Mata itu mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk menusuk kedua retina matanya.
Suara suara di sekitarnya menyambut akan kesadarannya.
"Ellisa.. Astaga Nak.. Akhirnya kamu bangun"
Baru kelopak matanya membuka ia sudah mendapati pelukan dari seorang wanita baya.
Pandangannya ia fokuskan pada wanita itu lalu tersenyum bahagia "Bun.." suaranya yang serak mampu membuat sang Bunda bahagia.
Mereka menangis terharu hingga pandangan gadis yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu menelusuri setiap orang yang ada di ruangannya.
Lalu tatapan matanya terpaku pada satu sosok yang berdiri di sebelah ranjangnya menatapnya dengan binaran bahagia juga beberapa bulir air mata yang mengalir melewati kedua pipinya.
Sontak senyumnya hilang berganti dengan raut bingung. Bunda Lesta yang mengetahui itu segera memanggil dokter "Dia suamimu Nak, kenapa wajahmu seperti itu?"
Ellisa menggeleng dan memejamkan kembali matanya membuat setiap orang yang ada disana kembali kawatir .
**
"Ellisa sudah sadar dari komanya, kemungkinan dia mengalami hilang ingatan sebagian"
Kini yang tersisa di dalam kamar perawatan hanya Alex, suami Ellisa. Sedar tadi ia mengusap kepala gadis itu menunggunya dengan sabar hingga gadis itu terbangun.
Alex tersenyum senang saat di genggaman jemarinya tangan Ellisa mulai bergerak.
Ia menatap wajah Ellisa yang kini kedua matanya sudah terbuka dan menatap aneh dirinya.
"Kamu sudah sadar? Minumlah dulu"
Alex menyerahkan sebotol air dengan sedotan di dalamnya, Ellisa tak menolak karna memang tenggorokannya yang sudah kering dan butuh air.
"Kamu tau-"
"Siapa?"
Alex menatap Ellisa bertanya dan melihat cara pandang Ellisa yang menatapnya bingung membuat dada Alex berdenyut menyakitkan.
"Ellisa-"
"Kamu siapa?" suara yang sangat lemah itu mampu membuat Alex menahan nafasnya.
"Aku Alex"
Ellisa memejamkan matanya sebelum ia buka kembali dan menatap Alex. "Aku tidak tau... Dimana... Bundaku"
"Mereka sedang istirahat, kamu tidurlah lagi, aku tau kondisimu masih belum pulih total"
"Bisakah kamu tinggalkan.. Aku sendiri, rasanya tidak nyaman jika ada orang asing.."
Dengan susah payah Ellisa mengucapkan itu dan ia tak tau betapa berefeknya kata kata itu untuk Alex.
"Orang asing?" Alex mendengus dan tersenyum, ia mengangguk dan meninggalkan Ellisa sendiri.
Saat pintu d belakang tubuhnya sudah ia tutup airmatanya mengalir, ia berfikir apa mungkin Ellisa sedang mengerjainya bagaimana mungkin gadis itu mengenal keluarganya tapi tidak dengan Alex?.
Sedangkan Ellisa yang melihat pintu tertutup di depannya hanya memandang dengan kosong, ia memang tak mengenali pria itu tapi ia merasa seperti memiliki ikatan yang kuat tak mau memikirkan dan membuat kepalanya makin sakit, Ellisa memilih memejamkan matanya dan kembali tidur.
**
Alex membuka pintu ruangan Ellisa, sudah dua hari ia tidak bertemu sang istri.
Melihat siapa yang ada didalam ruangan membuat Alex tersenyum dan menyapa kedua orangtua Ellisa yang tak lain mertuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection
Contokumpulan oneshoot dan short stories. Sebuah ide yang tiba tiba melintas di otakku yang akan kubuat ceritanya disini ^^ #1 dalam cerpen (30/01/21) #1 dalam shortstory (04/04/21) #1 dalam oneshoot (15/12/21) #11 dalam romance (15/12/21)