GMRA 04

3 3 0
                                        

Happy reading & sorry for typo!

÷÷÷

Setelah bel pulang berbunyi, Ara bergegas menuju rooftop, tidak ada satupun yang tahu, karna memang tidak diberi tahu, kalau diberi tahu nanti ketahuan.

(Kenapa? Aneh? Terserah yang ngetik dong:v)

Ara melangkahkan tungkai nya menuju rooftop dengan perasaan was-was, tapi boong. Ara menaiki tangga dengan tenang, tanpa sedikit pun rasa takut.

Dan saat sampai di rooftop hasilnya zonk! Tidak ada orang sama sekali, hanya ada kayu-kayu tak beraturan dimana-mana. Ara duduk disalah satu kayu itu, sambil menikmati hembusan angin yang menerpa kulitnya. Dingin. Sepertinya akan turun hujan.

"Kak Shireen lupa apa gimana ya? Kok belum dateng?" Ara bermonolog sambil memainkan ponselnya, namun peringatan baterai lemah menghentikan acara scrol-scrol ig.

10 menit

Ara berjalan kearah pembatas rooftop, melihat pemandangan kota Bandung yang indah.

"Kak Shireen lama banget yak, hp Ara mati, lagi"

20 menit

"Makin gelap aja awannya, jangan hujan dulu ya Allah, Ara masih punya urusan sama kak Shireen, nanti kak Shireen nya marah"

30 menit

Ara melihat kearah pintu, namun hasilnya tetap sama, tidak ada orang.

"Ara pulang aja apa ya? Makin gelap lagi awannya, eh tapi, kan aku suruh nungguin kak Shireen sampe dateng"

Ara berpikir sejenak "pulang aja lah, daripada kehujanan"

Saat Ara ingin membuka pintu rooftop yang entah mengapa tertutup sendiri tanpa Ara sadari. Pintu itu... terkunci.

"Yahh kok kekunci sih, mana udah gerimis lagi" Ara berusaha menaik turunkan handle pintu, namun tetap saja tidak terbuka, didobrak? Tidak bisa, arahnya berbanding balik.

"Tolong! Ara kekunci!" Teriak nya

"Ah percuma, udah jam 3 pasti udah pada pulang" ocehnya

÷÷÷

"Eh Reen, lo kejem banget sumpah, si Ara kan itu lugu banget, pasti dia percaya-percaya aja lo suruh nunggu di rooftop. Segala dikunci lagi tuh pintu" ujar Chika cekikikan, setelah mendengar cerita tentang rencana Shireen

"Iyalah, biarin tuh bocil nungguin sampe karatan, biar tau rasa!"

"Hahaha" tawa Jessica

"Kenapa lo ketawa Jes?"

"Hah?! Emh— biar keliatan jahat aja, kan biasanya ada ketawa nya hhe"

"Ouh. Hahahahha"lanjut Shireen

"Ahahahaha"

"Hahahaha"

Dan mereka pun tertawa jahat bersama.

(Fiks ini gj bangett)

÷÷÷

Dingin. Hujan turun membasahi kota Bandung. Suara petir pun menyambar, namun tidak meng-urungkan niat keempat sahabat itu untuk bermain PS. Mereka kini berada di apartemen Rama, sedang bermain PS dengan Gama melawan Rama. Bisa kalian tebak seperti apa suasananya. Hening. Tapi boong. Ramai, tetapi bukan suara Gama dan Rama, melainkan Andra dan Alvan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GamAra [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang