12

479 55 0
                                        

~ Gâté ~

...

Cahaya mentari pagi masuk melalui celah gorden di sebuah villa. Terlihat Jeno sedang bergelung dengan selimut tebalnya. Kemarin malam, ia dan Jaemin akhirnya tidur bersama, karena Jaemin kemarin malam menjadi semakin manja. Bayangkan saja, saat akan tidur Jaemin meminta Jeno untuk memeluk, mengusap punggungnya, dan menepuk-nepuk pantatnya sampai ia tertidur. Sungguh mirip seperti bayi.

Perlahan, mata tajam tersebut mulai terbuka. Melihat ke sampingnya dan ia tidak menemukan keberadaan Jaemin.

"Na?" Panggil Jeno dengan suara serak khas bangun tidur.

Karena merasa tidak ada sahutan, akhirnya ia memutuskan untuk cuci muka dan turun ke bawah. Siapa tahu jika Jaemin sekarang sedang bersantai.

Setelah sampai di lantai bawah, ia mulai mencium bau masakan yang sangat sedap. Ia lantas pergi ke dapur, memeriksa siapa yang memasak pagi-pagi seperti ini.

Ia mengulum senyum setelah melihat siapa yang memasak. Sepertinya Jaemin sudah sangat siap jika menjadi nyonya Lee. Tanpa menunggu apa-apa, ia langsung memeluk Jaemin dari belakang dan menumpukan kepalnya di pundak sempit sang kekasih.

"Masak apa hari ini, hm?" Tanya Jeno sambil tetap memeluk Jaemin.

Jaemin meremang mendengar suara deep dari belakangnya. Tanpa menoleh pun dia tahu siapa pelakunya.

"Hari ini aku masak tjap jay. Kamu suka kan?" Tanya Jaemin memastikan. Pasalnya dia tidak tahu apakah Jeno suka tjap jay atau tidak.

"Aku suka" Jawab Jeno sambil terus menduselkan wajahnya ke ceruk wajah Jaemin. Menghirup aroma manis yang menguar dari sana.

"Yuk makan. Udah mateng ini" Ajak Jaemin sambil mengangkat panci yang berisi masakannya.

Dengan berat hati, akhirnya Jeno melepaskan pelukannya di pinggang Jaemin, lalu ia melangkah ke meja makan untuk sarapan bersama.

"Na, suapin" Pinta Jeno sambil menunjukkan wajah imutnya.

Jaemin yang melihat tingkah Jeno itupun hanya bisa bergidik ngeri. Ia jadi membayangkan jika Jeno yang jadi submisif dan dia yang jadi dominan.

"Na?" Panggilan Jeno mampu mengembalikan Jaemin dari lamunannya. Ia segera memandang Jeno dengan tatapan aneh.

"Apa?" Tanya Jeno setelah melihat tatapan Jaemin.

"Kamu beneran Jeno, kan? Kamu enggak kesurupan, kan?" Tanya Jaemin sambil mengecek seluruh tubuh Jeno. Siapa tahu ada luka ditubuhnya yang menyebabkan otak kekasihnya ini bergeser.

"Enggak ih na! Ayo, suapin" Pinta Jeno lagi.

"Ck, iya-iya. Nih buka mulutnya bayi gede. Aaaaaaa"

Yah akhirnya sarapan pagi ini diisi dengan rengekan bayi besar Jaemin yang membuat Jaemin mendapatkan salah satu sifat Lee Jeno yang selama ini ia tutupi. Yaitu, 𝗠𝗔𝗡𝗝𝗔.

🐶

Setelah acara 'mari merawat bayi besar' itu, sekarang mereka tengah bersiap untuk pulang.

"Jen, kita pulang nanti jam berapa?" Tanya Jaemin sambil menyerahkan gelas berisi teh ke hadapan Jeno.

"1 jam lagi" Jawab Jeno sambil meminum teh yang diberikan Jaemin tadi.

Ia saat ini jadi merasa sedang bersama istri yang sedia merawatnya. Mulai dari memasak, menyiapkan baju, sampai membuatkan teh. Sungguh Jaemin itu adalah calon istri idaman.

"Eh, Jen. Bulan depan NCT bakal konser ke Indonesia loh. Aku boleh liat kan?" Izin Jaemin.

Mendengar ucapan Jaemin, membuat Jeno menyunggingkan senyumnya. Senyum yang selama ini tidak pernah dilihat oleh orang lain, kecuali Jaemin.

"Boleh kok. Kalo gitu aku ikut, ya?" Ucap Jeno sambil mengelus rambut Jaemin yang saat ini berada di pelukannya.

"Huum" Jawab Jaemin sambil menikmati usapan halus di rambutnya. Lama-lama, ia pun tertidur karena usapan Jeno tersebut.

Setelah merasa tidak ada lagi pergerakan dari Jaemin, Jeno lantas mengambil HP nya dan mendial nomor seseorang.

"Halo, siapkan saya 2 tiket VVIP untuk konser NCT di Indonesia!"...

TBC

Typo bertebaran...

Ok, stay tune!!!

Mysterious [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang