BOS YANG MENJENGKELKAN

231 12 1
                                    

Xiao xi telah mendapatkan pekerjaan baru. Ia sekarang bekerja di sebuah majalah Fashion terkenal dan cukup besar di Zhejiang. ia bekerja sebagai editor senior di divisi Desain. Xiao xi dengan mudah menjadi editor senior  karena pengalaman dan prestasinya dibidang desain cukup bagus. Kantornya juga tidak terlalu jauh dari rumah sakit tempat Jiang chen bekerja.

Bulan pertama Xiao xi bekerja, ia tak pernah bertemu dengan kepala editornya langsung, karena sang kepala editor berada di Norwegia menangani masalah di kantor cabang yang ada disana. Namun, Xiao xi mendapat kepercayaan penuh mengurus kantor cabang yang ada di Zhejiang. Peringkat penjualan bulan ini naik drastis semenjak xiao xi menjadi editor senior.

Xiao xi juga setiap hari diantar jemput oleh jiang chen meskipun jiang chen sedang tugas malam. Xiao xi juga terkadang mampir  kerumah sakit untuk makan malam bersama jiang chen. Xiao Xi sangat bahagia di izinkan Jiang chen bekerja yang masih sesuai dengan minatnya. Ia juga mendapat gaji yang cukup besar sebagai senior editor. bahkan kini Xiao xi sudah bisa menggantikan laptopnya yang rusak dan menambah satu buah PC komputer untuk diruang kerjanya.

hari itu bertepatan dengan pulangnya sang kepala editor dari norwegia. Xiao xi sedang pergi makan siang di luar bersama jiang chen. Ia mendapat perintah langsung dari kepala editor untuk menjemputnya.

"sangat menyebalkan. aku belum pernah bertatap muka langsung dengan kepala editor, tapi dia terlihat sangat menyebalkan. dia memintaku untuk menjemputnya di bandar udara." keluh Xiao xi.

"kau tinggal bilang saja padanya, aku tidak bisa. selesai." jawab jiang chen singkat.

"mana berani. lagipula aku tidak bisa menyetir mobil." lanjut xiao xi.

Ditengah-tengah percakapannya dengan jiang chen, xiao xi mendapat telepon dari kantor,

"halo, ya?" sapa xiao xi.

"Halo senior Chen, kau tidak perlu menjemput kepala editor. Ada orang lain yang sudah menjemputnya. sekarang sudah menuju ke bandara." ujar seseorang diseberang telepon.

"oh, baiklah. aku juga tidak bisa menjemputnya." jawab xiao xi kemudian menutup telepon.

"Kau senang?" tanya jiang chen.

"tentu saja. aku tidak perlu jauh-jauh menjemputnya." ujar xiao xi dengan tersenyum bahagia.

"ya sudahlah. sekarang habiskan makanmu. setelah itu akan kuantar kau kembali ke kantormu. tapi maaf, mungkin nanti kau harus pulang sendiri. aku tidak dapat menjemputmu karena aku harus mengoperasi seorang pasien." ujar jiang chen.

"tak apa. aku janji akan berhati-hati." jawab xiao xi.

"oh ya, tadi pagi Jiang Rui mengabariku ia sedang berlibur kuliah. ia ingin mampir dan menginap dua hari dirumah kita. mungkin saat kau pulang kerja, ia juga tiba dirumah kita." terang Jiang chen.

"baiklah. aku akan mempersiapkan kamar dan makan malam untuk Jiang Rui." balas xiao xi.

"terima kasih sayang." sahut jiang chen kemudian mengusap kepala xiao xi.

"Jiang chen, bisa tidak kau tidak merusak tatanan rambutku?! aku tidak mungkin kembali bekerja dengan tampilan berantakan seperti ini." oceh xiao xi.

"tidak." ejek jiang chen sambil mendekatkan wajahnya ke wajah xiao xi dan tersenyum.

mereka menyelesaikan makan siang dan kembali ke kantor Xiao xi. Dikantor, suasananya berubah menjadi agak menegangkan ketika xiao xi kembali. xiao xi penasaran mengapa orang-orang berubah seketika semenjak ia tinggal makan siang.

"Kepala editor sudah tiba. dan ia mencarimu sebagai penanggung jawab." ujar salah satu karyawan yang ada di divisi yang sama dengan xiao xi.

"baiklah terima kasih. aku ingin tahu seperti apa wajah kepala editor. terasa sangat sombong dan galak sekali sepertinya.” gumam xiao xi.

A LOVE SO BEAUTIFUL (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang