03 | ikut campur

2.2K 475 93
                                    

Kalian pasti paham kan caranya menghargai seorang penulis?
(◕ᴗ◕✿)








•|-|•












Author' POV

"Tisu-tisu!" Suasana gym dipenuhi suara teriakan kepanikan. Jelas saja, ada seorang gadis yang tidak diundang pingsan didepan mereka.

Acara mereka terhenti sejenak karena gadis yang jatuh pingsan setelah melihat wajah Sugawara Koushi. Mungkin setelah ini akan ada berita, ' diduga seorang siswa SMA berinisal SK membunuh seorang siswi berinisial YM dari sekolah yang sama, tidak ditemukan bukti kekerasan, pelaku murni menggunakan wajahnya sebagai senjata. '

Bercanda, Koushi sayang.

"Minggir-minggir, biar senpai yang satu ini mengurusnya." Celoteh Tanaka tiba-tiba ditengah kesibukan. Ia mendekati Maki yang tengah terbaring diatas paha Kiyoko.

Tanaka membawa lakban bening ditangannya, memotong lakban tersebut menjadi persegi. "Ta-tanaka-san, mau ngapain pake lakban??" Tanya Hinata ragu sambil menunjuk lakban itu.

"Oh, ini? BUAT DITEMPEL DI IDUNG LAH!" Tanaka langsung menempelkan nya dihidung Maki, tak lama ia langsung menariknya secara paksa. Aduh, sakit. Tentu nya karena hal itu, Maki terkejut dan langsung terbangun dari mati sesaatnya.

Yang lain bergidik ngeri, memegang hidungnya masing-masing. Berdoa agar ajal tidak tiba-tiba menjemput hidung mereka. Tanaka yang sedang berbangga diri menyelamatkan nyawa seseorang, kecuali hidungnya, langsung mendapatkan tabokan dari Daichi yang marah. Sedangkan Maki mulai menjernihkan pikirannya yang masih syok akibat serangan lakban.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya seorang perempuan bersurai hitam, wajahnya sangat exotis, yang tidak lain dia adalah Kiyoko."Mau kutemani ke ruang kesehatan?" Tanya Kiyoko untuk yang kedua kalinya.

Maki hanya menggeleng pelan, belum sanggup mengeluarkan suara. ' Wah, si botak itu kalau iri gak usah bawa-bawa idung dong, sakit. ' batin Maki lalu menatap tajam ke arah Tanaka. Yang ditatap tidak sadar, ia hanya sibuk meratapi nasib pantat nya yang kena kekerasan.

"Maaf, a-aku akan balik ke kelas sendiri, sepertinya aku telah mengganggu acara kalian." Maki mencoba berdiri, namun ia gagal menjaga keseimbangannya dan membuat nya hampir terjatuh, jika saja ia tidak ditangkap oleh Kageyama.

"Gimana caranya lo balik ke kelas sendiri kalo jalan aja masih kek orang mabuk." Kata laki-laki berkacamata kerempeng dengan angkuh, alias si Tsukishima.

' Gila, songong banget. ' batin Maki, wajahnya menatap Tsukishima dengan kesan yang mengatakan, sokap banget. Tsukishima yang memang selalu berpikir dengan logis sadar akan makna wajah Maki, ia ikut-ikutan menunjukkan wajah yang menjengkelkan.

"Ma-makasih karena telah nahan gua agar gak jatoh." Ucap Maki pada Kageyama yang masih menahan lengannya. Gadis itu tidak sadar, bahwa ia telah melemparkan pukulan kematiannya.

Kageyama dengan kaku memapah pelan Maki untuk duduk di pinggir lapangan. Ditemani Kiyoko yang ikut duduk disampingnya.


•||•





Y/N (or Maki) POV'

Ujung-ujungnya gua jadi ikut campur sama ceritanya. Mereka melanjutkan permainan yang sempat tertunda tadi. Saat Hinata melompat, ia benar-benar seperti terbang. Tinggi sekali lompatannya dan itu terlihat mustahil jika didunia ku yang dulu. Aku benar-benar melihatnya secara nyata lompatan itu.

Exit | Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang