Yibo terdiam sesaat memandang ponselnya yang tak lagi berdering. Suasana di dalam ruang rapat menjadi hening.
entah apa yang di pikirkan lelaki tampan itu. Dia berdiri dan membuat semua orang disana menatapnya tak percaya.
"Batalkan rapatnya"
Hanya berbicara seadanya lalu dia melangkah keluar dengan terburu-buru dari dalam ruangan itu. Sedangkan para karyawan serta sekretarisnya terkejut melihat hal itu.
Mereka bertanya-tanya, ada apa dengan bos mereka, namun tidak ada yang tahu jawabannya.
Yibo meraih kunci mobilnya dan menyetir pulang ke rumah sendirian.*
Di rumah besar itu. Xiao zhan masih menatap intes wajah pelayan yang nampak terkejut dengan perkataannya yang katanya ingin melahirkan di atas wahana.
"Nyonya, bercanda seperti itu tidak baik untuk kesehatan"
Xiao zhan memanyunkan bibirnya dan merasa kesal. Dia beranjak berdiri dan hendak kembali ke kamarnya.
"Huh…kalian tidak lucu"
Lelaki itu membaringkan dirinya di atas kasur. Beberapa saat kemudian yibo kembali.
Pria yang tadinya merasa takut untuk pulang ke rumah sekarang telah berada di halaman rumahnya. tidak ada alasan baginya untuk melangkah pergi lagi dari sana. Akhirnya dia hanya bisa berjalan masuk menuju kamar mereka."Zhanzhan?"
Xiao zhan menatap malas ke arahnya.
"Apa, kau perlu sesuatu?"
Xiao zhan tidak menjawab. Lelaki itu hanya diam, entah kesal atau apapun itu, dia hanya sedang tidak ingin berbicara.
"Zhanzhan?" Yibo memanggilnya lagi namun xiao zhan masih mengabaikannya. Rasanya baru kemarin dia di pusingkan dengan suara gaduh lelaki manis itu yang terus meneriakinya. Namun hari ini mengapa dia terdiam? Ah, yibo lupa kalau xiao zhan masih belum menerimanya. Apa yang lelaki itu lakukan hanyalah semata-mata karena keinginan bayi mereka. Dia mendudukan dirinya di samping ranjang tempat lelaki itu berbaring.
Saat tangannya hendak mengelus surai hitam lelaki manis itu. Suara xiao zhan menghentikannya.
"Yibo…"
Yibo menghentikan gerakan tangannya dan kembali menatap lelaki itu.
"Iya sayang" sahutnya lembu.
Xiao zhan tidak lagi bicara. Dia terus menatap lurus kedepan. Kesedihan memenuhi matanya. Dengan suara pelan dia berkata.
"Bisakah aku…bertemu ayuan?"
Wang yibo membulatkan matanya. Dia takut! Bagaimana jika xiao zhan akan pergi darinya begitu mereka keluar? Jika mengunjungi Ayuan……
"jangan khawatir. Aku tidak akan pergi kemana pun" ucap xiao zhan seakan mengerti dengan raut wajah yibo.
"Bagaimana jika kau pergi?"
Xiao zhan menggeleng. "Kita punya bayi. Anak ini…bagaimana kehidupannya nanti jika salah satu di antara kita tidak disisinya"
Xiao zhan tahu, bagaimana rasanya kesepian saat tidak ada orang tua disisi nya. Bahkan saat kedua orang tuanya masih hidup dan pergi keluar negeri untuk perjalanan bisnis, bagaimana saat dia sendirian di rumah, tentu saja dia sangat tahu bagaimana rasanya. Seberapa bencinya dia terhadap yibo, dia tidak bisa membenci anaknya. Bagaimana bisa dia membenci seseorang yang ia kandung sendiri? Walau pun dia dan yibo tidak berdamai, setidaknya mereka harus berpura-pura di depan anak bukan? Xiao zhan sudah memikirkannya dengan baik.
"Yibo?"
Xiao zhan memanggil lagi saat melihat wang yibo melamun.
"Ah"
Lelaki tampan itu seolah tersadar. Dia menghela nafas panjang. Mengelus lembut pipi xiao zhan dan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta or Obsession? (YIZHAN/END)
Romansa"Bagiku, tidak ada maaf untuk seorang penghianat. jika di berikan kesempatan kedua, tidak menutup kemungkinan dia akan berkhianat lagi. Dan bagiku sama sekali tidak ada kesempatan ketiga dalam hidupku. jadi sebaiknya tidak ada kesempatan kedua agar...