the beginning of it all

3.1K 456 29
                                    

Hari yang cerah untuk melakukan sesuatu yang santai. Pemuda berusia 19 tahun ini keluar dari kamarnya. Tanpa sengaja ia menginjak cairan berwarna merah bercecaran ditangga.

Ia meniruni tangga dengan hati-hati karena licinnya cairan ini. Bau anyir ini juga menyeruak penciumannya. Ia berusaha untuk tidak menghirup bau ini.

Setelah sampai dilantai bawah. Rumahnya sangat sepi. Banyak benda tajam disekelilingnya, cairan aneh dan garis polisi. Ia mengambil sebuah foto yang ada berada digenangan cairan merah ini.

'Huang Renjun.'

Ia menyimpan foto itu disakunya. Pemuda ini berjalan menghindari benda tajam dan cairan aneh itu. Ia segera keluar dan melihat sudah banyak orang berkumpul diluar rumahnya. Ia tidak peduli dan terus berjalan.

Tiba-tiba seseorang yang bisa diyakini lebih tua dari pemuda ini, menarik pemuda ini untuk bersembunyi. Pemuda ini melepaskan tarikannya dengan kasar. "Siapa kau?"

"Perkenalkan, namaku Huang Lucas atau Louis Edward. Orang yang kau selamatkan, terimakasih."

"Apa kau memiliki hubungan darah dengan Huang Renjun?"

Louis menautkan alisnya. "Darimana kau tau?"

Pemuda ini memperlihatkan sebuah foto yang ia temukan tadi. Louis mengangguk dan menyuruhnya diam. Ada beberapa orang sedang memasuki rumahnya. Sepertinya itu polisi.

"Bersihkan kakimu, tuan."

Pemuda ini menghidupkan kran yang ada disampingnya lalu membersihkan kakinya. Setelah selesai, Louis menariknya keluar dari rumah besar ini.

Saat mereka sudah berhasil keluar. Ada mobil hitam terparkir dipinggir jalan. Lucas segera menyuruh pemuda ini masuk dan menyuruhnya untuk tutup mulut. Namun pemuda ini tidak mengiyakan.

"Nicholas Jeffrey dan Lee— ah Leviathan Jack. Apa yang kalian lakukan disini?"

"Bukankah kau yang menyuruh kami menemuimu?" tanya balik Jeffrey

Pemuda ini menepuk dahinya. "Aku lupa. Tapi ada apa dengan rumahku?" tanyanya sambil menatap rumahnya.

"Bukankah ibumu dibunuh oleh keluarga Huang?"

"Oh wow. Baguslah."

Louis, Jeffrey, dan Jack menatap pemuda ini tidak percaya. Ia sama sekali tidak peduli dengan kematian ibunya yang miris. Bahkan rumahnya pun sudah seperti bukan rumah tapi tempat pembunuhan tragis.

"Dia pernah berkata padaku 'dunia itu kejam, lebih baik mati saja'. Berarti dia menyadari bahwa dunia ini kejam jadi ia memilih mati saja. Kulihat tidak ada perlawanan saat ia akan dibunuh."

Jeffrey melajukan mobilnya menuju tempat yang dituju oleh pemuda ini. Jack merasa resah menatap jalanan ramai disekitarnya. Ia memiliki trauma besar.

"Ada apa denganmu, Jack?"

"Aku membunuh seluruh orang divilla itu."

"Bukan hanya kau. Aku juga." sahut Jeffrey

Pemuda ini memutar bola matanya malas. "Kalian tidak ingin berterimakasih padaku yang telah membebaskan kalian dari hukuman mati?"

"Terimakasih, tuan— Dante huh?"

"Hm, sama-sama. Gunakan kesempatan ini untuk hidup bebas dibawah pengawasanku."

-∆∆∆-

Difficult - Jaemren [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang