Yubin kembali dengan perasaan kecewa. Ternyata semua dugaannya selama ini benar. Xiao Zhan bersama wang yibo.
Mengapa Wang yibo menyembunyikan xiao Zhan? Bukankah selama ini dia selalu bertanya kabar tentang xiao Zhan dari dirinya atau pun jili? Lalu mengapa sekarang mereka tiba-tiba bersama? Mengapa Wang yibo tidak mengatakan apapun pada mereka? Apa Wang yibo lupa kalau mereka adalah sahabat dari lelaki manis itu? Atau... Mungkinkah mereka menyembunyikan sesuatu?Dilihat dari bagaimana sikap xiao Zhan tadi. Lelaki yang ceria itu bahkan begitu canggung menunjukan senyumnya. Xiao Zhan bukanlah orang yang cuek dan Yubin tau betul akan hal itu.
Tapi mengapa?? Mengapa xiao Zhan bahkan tidak berlari memeluknya seperti biasa ketika mereka bertemu di kampus dulu? Bahkan mereka tidak bertemu satu hari pun, lelaki manis itu sudah mengatakan jika dia rindu. Namun kali ini berbeda, xiao Zhan tidak menyambut nya tetapi malah berdiam diri ditempatnya layaknya sebuah patung.
Yubin menghempaskan dirinya diatas kasur miliknya setelah ia tiba di rumah. Pikirannya kacau, dia harus segera memberi tau Juli tentang hal ini.
•••
Xiao zhan membaringkan bayi kecilnya itu di ranjang miliknya, kemudin duduk disisi tempat tidur memandang wajah putranya.
Sesaat ia menghela nafas panjang kemudian kedua netra hitamnya beralih memandang pria yang sedang berdiri di ambang pintu kamar itu.
"Kau tidak mau duduk? Aku rasa kakimu sudah pegal" ujarnya.
Wang yibo sejak tadi berdiri disana tanpa berniat untuk mendekat ke arah xiao Zhan. Sudah hampir satu jam lelaki itu berdiri mematung disana.
"Masih tidak mau duduk?" Xiao Zhan berujar sekali lagi yang akhirnya membuat wang yibo mendekat.
Yibo mendudukkan dirinya disamping lelaki manis itu, kemudian tangannya melingkar di pinggang xiao zhan. Xiao Zhan tidak mencegahnya, ia membiarkan wang yibo memeluknya.
"Jangan pergi" suara parau Wang yibo terdengar bergetar. Xiao zhan tau, lelaki itu sedang ketakutan.
Wang yibo yang dulu menyiksanya dan bahkan hampir membunuhnya, kini terlihat seperti seekor anak anjing yang memohon pada majikannya untuk tidak membuang nya.
Hati xiao Zhan tergerak. Ingin rasanya ia berbalik dan membalas memeluk lelaki itu, namun egonya menolak keras hal itu."Jangan pergi, aku mohon" sekali lagi Wang yibo berbicara ketika menyadari xiao Zhan hanya diam saja.
"Aku tidak..." Xiao Zhan menjawab singkat, tetapi dapat dipahami oleh Wang yibo. Lelaki itu tau maksud xiao Zhan. Xiao Zhan mengatakan dia tidak akan pergi.
Tetapi Wang yibo masih meragukan hal itu. Bagaimana jika suatu saat nanti xiao Zhan meninggalkannya secara tiba-tiba saat dia sedang bertugas?
Membayangkan hal itu terjadi membuat wang yibo mengeratkan tangannya yang melingkar di perut xiao Zhan hingga membuat lelaki manis itu dapat merasakan sedikit emosi lelaki itu.
Xiao zhan tidak mengerti, mengapa wang yibo terus seperti ini, Wang yibo seperti tidak percaya padanya.
"Aku lelah" ujarnya Pelan membuat wang yibo tersadar dari segala kemungkinan buruk yang baru saja ia pikirkan.
"Apakah kau ingin tidur?" Tanya Wang yibo sambil merenggangkan pelukannya.
Xiao Zhan mengangguk kecil. Wang yibo yang paham akhirnya melepaskan pelukannya dan membiarkan xiao Zhan berbaring diatas ranjang mereka.
Xiao Zhan menutup matanya, namun sebelum ia benar-benar larut dalam dunia mimpi.
Dia kembali mengatakan sesuatu. "kau tidak kembali ke perusahaan lagi kan? Tolong jaga a-xian. Jika dia bangun atau menangis, diamkan dia dan tidurkan lagi. Jangan berikan pada pelayan atau orang lain kecuali ibumu kembali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta or Obsession? (YIZHAN/END)
Romansa"Bagiku, tidak ada maaf untuk seorang penghianat. jika di berikan kesempatan kedua, tidak menutup kemungkinan dia akan berkhianat lagi. Dan bagiku sama sekali tidak ada kesempatan ketiga dalam hidupku. jadi sebaiknya tidak ada kesempatan kedua agar...