O4.

142 20 2
                                    

2 kelopak mata gadis bersurai hitam itu perlahan terbuka, terang sinar mentari mengganggu tidur cantiknya. ia mencoba mengambil benda persegi panjangnya di atas nakas, benda smartphone berwarna kuning itu menyala memperlihatkan waktu jam 6 pagi.

ara mendudukan dirinya setelah meregangkan badannya, mencoba menghirup udara sebanyak mungkin untuk menetralkan pikirannya.

semalam, ara baru bisa tidur jam 4 pagi. akibat terlalu larut dalam kesedihan, ada banyak pikiran yang mengganggunya hingga ia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

gadis itu berkaca, melihat tampilannya dan mencoba tersenyum.

"semangat ara, lo pasti bisa!" gumamnya.




ara sudah siap dengan tampilan sederhananya, celana jeans, sweater, dan totebag yang terpajang cantik di bahunya.

"walah, anak bunda pagi-pagi udah cantik aja. hari ini kuliah?"

ara terkekeh mendengarnya, "iya bun, aku kan harus ngurusin skripsi juga, gimana sih" jawabnya lalu mendudukan diri di kursi meja makan.

"iya iya bunda tau, kamu hari ini pulang cepet kan, neng? gak sampe sore?"

"aku usahain sih bun, emang kenapa?" tanya ara sambil memasukan sepotong roti tawar ke mulutnya.

"mau ikut jemput ayah di bandara gak?" tanya bundanya sambil sedikit menggoda anak gadisnya.

"BENERAN BUN? YA MAU LAH!" jawab ara antusias.

"santai dong neng, masih pagi udah teriak-teriak aja" respon sang bunda sambil menggelengkan kepalanya.

"hehe, ya maaf bun. abis udah 2 minggu aku gak ngeliat ayah, kangen tau!"

dan hanya di balasi kekehan oleh sang bunda.

"oh iya bun, si a'a pulang hari ini juga kan? malem ya? pulangnya?" lanjut ara.

"kurang tau bunda, antara hari ini sama besok deh kayaknya mah...

–eh, udah jam setengah delapan tuh! gak berangkat kamu?"

"eh? iya ya? terlalu menikmati sarapan bun ini namanya"

"dasar, alasan"

"bun, neng hari ini berangkat pake mobil ya! takut hujan!" teriaknya dari depan pintu rumah sambil memakai sepatu.

"iya yaudah! hati hati!"

"ara berangkat dulu ya bun!"

"iya neng!"

padahal bisa ngomong biasa aja loh, gak usah teriak-teriak ra.....




mobil putih itu sudah terparkir secara rapih, tapi sang empu yang memiliki mobil masih saja berdiam di dalam sana sejak 5 menit yang lalu.

ara terlihat gelisah, berkali-kali dia mencoba menetralkan detak jantungnya dengan cara menghirup dan membuang nafasnya.

mencoba memikirkan segala kemungkinan yang terjadi jika dia melihat jev– ah, maksudnya mantan.


apakah dia harus melabrak sang pelakor?

atau haruskah dia menampar di wajah tampan lelaki itu?

atau menjambak rambut sang pelakor?

ara dengan cepat mengesampingkan itu semua, menarik dan membuang nafas untuk yang terakhir kalinya sebelum akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari mobil tersebut.

ara berjalan menuju kantin se- santai mungkin. menuju tempat yang sekiranya dapat menemukan kedua sahabatnya.

and gotcha! seperti dugaannya, kedua sahabatnya sedang berkutik dengan laptopnya masing-masing dan terlihat sangat frustasi. ara tertawa kecil melihatnya dan segera menghampiri mereka.

"santai anjir, lo berdua lagi ngurusin skripsi mukanya udah kayak ketangkep polisi aja" ara masih menertawai mereka, sementara yang ditertawai hanya memutarkan matanya malas.

"ya lo enak tinggal ngerjain bab 5, ini gue sama syilla boro-boro ngerjain bab 5. bab 4 aja belum di accept samsek gara-gara dospem yang gaje abis" jawab chacha kesal

ara yang mendengar itupun semakin tertawa lebar, "duh kasian banget anak buah pak cipto, ututu sayang"

"diem ah lo ra, makin buat mood gue jelek aja lo" geram chacha.

"udah pada sarapan belum lo pada? bubur gas gak?" tanya ara bermaksud untuk menghibur mereka

"traktir gak? kalo enggak ogah gue" saut syilla

"iya iyaaa, gue traktir! hayuk ah, pantesan aja pada bad mood, orang perutnya kosong" cibir ara yang dibalesi kekehan oleh kedua sahabatnya.





st4rverse, 2020.


hai !! aku mau bilang makasih baaanyak yang udah sempetin waktu buat baca cerita gak jelas ini... oh iya, anyway, karena latar cerita ini anak kuliahan sementara aku belum kuliah :/ jadi maaf banget kalau misalkan ada beberapa adegan yang tidak seperti realitanya. soalnya aku belum tau aslinya kayak gimana t_t

but beside that, hope u enjoy!! saran dan kritikan freely open okie o_<

fated | 2hyunjin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang