Jangan Lupa Vote dan Tinggalkan jejak...
Setelah puas menangis Nara tertidur dan Jungkook memutuskan untuk pulang. Pikiriannya cukup kacau setelah ia melihat Nara bermain piano, Jungkook teringat seorang pria yang juga senang memainkan piano. Jeon Yoongi nama pria itu, 7 tahun lalu saat Jungkook masih berumur 13 tahun ayahnya tiba-tiba datang sambil membawa anak kecil yang jelas terlihat lebih tua darinya. Ayahnya berkata bahwa anak itu akan menjadi kakak untuk Jungkook. Awalnya Jungkook merasa benci pada Yoongi karena sikapnya yang dingin dan cuek.
Seiring dengan pergantian musim Kedua kakak beradik itu semakin dekat. Rasa benci Jungkook juga berubah seiring berjalannya waktu.Jungkook dan Yoongi selalu bermain bersama, setiap Jungkook tidak bisa tidur atau saat Jungkook bermimpi buruk, Yoongi selalu memainkan Piano untuknya. Semua terasa sempurna bagi Jungkook sebelum kejadian mengerikan menimpanya.
Malam 7 Mei 2012 itu saat Jungkook berumur 15 tahun, ia dan Yoongi kakak angkatnya memutuskan untuk bermain di taman. Semuanya terasa menyenangkan sebelum 2 orang pria berbadan besar datang dan menculiknya. Mereka berdua sama-sama diculik di gudang tua yang sudah lama tak terpakai. 2 hari berlalu, tanpa makan atau minum mereka mencoba bertahan bersama hingga ayahnya datang memberi uang tebusan dan menyelamatkan mereka.
"Hei, Jungkook bangunlah" Kata Yoongi membangunkan Jungkook dengan suara pelan. Mata Jungkook perlahan terbuka.
"Aku punya rencana untuk kabur dari sini" Ujar Yoongi melanjutkan.
"Kita akan kabur dari sini, Jika hanya menunggu ayah kita akan mati bersama." kata Yoonggi.
"Ini ambil ini, Lepaskan ikatan ini dariku. Aku akan keluar dan meminta pertolongan" Kata Yoongi sambil meberikan pecahan kaca yang cukup tajam. Saat itu Jungkook hanya percaya pada rencana Yoongi karena selama ini Yoongi selalu menolongnya.
Ikatan Yoongi terlepas, dengan cepat Yoongi berusaha untuk kabur dari gudang tua itu. Sehari berlalu, namun Yoongi belum datang dengan bantuan. Jungkook hanya bisa percaya bahwa sekarang Yoongi kakaknya sedang datang kemari dan menyelamatkanya.
"Hei! kenapa hanya ada satu anak" Ujar pria berbadan besar.
"Hei, Dimana kakakmu anak sialan?" Kata pria yang lain dengan badan penuh tato. Jungkook hanya terdiam. Pukulan demi pukulan melayang ke wajah Jungkook, hidungnya mulai mengeluarkan darah, tubuhnya penuh lebam. Sesakit apapun pukulan itu Jungkook tetap diam, Ia percaya pada kakaknya.
Hari demi hari berlalu, Kondisi Jungkook melemah. Badan penuh luka dan darah bercucuran. Suara berisik terdengar, Jungkook tersenyum tipis.
"Hyung datang" Ujar Jungkook pelan sebelum semuanya menjadi gelap.
Mata Jungkook terbuka perlahan. Yang ia lihat pertama kali adalah ibunya, Menangis ibunya tengah menangis sambil mengatakan sesuatu,
"Jungkook, anak ibu sudah sadar?" Kata ibu Jungkook dengan pandangan Khawatir.
"Yoongi, mana?" Ucap Jungkook dengan segala tenaga yang ia miliki. Ibunya hanya terdiam dan terus menangis. Saat ini yang Jungkook pikirkan adalah apakah kakaknya baik-baik saja. Yang ia ingat hanyalah suara bising dan semuanya gelap waktu itu, namun ia sangat yakin kalau kakaknya telah kembali dan menyelamatkanya.
Kondisi Jungkook membaik seiring berjalannya waktu. Hanya saja sampai sekarang Yoongi belum terlihat.
"Ibu, Yoongi dimana?" Tanya Jungkook sekali lagi. Ibunya menatap Jungkook dengan mata penuh kasih sayang.
"Maafkan ibu, Sekarang Jungkook harus sendiri lagi, Waktu polisi datang kamu sendirian sayang" Ujar Ibunya sambil mengelus kepala Jungkook pelan. Jungkook terdiam, pikirannya kacau.
'Jadi tidak kembali ya?, ia meninggalkan aku ya selama ini?' Batin Jungkook dalam hati. Jungkook tersenyum gentir. Rasa benci itu kembali, Selama ini rasa percayanya terasa sia-sia bagi Jungkook.
31 Desember 2017, Sebentar lagi tahun akan berganti. Jungkook kini berada di toko ice cream bersama Nara. Semenjak pulang dari rumah sakit, Jungkook dan Nara semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Walau saat berpergian Nara tidak dapat melihat apa yang Jungkook lihat, Menurut Jungkook itu bukan masalah besar. Asal Nara bersamanya semua terasa menyenangkan.
"Kau sudah besar kenapa makannya masih belepotan sih?" Kata Jungkook sambil membersihkan ice cream yang belepotan di bibir Nara. Nara hanya tersenyum dan melanjutkan makanya. Sudah lama sejak Jungkook merasa sendirian walau ia tahu ia punya teman yang selalu bersamanya, Namun saat-saat bersama Nara selalu terasa istimewa. Jungkook yang biasanya jarang berbicara kini banyak berbicara dan bercerita bersama Nara.
"Aneh" Kata Jungkook.
"Apanya?" Tanya Nara sambil tetap memakan ice creamnya.
"Kamunya, Dingin-dingin begini kenapa makan ice cream" Kata Jungkook.
"Dingin harus dilawan dengan dingin biar adil" Kata Nara dan tertawa pelan. Jungkook tersenyum melihat Nara tersenyum.
"Manisnya" Kata Jungkook tanpa sadar.
"Apanya manis?" Tanya Nara bingung.
"Em itu ice creamnya" jawab Jungkook gugup.
"Aneh, kau kan ngga pesan ice cream. Sudahlah ayo pulang aku sudah selesai" Kata Nara. Jungkook dan Nara pun pulang. Namun Jungkook merasa ada yang memperhatikan mereka dari tadi.
TBC...
Terimkasih telah membaca cerita ini, Vote dan dukungan kalian sangatlah berharga
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold [Jeon Jungkook] - END
FanfictionYon Nara (kamu) seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya. Ia adalah seorang pianis yang terkenal, Namun karena sebuah kecelakaan Nara harus kehilangan semua yang berharga baginya. Karena kecelakaan itu kehidupannya menjadi gelap dan ding...