Baby, I Love You (Taekook 🔞)

Tantangan jimin

"Silahkan makan! Maaf seadanya"

Jungkook mensajikan piring terakhir yang ia bawa.

"Ini satu meja penuh kalo disini seadanya ya, jung?"-jimin.

Jungkook tersipu.

"Ini bukan seadanya jung. Tapi semua ada"-seokjin.

Jungkook Lagi-lagi tersipu.

"Tapi enak loh. Wah kau ini pinter masak, cocok jadi calon suami-"

"Aduh"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya hosoek mengaduh kesakitan karena kakinya di injak oleh taehyung.

"Maaf, bang. Tidak sengaja"-taehyung.

Langsung mendapat tatapan tajam dari hosoek. Ia tau taehyung sengaja.

" Mas tidak apa-apa?"-jungkook.

Dengan suara lembut. Jungkook terlihat khawatir.

"Tidak apa-apa kok, jung"-taehyung.

"Aku yang kau injak, bangsat"

"Hust!"

Taehyung menutup mulut hosoek dengan jarinya.

"Mau aku ambilin obat?"

"Tidak! Tidak usah! Dia tidak apa-apa kok"

Lagi-lagi taehyung yang menyaut.

Oh.

Jungkook mengangguk.

"Ya sudah. Aku masuk kedalam dulu! Silahkan dimakan"

Jungkook pamit dan langsung menuju ke dapur.

"Bangsat!"

Hosoek ingin memukul taehyung. Namun tangannya segera dicegal oleh namjoon.

Sedangkan taehyung hanya tertawa.

"Udah!"-namjoon.

"Kau kenapa sih, tae? Suka sama dia?"-seokjin.

UHUK.

"Mampus"-hosoek.

"Hish. Pelan-pelan!"

Seokjin memberi air pada taehyung.

Apa yang ditanyakan seokjin benar-benar tepat sasaran.

"Sudah ayo makan! Setelah itu istirahat! Besok pagi-pagi sudah harus bangun dan mulai syuting"-manajer rein.

Taehyung menepuk dadanya. Masih dengan sisa tersedaknya tadi.

"Kalau kau suka jungkook. Coba minta nomor ponselnya! Kalau dapat, aku belikan gucci edisi terbaru"-jimin.

"KAU SERIUS?"

PLAK

Kini giliran kepala taehyung yang di pukul jimin.

Bangsat.

Mulut taehyung tidak bisa dikondisikan.

Jimin melirik taehyung.

Yang lain juga melirik penasara.

"Kau kenapa?"-namjoon.

"Tidak apa-apa, kak"

Taehyung meringis.

Sialan jimin.

Jadi dia nantangin?

"Malam ini. Aku pasti dapat nomornya!"

Bisik taehyung tepat ditelinga jimin.

***