semilir angin yang terasa sejuk menyapu wajah Rose saat ia mulai keluar dari mobil Chanyeol, hamparan rumput hijau yang dipotong rapih dan juga batu nisan yang berjejer. Hati Rose berdesir saat ia mulai melangkah tanpa suara diikuti oleh chanyeol menuju makam anak mereka.
"Ini" ucap Rose ketika ia sampai pada makam anaknya.
"Park Areum" Lirih Chanyeol ia bersimpuh memegang nisan yang betuliskan nama yang disebutnya itu. "Kau memberinya nama?"
Rose mengangguk "Iya, usianya hanya 1 minggu karena prematur dan jantugnya lemah maka ia tidak bisa bertahan." Rose berdiri memandangi nisan itu membuatnya kembali dalam kenangan masa lalu.
"matanya bulat dan bersinar sepertimu." ucap Rose
"apa dia cantik Rose?" tanya Chanyeol
Rose mengangguk ia hanya terdiam larut dengan pikirannya sendiri. hening tak ada lagi yang bersuara baik Rose atau Chanyeol.
"Maaf..." Lirih chanyeol menundukkan kepalanya. "Maafkan aku Rose.. aku sungguh sungg.." tenggorokannya terasa tercekat Chanyeol tidak bisa menahan rasa sakit yang meluap di hatinya.
"Sudahlah, itu tidak akan membuatnya kembali. Yang jelas areum tau sekarang ayahnya disini." Rose tersenyum nanar.
"Areum-ah eomma dan appa datang. Maafkan eomma tidak pernah menjengukmu ya? ku harap kau mengerti areum." Rose bermonolog sendiri seolah sedang benar2 berbicara pada anaknya. Chanyeol terdiam ia menitikkan air matanya tidak bisa berkata-kata dan berandai-andai jika saja ia tidak pergi apa makam yang sekarang ia datangi tidak akan ada.
"Bukan hanya matanya yang mirip denganmu, Tapi semuanya. aku sangat iri pada saat melihatnya pertama kali karena dia mirip sekali denganmu, sedangkan aku yang mengandungnya tidak ada kemiripan dengannya.Tapi saat itu adalah saat yang sangat membahagiakan bagiku." ucap Rose menceritakan betapa dia bahagia pernah memiliki areum.
"Mianhae areum... maafkan appa sangat jahat padamu membuatmu dan eommamu menderita. aku.. aku sangat ingin bertemu areum." Chanyeol terisak ia tidak kuat menahan perasaannya.
tangan Rose terulur mengusap pundak Chanyeol
"Aku sangat bersalah Rose" lirihnya
Rose menggeleng "Tidak, itu sudah takdir. setidaknya sekarang kau menyesalinya Chanyeol." Rose tersenyum saat Chanyeol menoleh padanya "aku sudah memaafkanmu, Areum juga pasti akan memaafkanmu."
Chanyeol menggenggam tangan Rose yang berada di pundaknya, "aku akan menebus semuanya." ia menatap Rose dengan mata yang sedikit basah. "Menikahlah denganku Rose."
-------------
Rose termenung di kamarnya beberapa lembar foto berserakan di kamar, ia menelan ludahnya susah payah saat membuka amplop coklat yang tergeletak di dpn pintu rumahnya. Rose merasa tuhan benar2 tidak adil kali ini. kenapa disaat dia sudah menetapkan hatinya untuk soo hyun dan menolak lamaran Chanyeol saat tadi di depan makam anak mereka.
bukannya Rose menyesal menolak Chanyeol. Jika tak ada soo hyun juga ia tidak akan menerima Chanyeol dengan mudahnya setelah apa yang terjadi meskipun Pria itu tidak sepenuhnya salah karena diapun sama2 menderita.
dering ponsel Rose abaikan sejak tadi ia benar2 tidak mau menjawab panggilan dari soo hyun yang begitu teganya. Rose berpikir apa Soo hyun tidak pernah benar-benar berubah dari sifatnya dulu, mungkin sekarang adalah balasan dari Soo hyun karena selama ini Rose tidak pernah memandangnya dengan benar.
"Tapi kita akan menikah." Lirih Rose berbicara sendiri.
bibirnya tersenyum miring melihat siapa wanita yang berciuman dengan Soo hyun di pesisir pantai itu Irene, dugaan Rose selama ini benar bahwa mereka memiliki hubungan spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Girlfriend (ChanRose)
Fanfic✨WARNING TYPO BERTEBARAN ✨BERUSAHA UPDATE TERUS Park Chanyeol bertemu lagi mantannya Park Roseanne tapi bukan tatapan cinta seperti dlu yang Rose berikan pada chanyeol. Semuanya sudah berlalu bagi Rose karena sekarang Rose hanya menganggap Chanyeol...