O9.

179 25 18
                                    

"ra bangun ra, tuh abim udah nungguin di depan."

"iya 5 menit lagi." ara yang merasa tidurnya terganggu pun hanya meracau tidak jelas.

"raaa, itu loh abim nya nungguin."

"iya seben- HAH ABIM???!!" ara yang baru menyadari perkataan sang bunda pun segera membuka matanya dan melihat jam di layar hapenya.

"anjrit jam 07.45"

ara yang menyadari keterlambatannya itupun segera bangkit dan bergegas menuju kamar mandi.

ara gak tau kenapa bisa sampe telat bangun gini, padahal kayaknya tadi malem dia gak tidur laut... kayaknya.....


selesai mandi dan berpakaian, ara memoles tipis wajahnya dengan beberapa make up, bercermin, lalu dengan segera kebawah untuk sarapan.

ara dibuat menganga dengan pemandangan yang dilihatnya sekarang, kedua orang tuanya sekarang sedang menikmati sarapan dengan khidmat bersama "calon suaminya.

ara segera mengambil sepotong roti dan menahannya di mulutnya. (?)

"bun ara udah telat maaf gabisa sarapan bareng!"

kalau bisa di diskripsikan keadaan ara sekarang; totebag yang menggantung di pergelangan tangannya, roti yang ia gigit, sedikit berteriak, sembari memakai sepatunya. sungguh multitasking ara ini.

"loh tapi ini–"

"assalamualaikum!"

"waalaikumsalam, maafin kelakuan yara ya bim. emang kalo lagi telat suka kayak orang sedeng."

"iya bun, gapapa. yaudah saya pamit, assalamualaikum."

"waalai–"

"ABIM AYO CEPETAN ARA UDAH TELAT!"

iya, itu ara yang teriak dari depan pager saking gak sabarannya.













hening.

itu atmosfir yang dirasakan di dalam mobil BMW X5 berwarna ash grey itu.

perjalanan dari rumah ara ke kampus sekitar 30 menit, tapi biasanya terasa lebih cepat karena ara mengobrol dengan sang ayah atau sang abang.

abim yang tidak tahan dengan keadaan canggung yang menyelimuti mereka berdua, akhirnya memutuskan untuk membuka percakapan.

"ara."

"h- hm?" ara menoleh ke arah sumber suara, sementara yang dilihat sedang fokus menyetir kedepan.

"saya mau tanya sesuatu, tapi kalau menurut kamu terlalu privasi gak usah di jawab, ya." abim masih menjawab dengan tatapan lurus kedepan.

"o- oke."

"kamu magang dimana?" tanyanya to the point.

"hah?"

tepat dengan lampu merah, abimpun menatap ke lawan bicara. "kamu magang dimana, ayyara?"

"o- oh.. saya magang di Wijoko Group" padahal dia gak lagi sidang skripsi, tapi kena gugup banget ya.....

"oh, yang daerah pusat ya?"

"iya bener..." ara jawabnya sambil haha hehe, biar asik ajaa.

"kantor itu saya yang megang juga, kenapa gak kasih tau saya?"

"ini orang niat bantuin atau pamer sih" batin ara.

"loh, kan kita belum kenal. gimana saya mau ngasih tau?"

abim menutup rapat bibirnya, ini dia bawaan nervous jadi rada dodol gini ya.....

"oh iya, lupa saya"

ara yang denger itu cuma gelengin kepala doang, ganteng–ganteg tapi tenyata rada dodol juga ya.

pas dengan topik akhir, mobil itu memasuki kawasan kampus ara.

"lurus aja, setelah 2 gedung nanti ada patung, fakultas saya 2 gedung setelah patungnya."

"oke."






"makasih ya bim, nanti gausah jemput. mau keluar sama temen soalnya"

"sama–sama"

tepat saat ara hendak keluar, abim menahan tangannya.

"sebelumnya, saya 2 tahun lebih tua dari kamu. jadi tolong panggil saya dengan kata yang lebih sopan. lalu, kamu sudah jadi tanggung jawab saya mulai hari ini, jadi tolong kalau nanti mau pulang hubungin saya. sekalipun kamu bakal hangout sama temen–temen kamu, saya tau nomer kamu dari bunda. jadi, nanti saya chat kamu."

jelasnya panjang lebar.

"oh..... oke.....

sekarang boleh tolong lepasin tangan saya? beneran udah telat ini."

abim yang menyadari itu segera melepas genggamannya.

"sorry."

"udahkan? gaada yang mau dibicarain lagi?"

"iya."

"yaudah, assalamualaikum mas abi." gadis itu segera keluar dari mobil, meninggalkan lelaki yang tanpa ia sadari telat ia kejutkan dengan perkataannya.

"wa‐a-lai-kum-sa-lam....." lelaki itu menjawab dengan terbata–bata, sangat terkejut dengan kejadian yang tidak dia duga itu.



"gak salah denger gue? m– mas abi....."


tanpa sadar, lelaki itu menarik kedua sudut bibirnya. "gemes juga, mas abi. hehe."

oalah, bucin.

















halo semua!! gimana kabarnya?

anyway, happy new year !!! {duh, udah basi gak sih.....}

maaf banget SUMPAH aku baru update, rencana mau update akhir tahun 2020 gitu kan eeehh malah bablas sampe ganti tahun. ^^

mau makasih banget ((aslian)) sama orang yang masih setia nungguin update–an cerita ini walaupun gak menentu. sumpah aku seneng banget pas tau ternyata ada yang nungggu update–an cerita ini, jadi nambahin semangatku baNGEEEEETT.

btw nih ya, karena latar tokoh disini aku tuh anak kuliah, sementara aku belum kuliah. jadi aku minta maaf kalo emang gak sesuai realitanya, jadi bener–bener ini cerita 100% fiksi, oke?

tapi kalo ada anak kuliahan yang udah lulus atau masih kuliah dan berkenan aku tanya tanyain tentang realitanya PLS KOMEN.

udah sih segitu aja hehe, maaf bawel. sampai bertemu di chapter selanjutnya ((aamiin))







st4rverse, 2021.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fated | 2hyunjin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang