Sudah hampir sebulan aku bersekolah dan tinggal di asrama putra tak ada yang menyadari diriku dan aku nyaman berteman dengan mereka semua.
Semuanya baik dan tak munafik seperti teman temanku sebelumnya hanya saja perlakuan David padaku berbeda kini dia mulai over protektif padaku dan aku bingung terhadapnya.
Kini aku pulang dari sekolah berjalan pelan menuju asramaku melihat Satria salah satu teman kelasku sedang duduk diam di sebuah kursi yang disediakan di sekolah membuatku berjalan menghampirinya.
"Hai Satria"
Satria menoleh dan tersenyum padaku membalas sapaku "Hai Adrian"
Ia tersenyum tipis dan mengalihkan tatapannya dariku ia bahkan menghela nafasnya berulang kali membuatku mengerutkan dahi bingung.
"Kenapa?"
Satria menggeleng perlahan lalu sorot matanya berubah ia menatapku lekat membuatku sedikit gugup.
"Aku pikir perasaan aneh ini hanya singgah sementara, ternyata aku salah aku terjebak pada cinta terlarang"
"Hah?" aku bingung akan maksudnya, cinta terlarang? Apa itu?.
"Aku sudah berkali kali menyangkalnya, tapi hatiku menolak aku menginginkannya kamu pikir siapa dia?"
Aku makin tak mengerti siapa memang? Aku juga tak tau.
Dengan perlahan ku gelengkan kepalaku, ia nampak geram dan mencekal kedua lengan atasku membuat jantungku memompa cepat.
"Itu kamu Ad! Aku tidak tau apa yang kamu lakukan padaku! Tapi aku mencintaimu, aku tau kamu pasti tidak nyaman atau benci mendengar ini tapi ini faktanya"
Jantungku berdebar lebih keras, mungkin jika dalam keadaan normal Satria tidaklah melenceng seperti katanya, aku wanita pantas ia cintai tapi sayangnya ada dua hal yang tak bisa aku beri.
Pertama aku mau diam diam menyembunyikan identitasku.
Dan kedua.. Tanpa kusadari aku sudah jatuh cinta pada seseorang.. Siapa? Teman satu kamarku.. Akibat kebersamaan kita itu membuat jantungku berdebar jika harus berdekatan dengannya.
Bahkan dia belakangan ini selalu melindungiku dan menjagaku dari laki laki lain yang mengajakku bermain.
Hanya karna hari ini ia sedang tak ada di sekolah aku jadi bebas berjalan sendirian.
"Maaf Ad, lupakanlah ucapanku tadi"
Satria beranjak pergi meninggalkanku sendiri dan aku hanya dapat terpaku melihatnya, akhirnya aku juga bangkit dan kembali ke asrama.
Aku ingin merebahkan tubuhku pada ranjang rasanya sangat lelah, tapi belum juga tiba di gedung sekolah bahunya sudah dirangkul oleh Joe yang mengajaknya ke belakang sekolah dimana teman temannya sudah berkumpul, mau tak mau aku harus ikut mereka.
Ternyata ada Darrel dan Louis juga di taman belakang sekolah kami berkumpul dan menghabiskan waktu dengan berbicara.
Karna pelajaran telah selesai kami bebas melakukan apapun dan karna David tak ada dalam penglihatanku aku pun bebas bermain dengan siapapun.
"Ad, kalau kamu perempuan pasti sangat cantik.. Matamu indah"
Aku menoleh pada Joe yang memperhatikanku lekat dan diangguki oleh semua teman temanku.
Aku tertawa dan berpura pura meninju bahunya "Bercanda ya" Joe hanya berdehm dan fokus pada ponselnya dapat kulihat wajahnya memerah.
"Kamu kenapa Joe?"
Joe nampak terkejut saat aku menyentuh bahunya saat mendengar tawa dari kedua temannya Joe makin merah padam.
Aku makin tak mengerti kemudian dengan tergesa Joe pergi meninggalkan kami. "Ada apa dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection
Short Storykumpulan oneshoot dan short stories. Sebuah ide yang tiba tiba melintas di otakku yang akan kubuat ceritanya disini ^^ #1 dalam cerpen (30/01/21) #1 dalam shortstory (04/04/21) #1 dalam oneshoot (15/12/21) #11 dalam romance (15/12/21)