Sore ini Yesha sedang jogging kini dia harus terus semangat untuk mencipta dirinya yang lebih baik lagi.
Ia sudah lelah terus di katai dan di banding bandingkan, Yesha mau membuat semua orang yang meledeknya akan tercengang kagum melihat perubahannya.
Tapi sepertinya itu hanya ada di mulutnya lihatlah saat ini belum ada sepuluh meter dia berlari keluar dari rumahnya nafasnya sudah memburu keluar dan keringat sebiji jagung sudah memenuhi dahi dan lehernya.
"Baru segitu udah cape?"
Mendengar suara itu membuat tubuh Yesha berputar dan kehadiran sosok yang selama ini ia rindukan membuat perasaan haru itu muncul.
"Arya??!"
Langkah Yesha berjalan cepat menuju Arya yang sudah tersenyum merentangkan kedua tangannya. "Yesha kangen!!"
Arya terkekeh pelan dan memeluk erat tubuh Yesha. "Aku lebih kangen kamu"
Arya melepas pelukannya dan menghapus bulir bulir keringat di dahi Yesha. "Aku temani larinya ya?"
Yesha tersenyum dan mengangguk.
Arya menemani Yesha yang berlari memutari komplek perumahannya walau tak bisa di sebut berlari karna gadis itu kebanyakan berjalan di banding berlari jika Arya ajak lari pasti Yesha akan mengatakan bahwa ia sedang istirahat.
Belum ada satu putaran Yesha mengajak Arya untuk duduk di sebuah warung dan meminta pria itu membelikannya minuman.
"Baru segini loh Sha"
"Capek Arya"
Ia mendesah lega saat air segar itu berjalan melewati tenggorokannya. "Arya ngapain aja di bandung? Emang ada acara apa?"
Ia membahas tentang izin Arya yang tak masuk sekolah selama tiga hari.
Laki laki itu menutup botol yang Yesha gunakan, nampak sekali bahwa ia ingin menghindar tapi tangan Yesha yang menggenggam erat telapak tangan Arya membuat pria itu mau tak mau harus menjawab.
"Itu.. Sepupu aku.. Tunangan Sha"
Bibir Yesha membentuk sebuah bulatan lalu ia menatap Arya ia hampir mengenal seluruh keluarga Arya jadi ia penasaran siapa keluarga Arya yang bertunangan.
"Siapa dia?"
Dan Arya yang terjebak dalam kalimatnya sendiri harus terdiam sejenak. "Kakak sepupu jauh, kamu gak kenal dia Sha"
Lagi Yesha mengangguk dan meminta Arya mengantarnya pulang, ia sudah tak larat melanjutkan larinya.
Sepanjang jalan Arya terus menatap wajah Yesha, gadis manisnya ia rasanya sangat bersalah harus menyembunyikan hal besar dari Yesha.
Tapi jika di beritahu ia yakin hubungannya dengan Yesha akan hancur jika tak di beritahu, Arya takut rahasianya akan bocor dari orang lain dan memperburuk suasana.
"Arya mau masuk dulu?"
Arya menggeleng "Kamu masuk aja, istirahat. Aku kesini cuman mau liat kamu aja"
Yesha merasakan pipinya panas ia mendorong bahu Arya pelan jika Arya menggodanya.
"Arya hati hati dijalan"
Laki laki itu mengangguk dan mendorong bahu Yesha agar segera masuk ke dalam rumah.
Yesha yang baru akan melangkahkan kakinya kedalam teras harus kembali berbalik dan dengan cepat ia memeluk tubuh Arya erat.
"Arya terimakasih mau menerima Yesha apa adanya, Yesha sangat bersyukur tuhan memberikan orang seperti Arya di hidup Yesha, dan Yesha akan berusaha menurunkan berat badan Yesha supaya Arya makin sayang sama Yesha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection
Cerita Pendekkumpulan oneshoot dan short stories. Sebuah ide yang tiba tiba melintas di otakku yang akan kubuat ceritanya disini ^^ #1 dalam cerpen (30/01/21) #1 dalam shortstory (04/04/21) #1 dalam oneshoot (15/12/21) #11 dalam romance (15/12/21)