GMRA 01

16 8 3
                                    

Assalamualaikum... anyeong... holaa...
I'm comeback. Semoga kalian suka sama cerita ini ya, dan jangan lupa vote nya!

Enjoy the story & sorry for typo!

÷÷÷÷

Sekitar pukul 19.30 keluarga Arkana biasanya makan malam bersama di meja makan. Namun, kali ini hanya ada Bu  Laras, Gama, dan juga Nala. Pak Dewa-papah Gama, ia sedang berada diluar negeri. Sedangkan Karin-kakak Gama, ia sedang kuliah diluar kota.

Ara membantu menyiapkan makanan di meja makan untuk makan malam, ia juga yang menyiapkan alat makan lainnya.

"Makasih Ra" ujar wanita paruh baya itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bu Laras. Ara pun mengangguk, kemudian berjalan menuju arah dapur, untuk makan malam bersama sang ibu. Ara dan Bu Rita seringkali di ajak oleh Bu Laras untuk makan malam bersama, namun, ajakan itu selalu ditolak oleh Bu Rita- ibu Ara.

Setelah selesai makan malam, Ara menuju kamarnya. Tepatnya kamarnya dan Bu Rita. Ara mengambil beberapa buku dam berjalan kearah meja belajar yang disediakan oleh keluarga Arkana dikamarnya. Ia sekedar baca-baca saja, menyiapkan materi untuk hari esok.

Ia juga melihat ponsel, ketika ia merasa bosan dan lelah menatap tulisan yang ada di bukunya itu, membalas pesan dari sahabatnya, Vira. Ia juga sesekali membuka akun sosmed nya, ponsel Ara itu, pemberian dari Bu Laras saat ia berhasil mengalahkan Gama menduduki peringkat 1 saat SMP dulu.

Saat sedang asik men-scrool beranda instagram, tiba-tiba ada sebuah notifikasi yang muncul di layar atas ponselnya.

Gama

Bsa ktman sbntar, nala nyriin.

Ara

Iya, sbentar.

Ia pun segera keluar dari kamarnya, sebelum itu, ia merapikan buku-buku nya dan menaruhnya ketempat semula. Saat melewati dapur, ia ditanya oleh sang ibu yang sedang mencuci piring.

"Mau kemana?"

"Ketaman, kata Gama Naya nyariin Ara, bu"

Bu Rita hanya menganguk. Sesampainya ditaman, Ara pun segera melangkahkan kakinya ke arah ayunan, dan disitulah mereka berada, namun kakinya berhenti saat anak kecil itu tiba-tiba lari memeluk kakinya. Ara pun menunduk mensejajarkan tingginya dengan Nala, setelah pelukan itu terlepas.

"Jangan lari-lari, nanti kalo Nala jatuh gimana?" Nala hanya terkekeh tanpa merasa berdosa sedikitpun.

"Nala mau main sama kak Ara, ayo kita main petak umpet kak!" Ajak Nala antusias

"Kenapa gak sama abang kamu aja?" Tanya Ara sembari merapikan rambut Nala yang berantakan terkena angin malam.

"Bang Gama gak asik, kurang seru juga kalo cuma berdua doang" ujarnya dengan bibir yang sudah dimanyunkan. Ara yang gemas pun segera mencubit pipi Nala, sembari berkata

"Ya udah yuk, kita main" dahi Ara berkerut ketika Nala menggelengkan kepala.

"Kenapa gak mau? Katanya tadi mau main petak umpet?"

GamAra [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang