Setelah ditinggal kerja oleh Brama, kini Bimo pun berada di rumah sendiri. "Membosankan." itulah ucapan yang dikatakan oleh Bimo. Ia pun berjalan menuju jendela luar, melihat keadaan di luar, rasanya sangat melegakan ketika melihat banyak orang di luar rumah. Banyak? Tidak. Rumah Brama lumayan terpencil. Tidak mungkin banyak orang di luar rumah, lalu mereka siapa? Rasa takut pun mulai dirasakan oleh Bimo.
Orang yang berada di luar itu, memakai pakaian serba hitam. Karena takut, Bimo pun mempunyai pikiran untuk kabur dari rumah melewati pintu belakang rumahnya. TOK TOK TOK... Ketukan kasar yang berasal dari pintu luar, cepat-cepat Bimo mengunci pintu tersebut dan berlari menuju pintu belakang rumahnya.
Tiba-tiba BRAK... Pintu pun berhasil didobrak oleh orang berbaju serba hitam tersebut. Bimo mendengar suara dobrakan tersebut, tetapi ia tak menghiraukannya dan terus berlari menuju pintu belakang. Disaat Bimo sedang berlari, ia melihat ada 2 orang yang berasal dari pintu belakang mereka menggunakan baju hitam sama seperti orang yang mendobrak pintunya. Bimo pun melencengkan arah larinya, dan masuk ke dalam gudang rumahnya. Ia mencari-cari tempat persembunyian di dalam gudang tersebut, mungkin di dalam lemari adalah tempat yang aman untuk Bimo bersembunyi.
"7 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menyusun rencana? Apakah mereka sudah menyiapkan strateginya dengan begitu mulus untuk menangkap kita?"
Itulah yang didengar oleh Bimo di dalam gudang. Suara itu adalah suara perempuan, ia akan terus mengingat suara perempuan gila itu. Baru saja Bimo ingin keluar dari lemari tersebut, tiba-tiba ada yang masuk ke dalam gudang itu, dengan cepat Bimo menutup pintu lemari tempat ia bersembunyi. Suara langkah kaki manusia gila itu mulai mendekat ke arah persembunyian Bimo.
"KELUAR ATAU SAYA AKAN TEMBAK LEMARI INI?" Suara teriakan laki-laki itupun membuat Bimo merasa bingung untuk memilih yang mana.
Bimo hanya berdiri di dalam lemari tersebut, dan memikirkan apa yang harus ia pilih. DUAR... Bunyi tembakan yang di arahkan ke atap rumah, yang menandakan bahwa ia akan memulai penembakan dalam beberapa detik lagi. Akhirnya, Bimo pun memutuskan untuk keluar dari lemari tersebut.
"Tolong jangan tembak aku." Ucap Bimo dengan suara gemetar menahan tangisan dan rasa ketakutan. Lelaki itupun mulai mengarahkan pistol ke bawah, yang menandakan bahwa ia tidak akan menembak Bimo.
"Bawa dia ke dalam mobil!" Perintah lelaki tersebut dengan nada yang santai. 2 anak buah dari laki-laki tersebut pun merebut tangan Bimo dengan kasar, dan laki-laki yang menembak atap rumah Brama pun mengarahkan sarung tangan yang telah diberi obat bius olehnya, dengan secara cepat Bimo pun tak sadarkan diri.
Kini Bimo sudah dibawa ke dalam mobil manusia berbaju hitam tersebut, dan ia akan membawa Bimo ke markasnya. Psstt... Ban mobil yang dikendarainya bocor begitu saja. Salah satu anak buahnya pun mengecek ban mobil tersebut. Bimo pun langsung mengambil pistol yang berada di sampingnya, dan mulai menghajar habis-habisan orang yang berada di dalam mobil tersebut.
"BRENGSEK!!" teriak lelaki yang memberi Bimo sarung tangan dengan obat bius itu pun mulai berkata kasar, sayangnya Bimo terlanjur menekan dada lelaki itu yang mengakibatkan sesak nafas dan kejang-kejang, kemudian pingsan. Anak buah lelaki itu langsung dihajar habis-habisan oleh Bimo, entah itu dijambak rambutnya, digigit tangannya, dan sampai-sampai alat vitalnya ditendang oleh Bimo.
Ia pun berhasil keluar dari mobil neraka tersebut, dan menemukan salah satu anak buah yang mengecek ban mobil itu. Bimo melihat ke bawah kaki yang ia injak, dan langsung mengambil pasir sebanyaknya untuk dilemparkan ke mata lelaki tersebut. Bimo pun melarikan diri dan menemukan perempuan berbaju hitam yang merupakan salah satu anggota dari manusia gila itu. Tanpa berpikir panjang, Bimo langsung menendang kaki si perempuan, hingga perempuan itu terjatuh dan menginjak-injaknya.
Tiba-tiba ada seorang perempuan yang melewati kawasan tersebut. "Kenapa ini dek?" Tanya sang perempuan yang melintasi kawasan itu. "Dia mau nyulik saya kak." Jawab Bimo dengan terus menginjak punggung perempuan berbaju hitam. "Ayo naik, kita lari dari sini" Ucap perempuan itu, sambil merendahkan badannya. Kemudian, Perempuan itu menggendong Bimo dan lari dengan cepat setelah ada lelaki berbaju hitam yang mengejarnya dari belakang.
~~~
Don't forget to vote and comment ❤❤❤
Thx
alikanazwa_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
Aléatoire"Ada yang lebih rumit dari kode dan sandi, yaitu mood cewek." -Kapten Brama. Sebelum baca story ini, alangkah baiknya follow wp authornya dulu ya hehehe. Klo udah baca, jangan lupa vote dan komennya ya guys. Mari kita ramaikan story ini :) NO COPAS...