Menahan

1.9K 258 71
                                    

Ospek dinyatakan selesai, semua mahasiswa bernafas lega karna hal itu. Mereka semua mendapat banyak pengalaman, materi, dan juga teman baru.

Waktu sore, saat hari dimana ospek baru dinyatakan berakhir.

Akaashi sekarang sedang duduk di sebuah kursi merah panjang di bawah pohon yang rindang, merenung memikirkan beberapa hal yang mengganjal di pikirannya.

"Keiji."  Satu panggilan Osamu menyadarkan Akaashi yang larut dalam pikirannya.

"Kamu dari kemarin lagi mikirin sesuatu ya? Udah atuh sekarang waktunya seneng-seneng, kan ospek dah kelar, sebelum nanti kita dihujanin tugas dari dosen." Ucap Osamu sambil merangkul Akaashi.

Akaashi masih diam sejenak sebelum menjawab, "iya sam.. aku juga seneng, cuman gatau yang aku rasain sekarang, aku cuman mau liat kak Bokuto. Beberapa hari ini dia ga kasih kabar ke aku di pesan maupun telepon. Mau ketemu juga bingung soalnya kita sama-sama sibuk."

"Kak Bokuto ya.. kemarin aku liat dia-" ucapan Osamu terhenti, Osamu ragu mengatakan apa yang kemarin dilihatnya.

"Kenapa Sam?" Akaashi bertanya lagi karna bingung.

"Engga gapapa, pasti Kak Bokuto lagi sibuk-" saat ini ucapan Osamu terhenti lagi karna ponsel Akaashi yang berdering.

Akaashi melihat sejenak siapa yang menelpon, wajahnya sekarang menampilkan ekspresi ceria, Akaashi mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Kou, kamu kemana aja coba dari kemarin gabisa dihubungin. Kamu tau kan aku khawatir, kamu sibuk terus ya. Aku cuman mau mastiin kesehatan kamu, sekarang gimana kamu udah makan?"   -Akaashi

"Sayang maaf, maafin aku. Kemarin susah banget ngehandle anak-anak."  -Bokuto

Osamu yang daritadi sedikit mendengarkan percapakan mereka terdiam. Hatinya mulai terasa seperti teriris, Osamu menundukkan wajahnya.

'Sam kali ini kamu harus relain perasaan kamu, harus tahan perasaan kamu, apapun itu aku cuman mau liat Keiji bisa senyum lagi, aku bahagia kalau Akaashi bahagia juga, aku harus bisa jadi sahabatnya yang selalu ngedukung Keiji.'  Batin Osamu.

Sementara itu Akaashi masih sibuk di teleponnya, dalam percakapan ini Akaashi lebih banyak tersenyum, Akaashi merasa lega.

Osamu hanya bisa memandang senyum Akaashi, Osamu lega senyum itu masih bisa terukir disana.

"Hari ini aku mau ada acara minum-minum sama jurusanku di bar pelangi, eh katanya anak jurusan IT mau ada acara minum juga disana, kamu gimana sayang?"  -Bokuto bertanya.

"Oh sama Kou, hari ini aku juga ada acara minum-minum sesama satu jurusan, tapi acaraku di bar awan."  -Akaashi

"Yah kita beda bar ya :( padahal aku mau ketemu kamuu, kangen.."  -Bokuto

Semburat merah muda terukir di wajah Akaashi, "Iya Kou aku juga kangen."

"Nanti aku jemput ya, kamu jangan ikut minum. Aku mau nginep di rumah kamu, mau peluk kamu."  -Bokuto

"Iya sayang iya." -Akaashi

"Udah dulu ya.. aku dipanggil Kuroo." -Bokuto

Akaashi menutup panggilannya, di waktu yang sama Osamu beranjak dari kursi. Akaashi juga ikut beranjak dari kursinya.

"Loh mau kemana Sam? Kamu ke bar awan juga kan, bareng  yuk." Ajak Akaashi.

"Ga, gapapa ji aku gaikut kesana, aku mau pulang aja." Ucap Osamu sambil memalingkan wajahnya.

"Eh pulang? Bukannya gaboleh ya, kamu kenapa? Kamu sakit?" Akaashi bertanya berusaha memastikan.

"Gapapa, cuman lagi gamau minum aja. Nanti aku izin ke Kak Oikawa."  -Osamu

I Always Love You  || BokuOsaAkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang