Awal semester

3.1K 365 91
                                    

Bokuto menoleh kebelakang sambil mendongak. Sosok yang tadi menjitaknya adalah sahabatnya Kuroo Tetsurou.

"Weh bro Kur lu ngapain kesini?" Tanya Bokuto.

"Ya beli buburlah ngapain lagi." Jawab Kuroo seraya duduk di samping Bokuto.

"Halo Akaashi." Sapa Kuroo dengan senyum.

"Halo kak, ga bareng Kenma?" Akaashi bertanya perihal keberadaan Kenma sahabatnya.

Sama seperti Bokuto dan Akaashi, Kuroo dan Kenma juga biasanya menempel pergi kemana-mana bersama, aneh jika satu dari mereka menghilang.

"Kenma biasa masih molor, kita abis gelud di ranjang kemarin hahaha."

Bokuto dan Akaashi hanya diam menanggapi Kuroo, ada perasaan yang mengganjal di hati masing-masing. Bokuto menatap Akaashi sedangkan Akaashi diam menunduk.

Merasa aneh Kuroo akhirnya mengubah topik pembicaraan mereka.

"Err.. gimana Akaashi udah siap buat ospek?"

"Iya kak siap." Jawab Akaashi singkat.

"Hm.. Eh gimana kalau nanti kita double date mau ga? Tanya Kuroo lagi.

"Double date?" Tanya Bokuto bingung.

"Iya kencan double gitu masing-masing bawa pasangan sendiri." Jawab Kuroo seraya mengambil kerupuk di mankok Bokuto.

Bokuto memukul tangan Kuroo agar berhenti mengambil kerupuknya.

"Boleh tuh Kur atur aja, kalau kata gue sih mending abis ospeknya Keiji aja." Jawab Bokuto

"Oke siap deh nanti gue kabarin, eh bubur gue kayanya udah jadi. Gue duluan ya.. kasian anak kucing tersayang bangun-bangun kelaperan nanti." Ucap Kuroo seraya beranjak dari kursinya.

"Ati-ati bro." Ucap Bokuto

"Hati-hati kak." Tambah Akaashi.

Kuroo meninggalkan mereka berdua, Akaashi sudah selesai dengan kegiatan makannya. Sedangkan Bokuto masih sibuk menyuapi bubur ke dalam mulutnya.

Akaashi melihat Bokuto sambil memikirkan perkataan Kuroo dan kejadian tadi pagi.

Tak terasa Akaashi mulai meneteskan air mata, air matanya jatuh perlahan membasahi pipinya.

Bokuto yang sadar akan hal itu panik dan langsung berusaha menenangkan Akaashi.

"Sayang kamu kenapa, kenapa nangis." Ucap Bokuto sambil mengelap air mata Akaashi menggunakan jarinya.

"A-aku hiks.. ga pantes buat kamu hiks- ..aku ga bisa kasih yang kamu mau."

Bokuto mengerti apa yang dimaksud Akaashi, sudah lama Bokuto menginginkan itu namun ia tetap sabar menunggu Akaashi sampai siap.

"Keiji sayang dengerin aku, mau berapa lamapun aku bakal nunggu kamu sampai siap. Udah gausah dipikirin lagi ya, Keiji ga boleh nangis." Ucap Bokuto sambil mengelus rambut Akaashi.

Bokuto lalu mengecup pelipis Akaashi disambung ke pipi.

"I always love you, okay"

Akaashi tersenyum lalu membalasnya dengan mengecup pipi Bokuto. Wajah Bokuto mulai memerah, tanpa berkata Bokuto juga tau bahwa Akaashi juga mencintainya.

"Sayang kamu mah malu tau, banyak orang ini." Ucap Bokuto salting dengan wajahnya yang merah.

"Yang mulai duluan siapa?" Jawab Akaashi sambil terkekeh.

Akaashi menunggu Bokuto menghabiskan buburnya. Dirasa sudah kenyang mereka berdua berangkat ke tempat yang di tuju bersama.

Bokuto menurunkan Akaashi di depan gerbang 'Universitas Haikyuu'.

I Always Love You  || BokuOsaAkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang