Part 1

753 116 21
                                    


My Universe
Happy Reading


"Alasan utama kau membenci
dirimu sendiri adalah karena
perkataan orang lain."


Seorang anak kecil tengah bermain ayunan di tengah taman yang cukup luas. Senyum manisnya terus mengembang di bibirnya, sesekali dia mengayun-ayunkan kakinya sambil bersenandung menyanyikan lagu keluarga beruang.

Hingga akhirnya seseorang memanggilnya, membuat anak itu mau tidak mau harus turun dari ayunan dan menghampiri ibunya.

"Ada apa, eomma?" tanya gadis kecil itu.

"Yewon ah, ayo kita pulang. Halmeoni sudah menunggumu," ujar wanita itu lalu menggandeng tangan putrinya.

Yewon hanya menurut, walaupun dia sedikit tidak rela karena harus mengakhiri acara mainnya. Gadis itu sedikit cemberut setelah sampai di depan gerbang rumahnya, dia bisa melihat neneknya sudah berdiri di depan rumah dan sedang menunggunya.

"Sayang, ayo kita berangkat."

Yewon mengernyitkan dahinya mendengar ajakan neneknya. Apa maksudnya? Lalu gadis kecil itu menatap ibunya dengan tatapan bertanya.

"Yewon ah, kau harus ikut nenekmu ke Ilsan."

Gadis kecil itu sudah menahan tangis saat mendengar kalimat yang ibunya lontarkan. Dia tidak ingin berpisah dengan ibunya dan meninggalkan tempat tinggalnya.

"Aku tidak mau, aku ingin tinggal bersama eomma di sini!" tolaknya.

Sang ibu mendekati anaknya yang kini tengah menangis, dia mengusap rambutnya lembut dan mencoba menenangkannya.

"Sayang, kau harus ikut halmeoni karena di sini berbahaya."

"Lalu kenapa eomma tidak ikut?" tanyanya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Eomma tidak bisa ikut sayang, sekarang pergilah dengan halmeoni sebelum kalian ketinggalan kereta," ujarnya.

Wanita tua itu menarik tangan Yewon untuk mengikutinya dan membuat gadis kecil itu menangis dan terus berontak. Berkali-kali dia memanggil eommanya, tapi wanita itu hanya diam dan melambaikan tangan padanya.

"Eomma!"

Dengan peluh yang membasahi dahinya, gadis itu terbangun dari tidurnya. Sial, mimpi itu lagi. Dia melirik jam di atas nakas dan seketika matanya membola, dia hampir telat untuk bekerja. Dengan kecepatan penuh, Yewon langsung berlari menuju kamar mandi.

Setelah selesai bersiap, dia segara bergegas keluar kamar dengan tangan yang penuh barang bawaan. Tangan kanannya membawa tas, sedangkan tangan kirinya membawa kamera.

"Sayang, tidak sarapan dulu?" tanya seorang wanita yang kini tengah menyantap makanan di meja makan.

"Aku makan di kantor saja eomma, sudah mau terlambat," jawabnya sambil meletakkan kameranya di meja yang terletak di sebelah rak sepatu. Lalu tangannya meraih sepatu dan segera memakainya dengan kecepatan super.

"Jangan lupa sarapan Yewon ah!" teriak ibunya mengingatkan.

"Eoh."

Sang ibu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak sulungnya. Semakin besar, Yewon malah terlihat semakin menggemaskan.

Dengan langkah seribu, Yewon berlari menuju halte bus di dekat rumahnya. Semoga saja dia masih kebagian bus pagi, kalau tidak terpaksa Yewon harus memakai taxi. Dia tidak ingin terlambat dan berujung mendapat ceramahan rohani dari atasannya.

My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang