Setelah menyantap makan malam, tujuh orang laki - laki berkumpul untuk mengevaluasi debut show nya tadi.
"Betapa bahagia dan leganya bisa menampilkan lagu debutnya untuk para penggemar.
"Rasanya seperti mimpi. Bisa menjadi pusat perhatian banyak orang dan aku merasakan dukungan dari mereka semua." ungkap Jay.
"Aku masih tidak percaya aku berada di titik ini. Dan hyung, banyak sekali yang meneriaki namaku dan memberi ku semangat tadi." sang maknae dalam grup ikut mengungkapkan rasa bahagianya.
"Mereka seolah memberi ku kekuatan berkali-kali lipat lebih besar. Aku sampai merinding tadi." timpal Sunghoon.
"Benar sekali Sunghoon, Engene adalah sumber kekuatan terbesar ku sekarang, kalian semua pasti merasa begitu juga bukan?" kata yang tertua.
"Iya, hyung. Ini adalah hari yang terbaik dalam hidupku." Sang leader menjawab dengan senyuman indahnya.
"Hyung, kapan kita akan memulai fansign pertama kita? Aku sudah tak sabar ingin berbicara langsung dengan Engene." Sunoo bertanya pada Heeseung.
"Beberapa minggu lagi Sunoo, aku juga sama tak sabarnya seperti dirimu. Oh ya, ini sudah malam ayo kita istirahat."
"Sebentar Heeseung, hyung. Kau tadi mengatakan akan menceritakan tentang seorang gadis, ayo ceritakan sekarang saja!" rupanya Jake masih teringat perkataan Heeseung tadi siang.
"Apa? Seorang gadis? Kalau begitu aku juga ingin mendengar ceritanya, hyung." ucap Sunghoon beserta tatapan enam laki-laki yang mengarah pada Heeseung.
"Ah baiklah aku akan menceritakannya sekarang. Jadi beberapa hari lalu saat kita di restaurant seafood, aku tak sengaja melihat seorang gadis duduk di halte sendirian. Dia fokus menatap ke arah ponselnya tapi aku dapat melihat wajahnya yang sangat manis. Kemudian saat debut show tadi aku sempat terkejut melihat orang yang sama lagi di bangku penonton. Aku tak tau pasti dia datang untuk mendukung siapa. Dan untuk ketiga kalinya aku kembali melihatnya di halte dekat perempatan yang kita lewati tadi. Tapi dia bersama temannya, mungkin. Ah aku tak tau kenapa wajahnya lekat sekali di pikiranku membuat ku hampir gila karenanya." Heeseung akhirnya bercerita dan enam orang lainnya fokus mendengarkan. Barulah saat dia berhenti bicara, temannya menyahut.
"Wahh aku tak percaya kau bisa tertarik dengan seorang gadis sejak pertama kali kau melihatnya." ujar Sunghoon.
"Aku jadi penasaran, seperti apa wajah gadis itu."
"Aku sudah melihatnya Jake, gadis itu benar-benar cantik."
"Sungguh, Jay? Pantas saja hyung kita terpesona."
"Aku sudah menceritakan semuanya. Sekarang ayo kita tidur. Aku rindu dengan kasurku."
"Sebentar hyung, aku masih ingin bertanya. Kalau kau bertemu dengannya lagi, apa yang akan kau lakukan?" tanya Jay.
"Hmm aku akan mengajaknya berkenalan." Heeseung menjawabnya singkat karena ia merasa lelah dan ingin cepat-cepat tidur.
"Baiklah hyung, aku lihat kau sangat lelah. Aku akan mengingat perkataan mu itu haha. Sekarang ayo kita tidur."
"Selamat malam, hyung." kata Niki.
"Selamat malam." jawab enam laki-laki lainnya.
Setelah ucapan selamat malam, mereka semua beranjak ke tempat tidur dan menyelam ke alam mimpi masing-masing.
~
Di pagi hari seperti biasa, Yuri menunggu kedua temannya di gerbang sekolah untuk masuk bersama - sama. Namun pagi itu dia hanya melihat Beomjin yang turun dari bus, tidak ada Sooya bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [Lee Heeseung]✔️
Fanfiction[ END ] Ini bukan cerita tentang penggemar yang tergila-gila pada idolanya, tetapi tentang seorang idola yang berjuang dalam penantian selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kembali hati sang penggemar. === #2 - heeseung #2 - heeseungenhypen #1...