PENGANTIN BARU

390 20 0
                                    

Hari hari Jiang chen dan xiao xi sebagai pasangan baru pun dimulai. satu hari setelah acara pernikahan, merka isi dengan membereskan rumah. Besok mereka akan berangkat ke Sanya untuk berbulan madu. Xiao xi pun sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa menuju Sanya. sedangkan jiang chen sibuk mencari penginapan yang bagus untuk mereka berdua selama satu minggu di sanya.

"Jiang chen, kau butuh apalagi untuk kau bawa besok?" tanya xiao xi dari kamar.

Jiang chen beranjak dari sofa ruang tamu dan menghampiri xiao xi dikamar.

Sambil memeluk xiao xi dari belakang, jiang chen berkata,
"aku sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. aku tidak butuh apa-apa lagi."

"baiklah kalau begitu aku sebentar lagi selesai mengemas barang-barangku." kata xiao xi sambil merapikan pakaiannya ke koper.

"dan bisakah kau mulai sekarang memanggilku 'sayang'?" ucap jiang chen kemudian mencium pipi xiao xi.

xiao xi terkejut dan berkata,"ee..jiang chen..ada..aa..pa denganmu?"

"apa aku salah jika aku ingin dipanggil sayang oleh istriku?" jiang chen berkata dengan manja.

"bb..bukan begitu.." xiao xi kemudian berlari menuju kamar mandi untuk menghindar karena salah tingkah dengan kelakuan jiang chen.

jiang chen mnegikutinya ke kamar mandi, dan bertingkah manja.
"aku ingin dipanggil, SA..YANG..! paham!" kata jiang chen kemudian tersenyum memojokkan xiao xi di dekat pintu shower box.

xiao xi hanya mengangguk dan kemudian berlari kembali ke kamar. jiang chen hanya tersenyum.

dalam hati xiao xi berkata, "ada apa dengan jiang chen? mengapa dia bertingkah seperti itu? apa dia salah makan?"

belum sempat meyelesaikan pikirannya, jiang chen kembali masuk dan langsung berkata,

"aku tidak salah makan, aku hanya ingin semua orang tahu, chen xiao xi kini telah menjadi istriku."

Seakan mengerti isi pikiran xiao xi, jiang chen dengan terang-terangan mengatakan alasannya. karena ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman lagi dengan xiao xi seperti dahulu yang membuat dirinya dan xiao xi putus dan saling berjauhan.

akhirnya xiao xi mengerti mengapa jiang chen bersikap seperti itu. sesungguhnya jiang chen sendiri ingin mengerti perasaan xiao xi dan juga ingin xiao xi mengerti bahwa jiang chen mudah cemburu. karena selama ini jiang chen tidak pernah mengungkapkan secara langsung jika ia sedang cemburu.

Menjelang malam, Jiang chen dan xiao xi bersantai diruang tengah sambil menonton televisi.  karena sebentar lagi masuk waktu makan malam, xiao xi mengusulkan untuk memasak bersama jiang chen.

"eh jiang chen.." xiao xi langsung berhenti bicara dan menyadari sesuatu.

jiang chen spontan menoleh dan mengerutkan dahi, xiao xi sudah langsung paham, bahwa ia harus membiasakan diri memanggil jiang chen dengan sebutan sayang.

"maksudku.., sayang, makan malam kali ini kita lebih baik memasak saja." usul xiao xi.

"lebih baik kita makan diluar atau pesan antar saja." putus jiang chen. mengingat keduanya tidak bisa memasak dan pernah gagal saat memasak bersama.

"hei jangan begitu, aku sudah bisa memasak saat ini. kau jangan meremahkkanku." ucap xiao xi.

"sudahlah, kita pesan antar saja, kita harus menyimpan tenaga untuk besok kita berangkat bulan madu ke Sanya." akhirnya jiang chen memutuskan pesan antar untuk menghindari menyinggung perasaan xiao xi dan menghemat tenaga.

"kau ingin makan apa?' tanya jiang chen sambil jarinya menjelajah aplikasi pesan antar.

"terserah kau saja, aku tidak tahu harus makan apa. biasanya ibuku selalu memasakkan aku atau kalau tidak aku selalu memakan mie instan." terang xiao xi.

"baiklah kalau begitu aku memesan sayap ayam goreng dan tumis sayur saja."akhirnya jiang chen memutuskan sebuah pesanan.

Tak lama kemudian, makanan pesan antar sudah datang.
"xiao xi, bantu aku menyiapkan alat makan, aku akan menghidangkan makanan kita." perintah jiang chen.

"baiklah, aku kesana." ucap xiao xi yang sedang merebahkan diri di sofa ruang tengah.

selesai makan malam, jiang chen menuju kamar tidur untuk mengambil buku agenda dan ponselnya, untuk melihat dan merubah jadwalnya. sementara xiao xi kembali membereskan tas dan keperluan lainnya. Jiang chen fokus dengan ponsel dan agendanya. seperti sedang mencocokkan catatan dan jadwal di ponselnya.

"Jji..","Sayang, kau sedang apa? terlihat begitu sibuk." tanya xiao xi.

"hanya sedang mengosongkan jadwalku selama dua minggu untuk fokus bulan madu kita." ucap jiang chen.
"ooh" ucap xiao xi singkat.

"istirahatlah, ini sudah larut malam. kita tidak boleh terlambat besok pagi." jiang chen mengingatkan xiao xi agar tidak terlalu lelah.

"kau juga.." xiao xi membalas.

Jiang chen segera membereskan ponsel dan agendanya, dan menggendong xiao xi masuk kekamar.

Di rumah Lu Yang dan Lin jing xiao

kehamilan jing jing yang semakin hari membesar, sedangkan lu yang sibuk mengurus jing jing dan persiapan turnamen game ke-3. Lu  yang sibuk berlatih setiap siang dan sore. Dan jing jing juga sibuk mempelajari ilmu astronomi untuk penelitiannya yang sebelumnya tertunda karena kondisinya yang hamil muda sangat merepotkan dirinya dalam berkonsentrasi.

"Lu yang, aku ingin kwetiaw siram sapi. tolong kau belikan." pinta jing jing.

"baiklah sayang, tapi tunggu sebentar lagi, aku meyelesaikan satu babak ini." ucap lu yang yang masih menghadap PC nya.

"LU YANG..!" jing jing agak mengeraskan suaranya.

"baiklah..,baiklah.." ucap lu yang dengan setengah mengeluh
jing jing memelototinya.

"iya aku tahu,  sayang, papa pergi dulu ya..," ucap lu yang berpamitan dengan calon anaknya sambil mengusap-usap perut jing jing.

sembari menunggu lu yang kembali, jing jing mengirim pesan kepada xiao xi.

Xiao xi, kau sedang apa? bagaimana malam pertamamu? kau bilang kemarin setelah acara pernikahan, jiang chen meninggalkanmu untuk operasi?

jing jing menunggu balasan dari xiao xi. namun xiao xi tidak kunjung membalasnya.

"mungkin xiao xi sudah tidur" gumamnya.

jing jing merasa bosan. ia bingung harus melakukan apa. karena keterbatasan kondisinya yang sedang hamil trimester pertama.
tak lama kemudian, Lu yang kembali.

"JingJIng, aku sudah kembali. aku akan segera siapkan makanan untukmu." kata Lu Yang kemudian langsung menuju dapur.

"ini, makanlah." kata Lu Yang sambil menyodorkan makanan untuk jinjing.

"Lu Yang, Setelah acara pernikahan xiao xi tadi, kamu melihat wu bo song?" tanya jingjing sambil melahap makanannya.

"entahlah, tapi sepertinya dia langsung kembali kerumahnya." ucap lu yang dengan tetap menemani jingjing makan disampingnya.

"dia cukup kuat ya, melihat gadis yang ia sukai menikah dengan sahabatnya. bahkan rela menjadi pengiring pengantin prianya." ujar jingjing.

"aku tidak peduli lagi, aku lelah menjadi perantara diantara kisah cinta mereka bertiga. mereka yang punya masalah kita yang repot." omel Lu Yang.

jingjing refleks mmenepuk lengan lu yang, "lu yang, kau kejam sekali. mereka juga temanmu." omel jingjing balik.

"sudahlah, aku salah." ucap lu yang dengan muka cemberut.

"aku kenyang, kau yang menghabiskannya." ucap jingjing kemudian kembali kekamar meninggalkan lu yang.

"jingjing, aku kembali berlatih ya?!" teriak lu yang.

"terserah kau saja!" balas jingjing .

A LOVE SO BEAUTIFUL (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang