Malam itu, untuk pertama kalinya kita menikmati angin malam yang menelisik hingga menusuk kulit.
Malam itu untuk pertama kalinya aku menikmati kerlip gemintang bersama insan pecinta senja.
Saat itu, jangkrik pun saling bersahutan, seakan menghidupi malam yang sedang dinikmati oleh dua insan pecinta keheningan.
Jemaripun saling bertautan, demi meminimalisir dingin malam.
Kita adalah dua jiwa yang tenggelam dalam rasa cinta yang mendayu.
Kau pencipta senyum indah dikala gundah,
aku penghibur sendu dikala pilu,
perlahan lahan kita sama sama mengikis ragu.Untukmu, maafkan aku.
Maaf bila aku tak dapat mengembalikan senyummu. Maafkan diri bila ego terlalu tinggi.
Terimakasih untuk kisah manis ini, akan selalu kususun rapih dalam memori.
Tak banyak kata untukmu, aku rindu, itu saja.Rabu, 01 Juli 2020
Salam sajak❤
-Aqishale-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mari Bicara Lewat Kata
Teen FictionMari Bicara Lewat Kata, kita ekspresikan rasa melalui sebuah untaian kata. Tanpa menghiraukan gelagat gila para pemilik lidah berbisa. Rentetan kata yang dicipta bukanlah maha karya yang dipuja ribuan jiwa, namun hanya setitik aksara yang mampu me...