|3| My Prince!

2.7K 379 4
                                    

Sepotong roti selai menemani waktu sarapan gadis dengan balutan seragam SMA Hanyoung. Sooya harus sarapan agar tubuhnya tidak lemas. Setelah sarapannya selesai, ia segera pergi berangkat ke sekolah bersama sahabatnya. Tentunya berpamitan terlebih dahulu dengan sang ibu.

"Hai Beomjin, apa kau sudah menungguku lama?" tanya Sooya seraya menghampiri seorang lelaki yang ia panggil Beomjin.

"Tidak juga. Aku baru sampai lima menit yang lalu."

"Ayo berangkat, jangan sampai ketinggalan bus." ajak Sooya yang dibalas anggukan oleh Beomjin.

Mereka berjalan berdampingan menuju halte bus. Sudah tidak asing jika setiap harinya mereka berangkat sekolah bersama. Beomjin adalah sahabat Sooya, juga sahabat Yuri. Mereka bersahabat mulai SMA. Rumah Sooya dengan Beomjin juga hanya berjarak lima puluh meter, jadi mereka lebih sering bertemu.

10 menit mereka berjalan, tak terasa sudah sampai di halte bus. Disana, Sooya kembali melihat papan iklan grup yang bernama ENHYPEN, grup yang salah satu membernya berhasil menarik hati Sooya pada pandangan pertama. Gadis itu terus memandanginya sampai sebuah suara menginterupsi.

"Apa kau akan terus melamun sampai ketinggalan bus? Ayo cepat masuk.", Beomjin mengatakan itu seraya menarik tangan Sooya. Yang ditarik tangannya hanya mengangguk seraya mengikuti langkah Beomjin.

Setelah lima belas menit, mereka sampai di depan gerbang SMA Hanyoung. Keduanya langsung disambut ceria oleh Yuri.

"Selamat pagi Sooya, Beomjin."

"Selamat pagi Yuri.", Sooya dan Beomjin menjawab dengan serentak sehingga membuat Yuri menggoda mereka berdua.

"Wah kalian sehati. Kata orang, kalau dua orang sering melakukan hal yang sama dengan waktu yang bersamaan artinya mereka itu berjodoh."

"Ya! bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu. Itu hanya sebuah kebetulan." Sooya melakukan protes pada kata-kata yang diucapkan Yuri. Namun Beomjin hanya tertawa mendengar perdebatan dua sahabatnya itu.

"Hahaha.. iya - iya itu hanya kebetulan. Maafkan aku tuan putri." Yuri tertawa karena berhasil menggoda sahabatnya itu. Sedangkan Sooya juga ikut tertawa. Ia bahagia melihat Yuri bisa tertawa lepas.

Yuri adalah anak yang pendiam bahkan terkesan seperti anak yang introvert. Ia tidak memiliki banyak teman, hanya Sooya dan Beomjin sahabat terdekatnya. Maka dari itu Yuri hanya menampakkan sifat cerewet nya pada sahabatnya saja. Tapi tetap saja, Yuri masih kurang terbuka pada Beomjin.

"Sudah - sudah, lebih baik kita ke kelas. Sebentar lagi pelajaran dimulai." ajak Beomjin menghentikan tawa kedua gadis yang ada di depannya. Namun dalam hati dia sangat senang melihat senyum dan tawa seseorang disana. Senyumnya sangat manis.






















~
















Kantin begitu ramai saat jam istirahat. Disana sudah berjejer rapi sebagian besar murid SMA Hanyoung yang sedang menyantap makan siangnya, tak terkecuali Sooya, Yuri, dan Beomjin.

"Sooya, bagaimana bisa kau menyelesaikan tes dari Pak Choi dengan sangat cepat? Aku hampir menangis melihat soal-soalnya. Kepalaku seperti ingin meledak." keluh Yuri seraya memijat pelipisnya.

"Menurutku itu tidak terlalu sulit Yuri, asal kita mengerti konsepnya saja."

"Itu bagimu, karena kau memang pandai dalam mata pelajaran sains.", Beomjin ikut berbicara setelah makan siangnya selesai.

Memang Sooya sangat pandai dalam mata pelajaran sains. Dari kecil dia sangat tertarik dengan sains sehingga membuatnya ingin mempelajarinya terus. Karena kepandaiannya, ia juga sering memenangkan olimpiade sains tingkat nasional. Tak hanya itu, Sooya juga berprestasi dalam bidang sastra dan fotografi. Hal itu membuatnya disukai banyak orang dan memiliki banyak teman.

LIMERENCE [Lee Heeseung]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang