3. Masa kelam

298 24 1
                                    

Aku Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku Taeyong. Aku dilahirkan sebagai pria yang mempunyai takdir gelap. Aku berharap, akan ada seseorang yang menjadi cahaya di hidup gelapku. Dan menjadi penyembuh untuk penyakitku..







Tempat dengan lampu kerlap kerlip temaram sudah biasa bagi seorang Taeyong, apalagi mendengar dentuman musik yang memekakkan telinga, terlampau biasa.

Melihat orang-orang menari dengan liarnya, melihat orang-orang meneguk minuman dari gelas masing-masing demi melepas beban. Taeyong juga demikian. Bedanya, ia hanya ingin bersenang-senang. Tidak ada alasan yang mendasari kedatangannya kemari, terlebih beban. Ia hanya ingin bersenang-senang. Menenggelamkan diri dalam dekapan para wanita mungkin tidak buruk. Setidaknya itu bagi Taeyong.

Dengan sebatang rokok yang ia sisipkan di antara jari telunjuk dan jari tengah, hidup Taeyong terasa semakin sempurna. Tidak ada lagi beban yang ia pikirkan. Tidak ada lagi kenangan-kenangan yang melarangnya keluar dari kebangkitan. Semua terasa bebas didunia malam penuh hiburan.

"Kamu cantik malam ini..." Ucap Taeyong pada wanita yang kini bersandar di pundaknya. Mendekapnya erat seakan tidak mau lelaki lain mengambil pandangan padanya.

"Kamu juga tampan malam ini..." Goda wanita itu.

Taeyong hanya tertawa gila mendengarnya. Akibat alkohol yang ia minum, dia tidak bisa membedakan mana dunia nyata dan mana dunia palsu. Seperti wanita yang kini bersamanya, dia bukan kekasihnya asli. Pasalnya, dia baru bertemu dengannya 2 jam yang lalu.

Hanya dengan sentuhan dan rayuan, Taeyong luluh. Semudah itu mempermainkan seorang Taeyong. Apa ini yang dinamakan karma? Karena pasalnya, dia juga banyak mempermainkan wanita.

Kini, entah wanita itu yang mempermainkan Taeyong, atau Taeyong yang mempermainkannya. Tapi itu tidak penting. Mereka sama-sama menikmati hubungan ini... Walau mungkin hanya sesaat.

Taeyong menyentikkan ujung batang rokok, lalu menghisapnya habis menyisakan puntungnya saja. Membuangnya asal...

Dia membelai rambut panjang wanita itu, sesekali menciumnya. Tidak peduli banyak orang memperhatikannya. Karena ini adalah hal yang wajar ditempat penuh hiburan. Hiburan malam..

"Hai bro!." Panggil seorang lelaki samar-samar, diantara kerasnya suara DJ yang berputar.

Dia mendekati Taeyong...

"Kalian? Ngapain disini?" Tanya Taeyong

"Yaelah... Cuma main-main kita... Seneng seneng. Ya gak bro?"

Perkataan dia disetujui pria lain yang datang bersamanya.

"Si Jeno mana?" - Taeyong

"Di rumah dia... Biasa, anak mamih." Jawaban itu membuat semua teman yang mendengarnya tertawa. Terutama Taeyong.

FOR TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang