Pianist

114 10 0
                                    

Jangan lupa untuk Vote dan Tinggalkan jejak...

Hari itu tanggal 9 Juli 1997 seorang pianis melahirkan seorang anak perempuan yang sangat menggemaskan dan di tanggal itu juga nyawa seorang pianis melayang. Yon Nara nama anak manis yang baru lahir ke dunia. ibunya meninggal setelah 5 jam berjuang untuk melahrikan Nara. Meski lahir tanpa kasih sayang seorang ibu, Nara tetap menjadi anak yang ceria dan pintar. Nara mahir dalam segala hal kecuali satu MUSIK.

Meski Nara tahu bahwa ibunya seorang Pianis terkenal nampaknya bakat sang ibu tidak menurun pada Nara. Di sisi lain sang ayah sangat percaya bahwa Nara akan seperti ibunya kelak. Sejak kecil Ayah nara selalu memutarkan lagu klasik dan mengikutkan Nara pada kelas piano. Jika boleh jujur Nara kesal, ia kesal karena tahu bahwa piano bukanlah bidangnya, namun demi sang ayah yang selalu tersenyum bahagia saat melihatnya bermain piano dan selau mengatakan bahwa Nara akan menjadi seperti ibunya membuat Nara mencoba yang terbaik.

Di umurnya yang masih 10 tahun Nara berhasil menjuari lomba piano kelas remaja dan sejak saat itu Nara tumbuh menjadi pianis yang diakui musisi lainnya. Nara selalu mengikuti berbagai acara yang berhubungan dengan piano walaupun tidak terlalu membuatnya bahagia setidaknya Nara berpikir bahwa kebahagian ayahnya adalah yang utama.

Hari ini tepat tanggal 9 Juli 2017 Nara memasuki umur 20 tahun. Pesta besar-besaran di gelar disebuah tempat mewah di daerah Gangnam. Ratusan tamu undangan datang dan kini tiba saatnya untuk sang ayah memberikan hadiah kepada Nara. Namun tiba-tiba ayah Nara jatuh pingsan tak sadarkan diri. Kejadian itu jelas menghebohkan para tamu.

"Ambulan, Cepat panggilkan ambulan!" ujar Nara sambil mencoba menyadarkan sang ayah. Tak butuh waktu lama ambulan datang dan membawa ayah Nara ke rumah sakit.

"Ayah bertahanlah" Ujar Nara lemas. Air matanya perlagan turun membasahi pipinya. Mobil ambulan melaju dengan cepat menerobos hujan deras yang tiba-tiba turun hingga akhirnya guncangan hebat terjadi dan semuanya tiba-tiba menjadi gelap.

45 Menit sebelum kejadian

Dua orang pria tampak sibuk dengan berbagai hal. "Ya! Jungkook-a semuanya sudah siapkan?" tanya seorang pria kepada pria muda yang sibuk dengan kameranya.

"Ne hyung, semuanya sudah siap tinggal berangkat" jawab Jungkook setelah memasukan semua hal yang ia butuhkan.

"Sial! cepat kita terlambat" ujar Taehyung seraya membawa berbagai peralatan keluar dari studia foto.

Tak butuh 10 menit Jungkook dan Taehyung sampai ke acara pesta ulang tahun.

"Wuaa... Kita gak salah masuk kan Kook?" tanya Taehyung segera setelah memasuki aula acara yang nampak megah.

"Tidak, Benar kok ini tempatnya Yon Nara, sudahlah ayo cepat" Ujar Jungkook dan menarik Taehyung ketempat spot foto.

Hari ini Jungkook yang merupakan seorang fotografer diminta oleh sekertaris dari YNR Grup untuk menjadi fotografer di cara ulang tahun putri tunggal sang CEO.

Jungkook dan Taehyung memutuskan untuk berpisah dan memfoto sebaik dan sebanyak mungkin untuk acara hari ini. sudah lebih dari 30 menit Jungkook berkeliling mengabadikan berbagai moment yang menurutnya tidak menarik hingga matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang berdiri di ujung balkon sambil tersenyum tipis memandangi langit malam. Dengan cepat Jungkook mengambil kameranya mencoba mengabadikan moment itu namun sayang gadis itu menghilang.

8 menit sejak gadis itu menghilang. Suara ambulan terdengar saat itu, acara yang sebelumnya baik baik saja menjadi kacau seketika.

"Maaf sepertinya kalian bisa pulang lebih dulu untuk bayarannya akan saya kirim secepatnya" Ujar Sekertaris Kim sambil bergegas pergi.

"apa yang terjadi ?" Tanya Jungkook sambil melihat para medis yang membawa ayah Nara ke dalam ambulan.

"Ayah Yon Nara Pingsan saat akan memberikan kado ulang tahun. Ayo kita pulang" kata Taehyung dan merangkul Jungkook.

TBC...

Terimkasih telah membaca cerita ini, Vote dan dukungan kalian sangatlah berharga

The Truth Untold [Jeon Jungkook] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang