Stalker

44 10 2
                                        

***

"Emmmmm... bang Arya?" Panggilku dengan suara serak khas bangun tidur

Merasa tidak ada jawaban, aku mulai membuka mata dan disuguhkan dengan pintu balkon yang terbuka tapi sama sekali tidak terlihat ada orang lain disini. Jadi kuputuskan beranjak menuju balkon berharap orang yang kucari itu ada di sana

"Bang Arya?" Panggilku sekali lagi untuk memastikan

"Ngak ada orang, trus siapa yang buka pintunya?" gumamku setelah memastikan memang tidak ada orang di sini selain diriku sendiri.

Saat berbalik ingin kembali masuk ke kamar. Tapi saat berbalik aku terkejut karena orang yang kucari berada tepat di belakangku.

"Ihhhh..... kak Arya seneng banget yah ngagetin orang, kalo aku mati kena serangan jantung dan menjadi hantu perawan gimana? Emang kakak mau adik tercantiknya ini cepet mati, dan kamar ini jadi gentayangan , hah!" geramku karena kesal

"Gitu aja kaget, emang kamu mau mati kena serangan jantung?"

"Yah engak lah, ehh.... kak Arya tadi abis ke sini yah, buka pintu balkon?"

"Enggak, ini juga baru datang mau bangunin kamu. Tapi kamunya udah bangun, jadi udah sana mandi terus siap-siap berangkat sekolah nanti telat"

"Trus siapa dong yang buka pintu balkon pagi-pagi gini?"

"Mungkin semalam kamu sendiri yang buka tapi lupa tutup pintunya" ucap Arya sambil mengangkat bahu tanda tidak tahu

"Ya udah deh, aku mandi dulu"

"Ngak usah lama dandannya nanti telat"

"Iya...iya, ucapku kemudian masuk ke kamar mandi setelah kak Arya keluar dari kamar

***

"Pulang sekolah nanti abang jemput"

Perjalanan dari rumah aunty Maria ke sekolah memang jauh sekitar 2km lebih.

"Bang Arya,  boleh pinjam hp ngak?"

"Ambil aja di tas, emang handphone kamu kenapa?"  
 
"Kuota aku habis sejak kemarin, belum sempat beli soalnya kemarin langsung ke rumah Aunty" ucapku lalu mulai membuka aplikasi instagram di handphone yang berlogo apel digigit itu

"Oh"

Saat sedang asyik, aku langsung teringat sesuatu. Dan benar saja saat aku melihat keluar tepat di tempat yang sama dimana pria misterius itu berdiri kemarin aku melihatnya lagi di situ, tapi kali ini posisinya berbeda dari kemarin. Kali ini dia menghadap ke hutan lalu berbalik menghadapku seolah-olah sedang memberi isyarat bahwa ada sesuatu di sana

"Ngeliatin apasih?"

"Bukan apa-apa kok" ucapku lalu kembali sibuk dengan handphone yang kugenggam, walaupun pandanganku tertuju pada ponsel yang kugenggam, tapi otakku berpikir tentang apa maksud dari pria misterius tersebut yang seperti menguntitku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Friend Gost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang