Rindu

2.4K 144 25
                                    

"Ini minum tehnya" Seokjin memberi taehyung secangkir teh panas. Mungkin saja ini bisa membuat pusingnya hilang.

"Sabar, tae! Kau harus lebih mengalah pada jungkook. Dia sedang hamil. Dan moodnya naik turun" Ucap namjoon yang kini sudah duduk disamping taehyung dan seokjin "Kau harus lebih mengalah" Lanjutnya.

Taehyung mengela nafas kasar. Benar seperti ucapan namjoon. Mood jungkook akhir-akhir ini sedang tidak baik. Dia sering sekali marah-marah bahkan hal sepelepun selalu dia anggap besar.

Seperti pagi ini. Saat taehyung mengajaknya ketempat syuting acara tv. Jungkook menolak. Hari ini ia ingin berdua saja dikamar dengan taehyung. Hanya sekedar menonton drama atau berpelukan seharian ini. Namun jelas, taehyung tidak bisa melakukan hal itu. Bukan tidak mau. Tapi taehyung harus professional. Ini sudah masuk dalam kontrak kerjanya dan ia tidak bisa seenaknya saja mangkir dari pekerjaan itu.

Tapi jungkook malah marah dan berakhir menangis. Mengunci diri dikamar dan tidak mau menemui taehyung.

Untung saja ibunya datang hari ini. Jadi taehyung sedikit lega untuk meninggalkan jungkook.

Namun bukan taehyung namanya jika ia tidak memikirkan jungkook. Sepanjang jalan. Bahkan sepanjang acara. Pikirannya hanya tertuju pada jungkook. Apa suaminya itu masih menangis. Apa dia sudah makan. Apa dia sudah baik-baik saja? Sungguh taehyung sangat khawatir.

Dibalik senyum cerianya di sepanjang acara. Fokus taehyung hanya ada pada suaminya itu.

Acara sudah selsai. Tapi taehyung belum bisa pulang. Mereka harus ke kantor agensi untuk melanjutkan rekaman album baru mereka.

Taehyung mematikan sambungan ponselnya.

Baru saja ia menghubungi ibunya dan menanyakan kabar jungkook.

"Apa kata ibumu?" Tanya jimin.

Taehyung bersandar pada sofa sambil memijat kepalanya.

"Sudah tidur"

"Tapi dia tidak mau makan seharian ini" Wajah taehyung terlihat sendu.

"Coba kau hubungi dia. Minta dia makan, tae! Dia bisa sakit jika tidak makan" Saut seokjin.

"Aku sudah melakukannya, kak. Tapi jungkook tidak mau mengangkatnya. Dia masih marah padaku"

Namjoon menepuk pundak taehyung "Sabar. Hanya itu yang harus kau lakukan sekarang"

Taehyung mengangguk.

"Sekarang. Kita selesaikan urusan disini dengan cepat agar kita bisa segera pulang" Ucap namjoon lagi yang di angguki oleh semua member.

"Terimakasih, kak" Ucap taehyung. Sungguh mereka semua sangat mengerti dengan keadaan taehyung sekarang. Mereka bahkan tidak pernah mempermasalahkan sikap jungkook. Mereka maklum. Karena jungkook sedang mengandung. Justru mereka selalu membantu taehyung untuk meredakan mood jungkook yang tiba-tiba meledak. Mereka semua sudah seperti kakak untuk taehyung dan juga jungkook. Dan taehyung bersyukur atas hal itu.

***

Tepat pukul tujuh malam. Mereka sudah memgkahiri kegiatan mereka hari ini.

Taehyung dengan tergesa turun dari mobil dan berjalan cepat masuk kedalam dormnya.

Tujuannya hanya satu. Jungkook.

Saat taehyung masuk. Ia melihat jungkook duduk pada sofa sambil mengelus perutnya. Disamping jungkook ada ibu taehyung yang menemaninya menonton tv.

Dan saat tau taehyung sudah pulang. Senyum jungkook merekah.

Taehyung bisa melihat mata jungkook yang bengkak. Dan taehyung tidak suka itu. Ia tidak suka, jungkook menangis karenannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby, I Love You (Taekook 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang