Baby, I Love You (Taekook 🔞)

Menyesal

"Kenapa? Tidak diagkat?"-seokjin

Taehyung menggeleng.

"Sudah menghubungi ajudan?"

"Sudah"

"Apa katanya?"

"Jungkook sedang tidur"

"Ya sudah biarkan! Jangan diganggu dulu. Dia butuh banyak istirahat"

"Tapi, kak-"

Seokjin menatap taehyung.

Sedari tadi adiknya itu terlihat gelisah.

"Kata ajudan. Jungkook ingin belanja tadi"

Seokjin mengangkat satu alisnya.

"Terus"

"Kau tau manager rein melarangnya keluar"

"Suruh bilang pada ajudan. Biar mereka yang membelikannya"

"Sudah. Tapi jungkook tidak mau"

Seokjin mengerti.

"Ya sudah. Nanti malam ajak dia belanja"

Taehyung menatap seokjin.

"Manager rein?"

Ck.

"Tengah malam, tae!"

"Ajak dia ke mall yang sepi tengah malam"

"Seperti biasa kita belanja tengah malam"

Taehyung tersenyum.

"Iya kak"

"Nanti malam aku akan mengajaknya"

Seokjin mengangguk.

"Belikan semua keinginannya"

"Jangan kau larang. Oke!"

Giliran taehyung mengangguk.

Kemudian taehyung mengecek ponselnya lagi.

Masih tidak bisa dihubungi.

Taehyung menghela nafas.

Mungkin benar jungkook sedang tidur.

Ya sudah.

Taehyung akan latihan dulu. Biar cepat selesai. Biar ia cepat pulang.

Taehyung tersenyum menatap layar ponselnya yang menampilkan foto sang suami.

Hatinya menghangat saat melihat senyum jungkook.

Taehyung tidak pernah menyesal mengenal jungkook. Malah taehyung beruntung, jungkook menjadi suaminya sekarang.

Ternyata tidak selamanya mencintai seseorang butuh waktu yang lama.

Hanya pada jungkook lah. Taehyung bisa kembali mengenal cinta.

Hanya dengan jungkook, taehyung berani mengakui dirinya jatuh cinta.

Jungkook adalah segalanya bagi taehyung.

Jungkook mengantarkan pelangi dikala mendung menyelimuti hatinya.

Jungkook memberi cahaya saat taehyung tersesat dalam kelamnya cinta.

Jungkook.

Jungkook.

Hanya jungkook.

Dan tidak ada orang lain dihatinya selain jungkook.

***

Jungkook berbaring di atas ranjangnya.

Matanya menatap ponsel yang sedari tadi berbedering.

Harusnya jungkook senang, karena itu panggilan dari taehyung.