14

433 44 0
                                        

~ Haechan ~

...

Beberapa minggu setelah pasangan Nomin resmi berpacaran, sekarang Haechan yang ketahuan berpacaran. Jaemin tentunya marah, karena Haechan tidak pernah bercerita padanya jika ia sedang menyukai seseorang.

Sekarang, Jaemin, Lisa, dan Haechan tengah berada di basecamp mereka, rumah Lisa. Mereka disini untuk menyidang Haechan.

"Ok, mulai dari mana yang lo harus jelasin?" Tanya Lisa sambil bersedekap dada. Tidak lupa ia juga memasang raut wajah dingin.

Haechan yang ditatap seperti itu sudah ketakutan. Karena kedua sahabatnya itu kalau sudah marah susah untuk dibujuk, perlu disogok dulu baru bisa memaafkan.

"Emm... G-gue sama dia ketemu di halte deket kampus. Waktu itu lagi ujan deres banget. Kalian tau kan kalo gue itu takut banget sama yang namanya petir, makanya gue nutup telinga gue pake tangan..." Jawab Haechan dengan nada yang terdengar ketakutan.

"Terus?" Ucap Jaemin dengan nada yang dingin.

"T-terus gue ngeliat ada mobil mewah yang berhenti depan halte. Gue pikir dia lagi nunggu orang. Ternyata, yang punya mobil itu keluar terus jalan ngampirin gue. Pikiran gue udah kemana-mana tuh, mana keadaan halte lagi sepi banget lagi. Pas gue mau lari dari halte, gue ngerasa pusing banget. Habis itu udah, gue pingsan" Jelas Haechan panjang lebar.

Keringat dingin sudah menghiasi wajah manis Haechan. Ia takut jika setelah ini dua sahabat gilanya itu minta yang aneh-aneh.

"Udah, gitu doang? Gue percaya enggak gitu doang ceritanya" Ucap Lisa sambil mendekat ke arah Haechan.

"E-eh lo agak jauhan sana. S-serem gau muka lo" Ujar Haechan.

"Yaudah, terusin ceritanya" Ini bukan Lisa yang menyahut, tapi Jaemin yang sejak tadi sedang asyik memakan kue sus kering milik Lisa.

"Terus pas gue sadar, gue udah ada di rumah dia. Rumahnya gede banget gila---"

Plakkk...

Penjelasan Haechan terpotong oleh suara pukulan yang mengenai lengan sebelah kanannya. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Lisa, yang sejak tadi sedang serius mendengarkan cerita Haechan.

"Aduh anjing lo lis! Ngapain lo nabok tangan gue?!" Tanya Haechan ngegas.

"Ya lo sih! Gue lagi serius dengerin cerita lo malah lo nya becanda" Jawab Lisa santai.

"Lo pms apa gimana sih? Galak amat" Ujar Haechan.

"IYE!! NGAPA LO??!! KALO GUE PMS MAU NGAPAIN LO??!!!" Nah kan, Lisa kalau sedang pms itu sudah seperti singa yang belum diberi makan 1 tahun.

"Udah-udah. Buruan lanjutin cerita lo!" Desak Jaemin.

Flashback on...

Jadi, hari ini Haechan rencananya mau pulang dengan Jaemin, tapi karena Jaemin dijemput Jeno akhirnya dia tidak jadi nebeng. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang naik bis, salahkan saja dia yang bangun telat dan berakhir diantar ayahnya yang sialnya hari ini harus berangkat ke luar kota.

"Ck, mana sih tu bis. Dari tadi perasaan kagak ada yang nongol-nongol" Gerutu Haechan.

Tidak lama hujan turun dengan derasnya. Terpaksa Haechan harus berada di halte itu sampai hujan reda.

Jdarrr.....

Suara petir mampu membuat Haechan berteriak kencang. Pasalnya ia memang sangat takut dengan yang namanya petir. Karena dulu saat ia kecil, ia pernah di prank oleh keluarganya dengan hantu yang langsung muncul di hadapannya bersamaan dengan suara petir. Dari situlah ia mulai takut dengan hantu dan petir.

Mysterious [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang