3 LELAKI

284 14 7
                                    

pukul 7.30 am

keesokan harinya, Xiao xi sudah bangun dan bersiap untuk berangkat bekerja. ia menyiapkan sedikit sarapan untuk jiang rui dan untuk jiang chen ketika ia pulang kerja nanti. bersamaan dengan xiao xi selesai memasak, jiang rui keluar dari kamar tidurnya.

"pagi kak, kau sudah akan berangkat bekerja?" tanya jiang rui sambil mengucek matanya.

"ya, aku harus berangkat lebih pagi hari ini. aku sudah menyiapkan sarapan untukmu dan jiang chen. makanlah setelah ini." ujar xiao xi.

"apa kau di antar oleh kakakku?" tanya jiang rui.

"hari ini tidak. karena aku harus berangkat sebelum ia selesai jadwalnya di pagi hari. aku sudah memberitahunya. aku akan naik taksi." jawab xiao xi sambil meletakkan makanan di meja.

"maaf jiang rui, aku harus buru-buru. tolong aku untuk membereskannya setelah makan,ya . terima kasih. sampai nanti." ujar xiao xi sambil berjalan keluar rumah.

"baiklah kak xiao xi. sampai nanti." balas jiang rui sambil melambaikan tangan.

diperjalanan menuju kantor, xiao xi mengirim pesan pada jiang chen, mengatakan bahwa hari ini ia tidak perlu mengantarnya ke kantor karena ia berangkat lebih awal hari ini. Di saat yang sama, jiang chen langsung menerima dan membaca pesan dari xiao xi. pagi itu jiang chen sedang menjalankan kunjungan dokter ke kamar pasien. ia membuka pesan xiao xi dan segera membalasnya.

"aku tahu. semangatlah untuk hari ini. nanti siang seperti biasa aku akan menjemputmu di kantor untuk makan siang bersama jiang rui juga." balas jiang chen.

"baiklah. aku menunggumu." balas xiao xi
"oh ya, aku sudah menyiapkan sarapan pagi untukmu dan jiang rui. maaf aku harus buru-buru. kepala editor sungguh menyebalkan" lanjut xiao xi.

dengan cepat jiang chen membalas pesan xiao xi.

"terima kasih istriku. aku akan dengan senang hati menghabiskannya.(emoticon cium)" balas jiang chen.

balasan pesan xiao xi membuatnya tersenyum sendiri hingga tak sadar ia sudah sampai di depan kantor.

"nona, kita sudah sampai." ingat sang supir taksi.

"oh, maaf pak. aku tidak fokus." ujar xiao xi kemudian turun dari taksi dan berlari masuk kedalam kantor.

Baru saja sampai di depan lobby kantor, kepala editor sudah menunggu di ruang tunggu.

"CHEN XIAO XI!!" teriak sang kepala editor.

xiao xi terkejut mendengar suara teriakan kepala editor yang sangat kencang.

"chen xiao xi. mengapa semalam kau tidak membalas pesanku? apa kau sengaja?" omel kepala editor.

Xiao xi berlari menghampiri kepala editor.

"maaf pak, aku semalam menyelesaikan deadline layout majalah kita dan pergi tidur."

"baiklah, kalau seperti itu. sekarang kita harus segera menemui direksi dari perusahaan. kita menjadi perwakilan dari the most untuk mengikuti rapat." ucap sang kepala editor.

xiao xi mengikuti kepala editor pergi menuju ruang rapat. meskipun masih dalam satu perusahaan yang sama, kantor pihak manajemen dan redaksi THE MOST berbeda gedung dan letaknya cukup jauh jika harus berjalan kaki. di tengah perjalanan menuju kantor manajemen, mereka berpapasan dengan seseorang dari manajemen. Dao Ming si. yang merupakan anak pemilik perusahaan sekaligus menjadi Vice president dari perusahaan ini. mereka tidak saling bertegur sapa karena memang sebelumnya mereka tidak pernah bertemu. apalagi redaksi the most dan kantor pihak manajemen berbeda gedung yang berjarak 1 blok. Xiao xi yang belum sempat sarapan tadi pagi, mendadak merasa lapar. namun ia masih kuat menahannya.

A LOVE SO BEAUTIFUL (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang