|52| Melangitkan Duka.

33 9 2
                                    

Semilir angin menghentikan napas.
Membuat netra tak mampu mengalihkan pandangan dari ayoda yang indah.
Namun siapa sangka,
Raga yang terkesiap menatap indahnya semesta ternyata tengah melangitkan duka.
Menutup segala kenestapaan yang tengah menghujam dirinya.
-Aqishale.


Tangerang, 17 Oktober 2020
Request from: Raditya Noval Akhrizi


Mari Bicara Lewat KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang