Marry your Daughter

64 8 0
                                    

Jangan lupa Vote cerita ini sebelum baca~~

Setelah hari dimana Jungkook melamar Nara, mereka pergi ke makam dimana ayah Nara berada. Nara tersenyum mencoba menahan tangis.

"Ayah, aku akan menikah" ujar Nara suaranya bergetar, Jungkook merangkul pundak Nara menenangkan.

"Sir, saya berjanji akan menjaga dan mencintainya seperti anda mencintai Nara"ujar Jungkook

"I'm gonna marry your princess, And make her my queen, She'll be the most beautiful bride that I've ever seen" lanjut Jungkook, Nara tak kuasa menahan tangis dan Jungkook langsung memeluk Nara menenangkannya
*Aku akan menikahi putri anda, dan akan menjadikan dia ratuku, Dia akan menjadi pengantin paling cantik yang pernah saya lihat*

"Terima kasih Jungkook" ujar Nara didalam pelukan Jungkook.

Kini tiba saatnya hari dimana Jungkook dan Nara yang akan menikah. Pernikahan sederhana yang Nara inginkan.

Jantung Nara berdegup kencang, ia tersenyum. Nara merasa senang seolah penantiannya terasa berharga, walau di hari yang bahagia ini ayahnya tidak bisa menemaninya tapi Nara yakin bahwa ayahnya akan bahagia di sana.

"Mempelai wanita silakan masuk" ujar pembawa acara.

Nara perlahan masuk dengan gaun putih panjangnya, Nara jalan perlahan menuju Jungkook yang telah menunggunya.

"Kamu sangat cantik" Ujar Jungkook segera setelah Nara berada di sebelahnya. Nara tersenyum manis menanggapi.

Jungkook dan Nara sama-sama mengatakan janji suci di atas altar. Kini mereka sah menjadi sepasang suami istri. Setelah mereka menikah Jungkook dan Nara memutuskan untuk tinggal di pualu Jeju.

Jungkook dan Nara membangun sebuah rumah bak istahan di Jeju, Tinggal di Jeju sebenarnya salah satu impian Nara. Pulau dimana mereka bisa menenangkan diri dari pekerjaan dan rintangan yang telah mereka lewati

 Pulau dimana mereka bisa menenangkan diri dari pekerjaan dan rintangan yang telah mereka lewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa berada diluar?" Tanya Jungkook sambil memeluk Nara dari belakang.

"Hanya senang" Ujar Nara, namun wajahnya terlihat sedih

"Jika senang, kenapa wajahmu lesu begitu?" Tanya Jungkook sambil membalik badan Nara menghadapnya.

"Hanya rindu pada ayah dan sekertaris Kim" ujar Nara sambil menundukan kepalanya.

"Hei, lihat aku" ujar Jungkook, Nara menanggkat kepalanya dan menatap Nara.

"Baik Ayah maupun sekertaris Kim, mereka akan bangga padamu. Kamu sudah tumbuh menjadi gadis yang kuat tanpa bantuan mereka" ujar Jungkook.

"Benarkah?" Tanya Nara, matanya berkaca kaca siap menangis.

Jungkook mengangguk pelan dan menium kening Nara cukup lama.

"Aku mencintaimu" ujar Jungkook lalu mencium bibir Nara.

Terkadang sesuatu tidak akan berjalan sesuai rencanamu. Namun dalam urusan cinta, jangan pernah bersembunyi, jangan pendam perasaanmu sendiri karena kita tidak tahu bagaimana perasaan yang lain.
Karna itu ungkapkan persaaanmu sebelum semuanya terlambat dan kamu aku menyesal

- - - END - - -

Terima kasih telah membaca cerita ini~ Jangan lupa untuk Vote cerita ini, jika memungkinkan akan saya teruskan ceritanya :3

The Truth Untold [Jeon Jungkook] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang