Setelah Istirahat ke dua, Angkasa mengambil ponsel yang berada di Tasnya, kemudian dia berjalan keluar kelas 12 IPA 3
"Lu mau ke mana bos?" Ucap Rigo duduk di atas kursi guru
"Mau tau aja lu" jawab Angkasa sembari mengambil ponsel yang ada di tasnya
"Lu kek ga tau dia aja, jelas-jelas dia mau ketemu sama adek gue" ucap Tama yang fokus dengan ponselnya
"Sotoy lu" ucap Angkasa yang menyangkal apa yang dikatakan Tama walaupun hal itu benar
"Parah banget sih lu bos, nusuk, nikung nyakitin gue lu ya?," ucap Khansa menatap Angkasa dengan rasa kecewa, mendapat respon jijik dari Angkasa. "Apaan sih lu Khan" ucapnya.
"Hayo lo Khan, lu diduain tu sama si angkasa" ucap Arka yang berada di depan pintu kelas memperhatikan tingkah kocak teman satu gengnya
"Nah lo, makanya lu jadi pasanganya nurut sama Angkasa" ledek Tama
"Tega kali lu bang nyakitin dedeq, tersayat hati aku bang" ucap Khansa dengan kealayannya, sedangkan Tama, Arka, dan Rigo tidak berhenti tertawa melihat Khansa yang meledek Angkasa
"Berisik lu pada" ucap singkat namun jelas, Angkasa langsung meninggalkan teman-temanya
Setiap berjalan menyusuri lorong-lorong sekolah, laki-laki itu jadi pusat perhatian para kaum hawa, mereka sangat mengagumi bahkan ingin menjadi pacar dari laki-laki itu., tidak heran karena dia adalah geng ketua ANTARIKSA.
"Liat deh kak Angkasa ganteng banget ya"ucap adik kelas Angkasa yang berada di lorong dimana Angkasa berjalan "Udah ganteng ketua geng, tajir lagi" ucap mereka dengan suara lirih namun Angkasa mendengar dan tidak menghiraukannya.
Cowok itu menuju ke ruang kelas 12 IPS 2. "Ada Raya ga?" Ucap Angkasa menanyakan keberadaan Raya kepada salah satu kelas 12 IPS 2 yang berada di depan pintu
"Ray ada yang nyari lu nih" ucapnya
"Siapa?" Tanya Raya yang berada di ujung bagian belakang bersama Zoya dan Alira yang sedang rebahan dengan memainkan ponsel mereka
"Ang..." Ucapanya terpotong oleh tatapan Angkasa. "Udah gue masuk aja" jawab Angkasa. Cowok itu langsung masuk ke kelas 12 IPS 2 dan menemui Raya.
Alira mendengar suara langkah kaki yang menuju ke arah mereka, dia langsung berdiri untuk melihat siapa yang datang menuju ke arah mereka "ngapain kak lu kesini?" Ucap Alira
"Mana Raya"
"Tuh" ucap Alira menunjuk ke arah samping menggunakan matanya. Raya yang sedari tadi fokus terhadap ponselnya kini terkejut melihat Angkasa dan langsung berdiri tegak di depan cowok itu
"Ngapain lu kesini" ucap Raya salah tingkah membenahkan rambut dan seragamnya yang kucel akibat rebahan di bawah lantai kelas. Zoya dan Alira memandang lucu Raya yang alting
"Ngajak lu mabarlah, masih ingetkan kemaren lu nantang gue" ucap Angkasa
"Serius, lu ngga takut kalah sama gue?" Tanya Raya mendapat respon senyuman dari Angkasa membuat cewek itu salting tidak karuan. Mereka segera membuka aplikasi game Mobile lagend dan memulai permainan. Alira dan Zoya mereka saling sibuk dengan ponsel mereka masing-masing sehingga tidak melihat pertandingan game yang dilakukan oleh Angkasa dan Raya.
Beberapa menit kemudian victory pemenang di pegang oleh angkasa 35 dan Raya 34 Kalah sangat tipis memang."Nah gue menangkan apa gue bilang" ucap Angkasa meletakan ponselnya di meja dan mengangkat kedua tangan mengepal ke atas
"Dihh kalah tipiss doang" ucap Raya dengan tatapan sinis
"Lu kalah ngga boleh ngelak, sesuai perjanjian kita kalo salah satu diantara kita menang yang kalah harus nurutin apa mau yang menang" ucap Angkasa mendekati wajah Raya
"Iya-iya gue tau" ucap Raya mendorong pundak cowok itu menjauh dari wajahnya. "Terus mau lu apa?, gue ngga mau ya kalo lu minta yang aneh-aneh" Sambungnya
Angkasa menampilkan senyuman tipis "Gue ngga akan minta yang aneh-aneh, besok gue jemput lu jam 13 : 30". Cowok itu langsumng meninggalkan kelas 12 IPS 2
"Tapi!!!" Ucap Raya dengan tangan mencegah Angkasa pergi tanpa memberi tau alasannya itu, tetapi cowok itu sudah terlanjur keluar dari kelasnya. Raya tersenyum setelah mendapatkan senyuman tipis dari Angkasa yang terlihat di jendela luar kelas, Alira tidak sengaja melihat mereka saling tersenyum walaupun terhalangkan tembok ruangan kelas.
"Ray? Rayaaa!" Panggil Alira terlamun hingga tidak tau Alira sedang memanggilnya
"Ehh ada apa Ra?" Jawab Raya tersadar dari lamun
"Kenapa lu, senyam senyum? Kakak gue bilang apa sama lu" ucap Alira menggoda Raya
"Ngga kok dia ngga bilang apa-apa" ucapnya berjalan kembali ke bangkunya duduk dan mengambil buku, dia mulai mencoret-coret buku yang berada di bagian belakang. Alira dan Zoya tidak sebodoh itu, mereka tau kebiasaan Raya saat mencoret-coret, menulis tidak jelas atau menggambar Raya sebenarnya mengekspresikan perasaannya lewat buku-bukunya.
"Iya deh iya yang bentar lagi jadian" ucap Zoya melirik Raya berpindah memandang Alira dengan tawa mereka
"Dihh kalian jangan ngadi-ngadi deh" Ucap Raya berhenti mencoret-coret bukunya dan memasukan ke dalam tas, kepala gadis itu langsung di letakannya di atas meja.
*****
Angkasa berjalan menuju kelasnya tidak di sengaja cowok itu bertemu dengan Malika
"Saa!!" Panggil Malika berlari menuju Angkasa yang tidak memberikan respon darinya."Besok lu ada acara ngga?" Tanya Malika berjalan di samping Angkasa. Langkah kaki cowok itu terhenti dan menatap tajam Malika
"Gue ada urusan penting, jangan ganggu gue" ucap Angkasa menyorot tajam ke arah Malika lalu beranjak berjalan ke dalam kelasnya
"Ehh Angkasa tungguin gue!" Teriak Malika. "Awas aja lu Sa" batinnya.
"Dari mana lu?" Ucap Tama
"Dari kelas 12 IPS 2" Ucap Angkasa
"Ohh"
"Ngapain lu kesana bos" Tanya Rigo
"Ngapain lagi kalo ngga nemuin pacarnya" Ucap Arka dengan ngawur mendapat tatapan dari teman-temannya, terutama tatapan maut dari Angkasa
"NGOMONG APA LU TADI ?!!" ucap Angkasa menggebrak meja tempat duduknya
"Ha ha habis lu Ka" Ucap Tama menunjuk-nunjuk Arka
"Hajar Aja Saaa" Teriak Rigo
"Ehhh maaf bang gue kan cuma bercanda" ucap Arka dengan tangan memohon kepada Angkasa
"Jangan bilang tadi lu dari nyamperin dek Raya" ucap Khansa dengan muka curiga
"Gue ke sana nyariin dia, emang kenapa?" Ucap Angkasa berkata jujur
"Wah adek lu udah digebet aja Tam sama si Angkasa" ledek Rigo
"Kan!, bener apa filing gue pasti lu nemuin dek Raya, lu parah banget sih bang!! Sakit hati Khansa" rengek Khansa kepada Angkasa
"Kalo lu saingan sama Angkasa Inget kata kang parkir Khan" ucap Arka
"Emang gimana kata kang parkir?" Tanya Khansa dengan muka polos
"Kata kang parkir, MUNDUR - MUNDUR TERUS MUNDURRR!!!" teriak Arka membuat teman-temanya tertawa geli, menambah rasa kesal Khansa.
"Kambing kalian semua, gue ngga" ucap Khansa meninggalkan ruang kelas 12 IPA 3
"Dihh dasar cowok kang ngambek" ucap Tama.
"Bisa atau tidak
Kita harus mencoba
Walau hasil yang kita dapat tidakSebanding apa yang kita inginkan
Yang terpenting kita sudah mencoba dan berusaha"
___Angkasa Bima Damara__
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Raya
Ficção AdolescenteCowok berbadan tinggi, berkulit putih, bersifat dingin dan keras kepala salah satu siswa SMA Negri Tunas Bangsa ketua dari geng ANTARIKSA dia adalah Angkasa-, dia tidak percaya akan adanya cinta setelah kejadian yang pernah dia alami. Cewek cantik b...