disinilah ara sekarang, di daerah tinggi yang hanya beberapa orang saja yang tau. banyak pemandangan alam indah disini, yang selalu membuat hati ara tenang.
"huft...."
ara menghembuskan nafasnya, masih mencoba menenangkan diri dengan apa yang sudah terjadi hari ini. belum pernah terbayang olehnya kalau dia akan diselingkuhi layaknya drama drama yang suka ara tonton.
ara terkekeh, menertawai jalan hidupnya yang sangat lucu ini.
"yaampun, ada ada aja sih" gumam ara.
"bundaaa, ara pulang" ara memijakan langkah di rumahnya itu jam delapan malam.
"yaampun kamu ini! temen-temen kamu nelfonin kamu daritadi siang tapi hape kamu gak aktif, pulang pulang jam segini bikin bunda khawatir tau gak!"
ara yang menerima omelan itu hanya menyengir sambil memperlihatkan layar hapenya yang mati.
"hape ara mati bunda, hehe maaf"
"kebiasaan kamu tuh bikin khawatir bunda aja!! sana mandi, bau bebek kamu"
"enak aja anaknya dikatain bau bebek, orang harum gini"
"suka suka kamu, udah makan belom?"
"udah bundaaaa" bohong, ara bohong. ara hanya makan roti, itupun yang tadi siang dia makan sama syilla.
"yaudah sana gih, bebersih"
"iyaaa" ara pun lekas ke kamarnya dan langsung membersihkan diri, men- charge hapenya dan mencoba memejamkan mata. tanpa disadari air mata itu jatuh begitu saja dari pelupuk matanya.
"duh ya tuhaaaaann, capek nangis teruuuuuss. udah dong aaaaaaaaa" ara berteriak, mentang-mentang cuma berdua nih ara dirumah sama bundanya.
"heh! anak gadis malem malem bukannya tidur malah teriak teriak gak jelas, tidur!" bunda ara dengan tiba tiba membuka pintu kamar ara.
"hehe, bentar ya bunda sa ke dap" jawab ara dengan muka seceria mungkin.
sementara sang bunda hanya menatap wajah anak gadisnya sambil tersenyum simpul.
"ayara, kalau sedang kecewa sama orang nangis aja gapapa. kecewa sama seseorang itu wajar, tapi jangan sampai membencinya ya? setiap orang pasti melakukan kesalahan. ara juga harus mencoba melupakan kesalahan orang itu dan memulainya dengan yang baru, segala hal tuh gak harus dipertahankan kok. kalau capek ya berhenti, ya sayang?"
"ih apaan sih bunda, tiba tiba banget"
"iya dulu gak?"
"iya bundaaaaa, udah ah. ara mau tiduur, bunda sanaa"
"iya iya, galak banget"
setelah bunda hilang dari pandangannya ara sempat melamun sebentar
"kalau capek ya berhenti"
kata kata itu terus terulang di benak ara,
mungkin jevan capek kali ya sama gue makanya dia milih buat selingkuh, batin ara.
st4rverse, 2020.
mari..... yang mau berkenalan sama jevan 😁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
