, bahkan tidak mandi juga. Ketika dia lapar, dia hanya memakan beberapa suap dari makanan yang ada dan hanya meminum air sekucupnya.
Terkadang dia keluar untuk memasak yang katanya makanan itu untuk xiao zhan.

Sungguh miris. Sang ibu tak tahan dengan perilaku anaknya saat ini. Dia sungguh tak mampu menghadapi wang yibo yang sekarang, berbeda saat wang yibo keras kepala karena hal lain. Sekarang sepertinya anak itu benar-benar sekarat karena cinta.

*

Wanita cantik itu terus mondar mandir dalam rumahnya. Pertunanganan yang di rencanakan itu telah di batalkan.
Lama setelah dia mondar mandir. Dia akhirnya berteriak. "Argghhh…… sialan!! Sebenarnya kemana zhan ge pergi? Mengapa dia tidak menghubungiku?".

Sang ibu mendekat dan berkata. "Kita tidak bisa melacak keberadaannya. Kau harus tenang dulu um?".

"Arggghh…aku harus menemukannya kembali".

Sedangkan disisi lain. Yubin dan Jili masih duduk di cafe tempat dimana mereka bersama xiao zhan sering bertemu disana.
Jili mengaduk-aduk minumannya dan berkata. "Yubin, zhanzhan menghilang tanpa jejak. Kau tahu bahwa dia bukan orang yang akan pergi tanpa memberi kabar bukan?".

Yubin mengangguk sambil meneguk jus di hadapannya.

Jili kembali melanjutkan. "Yibo…".

Yubin mendongakan kepalanya menatap jili heran. "Apa?".

"Yibo…apa kau tidak curiga padanya?".

Yubin mengernyit. "Apa maksudmu?".

Jili menggeleng. "Bukan apa-apa. Mungkin hanya pikiranku".

Yubin bukannya tak mengerti maksud Jili. Hanya saja dia tidak berpikir sampai kesana. Apalagi yibo juga sedang mencari xiao zhan. Tapi mengingat akhir-akhir ini yibo tampak aneh, yubin sepertinya mulai mencurigainya.

*

"Yibo, tidurlah sebentar. Kau hampir tak tidur belakangan ini".
ucap wanita paruh baya itu.
Yibo masih berdiam diri di tempatnya sambil tangannya terus menggenggam tangan xiao zhan. Dengan suara lirih dan wajah yang lelah dia berkata.

"Bu, jika zhanzhan tidak bangun lagi. Maka aku yang akan tidur menemaninya".

"yibo…".
Suara nyonya wang pelan dan bergetar. Dia tahu yibo tak main-main. Perasaan takut itu mulai menguasainya. Dia berjalan mendekat dan memeluk pundak putranya. "Kau tahu mengapa ibu tak ikut ayahmu untuk pekerjaan di luar negeri? Karena ibu takut bila kau kesepian dan kekurangan kasih sayang dari kami, makanya ibu memutuskan untuk tetap tinggal. Tapi…bagaimana kau bisa mengatakan hal menakutkan seperti ini nak?".

Cinta or Obsession? (YIZHAN/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang