Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa,untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.
***
Mawar menuliskan kata-kata indah yang ia simpan dalam ingatan, dari sebuah karya penulis yang sangat membuat mawar merasa damai. Duduk di balkon hotel menikmati senja, detik-detik hilangnya matahari perlahan. Berganti shift dengan sang bulan yang siap menyinari segala makhluk bumi dalam kegelapan.
Menatap langit dengan sendu dan senyuman hangat, sesekali meneguk Americano Coffee di gelas kecil cantik yang ia pesan bersama Taehyung. Tapi Taehyung tidak menikmatinya bersama di balkon. Suaminya itu sedang membersihkan badan di kamar mandi karena kejadian tadi, dia tidak sengaja menumpahkan kopi yang ia bawa. Sekalian pula dia memang belum mandi sedari pagi.
Mawar tidak ingin melewatkan kesempatan indah ini, makanya dia duduk di balkon bersama burung-burung yang lalu lalang di sekitar balkon. Dengan langit berwarna jingga cerah seakan menambah kesan aesthaetic pada hotel yang ia tinggali. Memancar ke dalam kamar yang juga tidak kalah aesthaetic nya.
Menuliskan beberapa kata, menggambar beberapa objek, wanita itu sangat multitalenta. Dia mempunyai bakat untuk menulis cerita, menulis lagu, menggambar dengan indah seakan gambar yang ia buat terasa nyata adanya. Tidak sesal dia kuliah di jurusan arsitektur, dia memang mampu di segala bidang. Dia ingin memanfaatkan bakatnya yang tidak ia gunakan untuk apa-apa. Dia ingin memfungsikan bakat-bakatnya untuk diri sendiri dan orang lain.
Dengan berhembusnya angin yang sedari tadi menerpa dirinya, dia memejamkan mata menikmati alunan musik yang ia pasang di telinganya. Berkhayal tentang keindahan-keindahan masa depan yang akan ia kunjungi bersama orang yang ia pilih. Memikirkan apa yang akan ia lakukan dengan bakat-bakatnya itu.
Cuitan burung-burung kecil seakan berseru menyemangati sosok manusia yang tengah menikmati senja itu. Wanita dengan sejuta harapan di benaknya...
"Mawar.." panggil suaminya yang keluar dari dalam kamar menggosokkan kepalanya dengan handuk hotel.
Sontak mawar langsung membuka matanya dan menengok ke sumber suara yang semakin mendekat. Suara itu juga membuat burung-burung yang sedang mampir di pagar balkon berterbangan kalang kabut.
"Ya..?" Jawab mawar dengan lembut membenarkan posisi duduknya dan melepaskan earphone bluetooth yang terpasang di telinga.
Taehyung mendekat ke arah mawar dan duduk dihadapannya dengan kursi kayu yang hotel sediakan. Ia menurunkan tangannya yang semula sedang mengeringkan rambut hitamnya dengan handuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR T
Hayran Kurgu"Entah ini takdir buruk atau takdir baik. Aku lebih memilihnya yang sesaat namun terbuka. Daripada dia yang selamanya tapi pendusta. Untukmu T, aku merindukanmu." - Kim Hyun-jae "Jika aku tidak berhak mendapatkan kebahagiaan, setidaknya izinkan ora...