Delapan +

216 23 0
                                    

Pagi telah tiba,matahari memaksa masuk dalam ruangan sejuk dimana Aska dan Alesya tertidur pulas.

Aska terbangun saat mendengar rintihan kecil dari Alesya.

"Morn sayang." Ucap Aska sembari mencium bibir Alesya.

Alesya masih memejamkan matanya,merasakan area bawanya yang begitu nyeri.

"Mas diem." Ucap Alesya saat Aska memeluknya.

"Eh kenapa Al?" Tanya Aska bingung.

"Diem." Ucap Alesya yang masih menutup matanya.

"Kayanya aku semalem ga main kasar deh Al." Ucap Aska

"Ga kasar tapi brutal mas." Ucap Alesya

"Emgnya sakit Al?" Tanya Aska melihat raut wajah Alesya.

"Sakit." Jawab Alesya singkat.

Aska merapatkan tubuhnya dengan tubuh milik Alesya.

Mereka sama sama belum mandi dan tidak memakai sehelai pun bahan pada tubuhnya.

Tangan Aska mengusap usap paha Alesya.

"Mas diem deeh." Ucap Alesya

"Ini mau di obatin cantik biar ga sakit." Ucap Aska yang tangannya masih aktif mengusap.

"Shh mash." Tangan Aska menyentuh area vagina Alesya.

"Stt ini biar ga makin sakit sayang." Ucap Aska yang sedikit senyum.

Setelah itu Aska memeluk erat tubuh Alesya.

"I love u Alesya." Ucap Aska sembari mengecup bibir Alesya.

Siangpun tiba,Alesya benar benar susah untuk berjalan.

"Aku gendong yaa ke kamar mandinya?" Tanya Aska yang baru selesai mandi.

Tak ada jawaban dari Alesya,namun Aska langsung menggedong istrinya itu.

"Maaf yaa Al." Ucap Aska melihat wajah cantik alami milik Alesya.

"Al kamu cantik." Ucap Aska saat menaruh Alesya di bathtub.

"Apalagi kalo lagi di atas aku." Ucap Aska meledek.

"Mas diem apa aku guyur yaa." Ucap kesal Alesya.

"Gapapa aku mandi lagi sama kamu." Aska tipe yang suka di tantang.

"Keluar sana." Ucap Alesya ketus.

Ketika Alesya mandi,Aska mendapat telfon dari kantornya.

Alesya selesai mandi dan hanya memakai handuk saat keluar.

"Mas...." Panggil Alesya saat melihat Aska tak ada di kamar.

Alesya memutuskan untuk memakai baju terlebih dahulu.

Baju simpel sama saat berada di rumahnya.

Alesya keluar kamar dan membuat sarapan di dapur.

"Al,ada yang nyusul nih." Ucap Aska saat memasuki villanya.

Wajah Alesya langsung berubah ketika tahu siapa yang menyusulnya.

"Ada urusan apa mba?" Tanya Alesya pada Gladis.

"Ga ada urusan apa apa,tapi saya emg lagi ada tugas di sini." Jawab Gladis sembari melepas kacamata hitamnnya.

"Terus?" Tanya Alesya dengan tatapan intens.

"Ga ada terusannya." Jawab sinis Gladis.

"Udah sarapan Dis?" Tanya Aska

"Heum,belum mas." Jawab Gladis dengan so imut.

"Al sekalian aja bikinin buat Gladis." Ucap Aska dan tak ada jawaban dari Alesya.

Aska membantu Alesya menyiapkan makanan.

"Al marah ya ?" Tanya Aska menatap wajah murung Alesya.

"Mas ngapain si ksih tau villa kita." Ucap Alesya.

"Ya kan dia juga ke bali urusan kantor aku Al,jdi apa salahnya kalo aku kasih alamat vila kita." Ucap Aska sebagai penjelasan.

"Terserah deh." Ucap Alesya.

Kemudian mereka sarapan bertiga.

"Kamu kalo sarapan bikinnya ginian doang Al?" Tanya Gladis saat melihat sarapan yang di hidangkan Alesya.

"Biasanya nasi goreng." Jawab Alesya.

"Nasi goreng doang?" Tanya Gladis lagi.

"Kalo ga sosis baso yaa telor mata sapi mba toppingnya." Jawab Alesta yang sudah malas.

"Bukannya kamu ga suka nasi goreng mas?" Tanya Gladis menatap Aska.

"Aku emang ga suka nasi goreng kecuali buatan Alesya." Jawab Aska.

"Jangan di biasain suami di kasih nasi goreng mulu Al,kesian tar mas Aska bosen." Ucap Gladis sembar senyum meledek Alesya.

"Jangan di biasain urusin rumah tangga orang mba." Ucap Alesya sehabis itu merekapun sarapan dengan tenang.

Seperti biasa,Alesya sehabis sarapan pasti mencuci piring.

"Mas ajak aku keliling villa kamu dong." Ucap Gladis manja pada Aska.

"Aku bantuin Alesya di dapur dulu." Ucap Aska.

Askapun membantu Alesya mencuci piring.Walaupun tak banyak yang harus di cuci tapi Aska tetap membantu.

"Udah mas?" Tanya Gladis yang tiba tiba berada di dapur.

"Udah,knp?" Tanya balik Aska sembari mengeringkan tangannya menggunakan lap meja.

"Yuu ajak aku keliling villa kamu." Ucap Gladis sembari menggandeng tangan Aska.

Alesya yang melihatny geram bukan main.

"Maaf mba,saya sama Mas Aska mau keluar hari ini." Ucap Alesya sembari menangkis tangan Gladis.

"Yaudah saya ikut." Ucap Gladis.

"Yah sayangnya ga bisa mba soalny ini buat pasutri doang." Ucap Alesya sinis.

"Emang iya mas?" Tanya Gladis pada Aska.

"Ya iya,kan emg saya ambilnya buat honey moon." Jawab Aska sembari memeluk pinggang Alesya.

Gladis menampakan wajah tak sukanya.

Hari semakin siang,Aska dan Alesya pun keluar Villa untuk berjalan jalan.

"Kesian Gladis sendirian di Villa Al." Ucap Aska.

"Ajak aja mas kalo kesian mah." Ucap Alesya sembari jalan mendahului Aska.

Aska yang merasa bahwa Alesya sedikit tidak suka dengan keberdaan Gladis langsung menggandeng tangan Alesya.

"Maaf Al." Ucap Aska sembari menatap Alesya dengan lembut.

"Iya." Ucap Alesya tanpa menatap Aska.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
-Next-
Komen & Like tink☺

°A K A DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang