Sembilan.

174 14 0
                                    

Alesya dan Aska mempir ke toko Pernak pernik rumah.

"Al abis ini mam yuu." Ajak Aska yang sedaritadi jongkok sembari menatap Alesya yang sedang memalah milih barang.

"Sip." Ucap Alesya sembari mengacungkan jempolnya.

Benar,selepas berbelanja barang barang yang akan di jadikan oleh oleh itu merekapun mampir ke sebuah tempat makan.

Tak ramai di kunjungi karna kini panas benar benar terik.

"Al sekalian beliin buat Gladis ya." Ucap Aska saat Alesya menulis pesanan.

Alesya pun mengangguk santai.

Aska dan Alesya makan di tempat dengan diselingi gurauan kecil dari Aska.

Aska dan Alesya makan di tempat dengan diselingi gurauan kecil dari Aska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 4 sore merekapun balik ke villa.

"Thanks ya mas." Ucap Alesya saat memasuki villa.

"Iya sama sama Al sayang." Ucap Aska sembari mencium pipi Alesya.

"Wiiih pasutri lupa sama saya." Ucap Gladis tiba tiba.

"Nih mba." Ucap Alesya sembari memberikan satu kantong makanan.

"Makasih Mas Daska." Ucap Gladis sembari senyum kepada Aska.

Alesya langsung masuk ke kamarnya dan mengganti pakaian jadi lebih santai.

"Alesya." Panggil Aska tiba tiba.

Alesya pun menengok ke arah Aska.

"Maaf ya soal Gladis." Ucap Aska yang kini sedang membuka pakaiannya.

"Iya." Ucap singkat Alesya.

Matahari telah hilang,digantikan rembulan cerah pada malam hari.

"Makan apa ya Al enakny?" Tanya Aska sembari mendusel di leher Alesya.

"Ga tau,aku laper tapi ngantuk." Ucap Alesya sembari menarik selimut tebal.

"Al aku laper." Ucap Aska yang memeluk Alesya.

"Mau apa?" Tanya Alesya.

"Mau makan" Jawab Aska.

"Ya makan apa Mas Aska kodok?" Tanya Alesya yang kini bangun sembari menguncir rambut panjangny itu.

"Makan Alesya." Jawab Aska sembari senyum jahil.

"Ku getok kamu." Ucap Alesya yang berjalan kedapur.

Alesya berfikir untuk membuat cemilan berbahan dasar roti tawar.

Ia mulai menyiapkan bahan bahannya.

"Ngapain?" Tanya Gladis tiba tiba.

Alesya tak menjawab dan tak peduli dengan keberadaan Gladis.

"Bisa denger kan saya nanya." Ucap Gladis sedikit kencang.

Alesya menengok ke Gladis sekilas.

"Mba nanya saya?" Tanya Alesya yang fokusnya masih kepada bahan masakannnya.

"Iyalah kamu kira saya nanya siapa,setan." Ucap Gladis yang kini jalan mendekati Alesya.

"Bikin cemilan buat suami saya." Ucap Alesya.

"Ko mau ya." Ucap Gladis membuat Alesya penasaran.

"Mau aja Daska sama kamu." Ucap lanjutan Gladis.

Alesya hanya senyum kecil mendengar ocehan dari Gladis.

"Kamu kasih apa Daska?" Tanya Gladis kini.

"Saya di tinggal dia cuman demi nikahin kamu." Ucap Gladis membuat Alesya bertanya tanya sendiri.

"Maksudnya apa ya mba?" Tanya Alesya penasaran.

"Saya pacaranya Daska sebelum dia nikahin kamu." Jawab Gladis.

Alesya sedikit kaget mendengar jawaban dari Gladis.

"Orang tuanya Daska ga suka saya,niatnya mau kawin lari tapi ada kamu jadi penghalang." Ucap Gladis menampakan wajah kesal pada Alesya.

"Hm gitu." Ucap Alesya yg sedang memasak bahannya.

"Jadi jangan salahin saya kalo nantinya Daska balik ke saya lagi." Ucap Gladis dan setelah itu ia beralih keluar villa.

Bohong jika Alesya tidak difikirkan tentang apa yang Gladis blg padanya tadi.

"Al knp?" Tanya Aska melihat Alesya melamun.

"Aku mau tanya,tapi abis kita makan aja." Jawab Alesya.

Benar selesai makan Alesya bertanya pada Aska.

"Mba Gladis siapa mas?" Tanya Alesya tak banyak basa basi.

"Sekertaris aku Al." Jawab Aska.

"Ga lebih dari itu?" Tanya Alesya.

Aska diam tak menjawab.

"Bobo yu Al,bsk hari terakhir kita di Bali kan." Ucap Aska,menghindari pertanyaan pertanyaan dari Alesya.

"Mas aku tanya." Ucap Alesya menatap hangat Aska.

"Aku ngantuk Al bsk aja lagi tanya nya." Ucap Aska menarik selimut.

"Tinggal jawab aja apa susahnya sii mas Aska." Ucap Alesya sedikit keras.

"Zalesya aku cape mau tdr!" Bentak Aska membuat Alesya kaget.

"Aku cuman mau tau mba Gladis tuh siapa kamu." Ucap Alesya menahan amarahnya.

"Zalesya tolong ga usah mikir hal jelek tentang Gladis !" Bentak Aska lagi lagi.

"Mas sadar ga,kamu bentak aku cmn gara gara aku tanya soal mba Gladis." Ucap Alesya kemudian ia keluar kamar.

Aska terdiam menyadari kesalahannya dan Alesya memilih untuk ke depan Villa.

Alesya kaget dan tak sangka Aska akan membentaknya seperti itu.

"Mas kenapa sii." Ucap Alesya dan detik selanjutnya air matanya membasahi pipi Alesya.

Alesya menangis untuk pertama kalinya dalam pernikahannya.

Fikirannya terus membuat isak tangisnya kencang dan ia pun sesegukan.

"Ales-" Ucapan Aska terpotong saat Gladis memanggilnya.

"Mas Daska." Aska pun menoleh.

"Ya?" Tanya Aska.

"Mas bisa anterin aku ke pusat kota gaa?" Tanya Gladis.

"Ngapain?" Tanya balik Aska.

"Aku mau meet sm tmn tmn aku mas." Ucap Gladis.

Aska masuk kamar dan mengambil kunci mobil yang telah ia sewa untuk berjalan jalan di Bali.

"Alesya,saya pinjem mas kamu ya." Ucap Gladis.

"Maksudnya?" Tanya Alesya.

"Al aku anter Gladis dulu ya." Ucap Aska secara tak langsung menjadi jawaban atas pertanyaany.

"Ikut." Ucap Alesya.

"Kamu di villa aja Al,seharian kan jalan jalan tuh pasti cape." Ucap Gladis dengan wajah so polosnya.

"Nah iya bnr tuh,mas ga lama ko Al." Ucap Aska sembari mencium kening Alesya.

"Jgn lama lama yaa bnran." Ucap Alesya.

"Yaelah Al ga usah manja gtu lah." Ucap Gladis.

"Gapapa dong saya manja sama suami sendiri.

Aska dan Gladis pun pergi meninggalkan Alesya sendiri.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
-Next-
Komen & Like tink☺


°A K A DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang