12. Berburu Kado

162 19 0
                                    

Tak terasa waktu berlalu cepat. Akhir bulan desember tiba. Mungkin dikala waktu seperti ini perayaan natal, cuti dan pergantian tahun adalah yang paling dinantikan tiap orang. Membayangkan bisa berkumpul bersama keluarga tanpa perlu memikirkan deadline pekerjaan esok hari. Ditemani dengan kehangatan juga canda tawa yang pasti menyenangkan. Oh, dan jangan lupakan diskon akhir tahun gila-gilaan di pusat perbelanjaan yang begitu menggiurkan.

Waktu-waktu seperti itu juga dinantikan oleh anak remaja seperti Muichirou. Hanya saja baginya yang paling dinantikan lebih dari hari-hari yang disebutkan tadi ialah hari ulang tahun Nezuko.

Ulang tahun gadis yang disukainya yang ke 17 tahun ini.

Sayangnya karena ulang tahun itu Muichirou mau tak mau harus berpikir keras mengenai kado yang akan diberikan. Terlintas berbagai macam ide mulai dari kado yang barang-barang feminim, makanan bahkan kado TTS seperti yang dilakukan dilan.

Untungnya, Sabito dan Yuichirou mau direpotkan Muichirou untuk membantu mencarikan kado terbaik untuk Nezuko.

Dan mall, pusat perbelanjaan terbesar di kota jadi tempat tujuan mereka untuk berburu kado. Memasuki area perbelanjaan, Yuichirou mengusulkan mereka membeli beragam jenis skincare sebagai kado.

Jadilah ketiga pemuda tersebut menuju toko kosmetik dan skincare. Rak-rak horizontal berukuran satu setengah meter menyambut mereka. Aneka jenis produk terpampang di depan mata. Rasa pusing mendadak menyerang Muichirou kala melihat rentetan produk warna-warni skincare.

Ada produk untuk bibir, produk untuk kantong mata, ketiak bahkan kaki!

Tangannya mencomot asal dua barang dengan merek berbeda. Saat diteliti lebih lanjut rupa-rupanya komposisi produk tersebut hampir sama, hanya kemasan dan bentuk yang membedakan. Hal seribet skincare gini cewek kok bisa ngerti yah?

"Mukanya biasa aja kali. Kek baru pertama kali liat skincare aja lo." komentar Yuichirou yang juga sedang melihat-lihat produk.

Muichirou mendengus pelan lantas berdeham sebagai jawaban. Malas menanggapi komentar pedas nan menusuk yang dilontarkan kakaknya. Ia mengembalikam pandangan pada rak-rak menjulang didepannya.

"Eh eh." Sabito menepuk pelan bahu Muichirou, hendak menunjukkan sesuatu. "Nezuko beliin ini aja sepaket."

Sabito menunjuk satu kotak kosmetik lipstik berisi 6 varian warna. Muichirou melihat tiap varian warna mulai dari yang bernomor paling kecil hingga paling besar. "Jangan ini, warnanya jelek-jelek. Masa ada lipstik warna ungu."

"Kalo jelek mah nggak bakal dijual. Lagipula tadi gue lihat ada gerombolan cewek bayar lipstik ini di kasir."

Alis Muichirou tergerak bertaut. Tak percaya. Dari yang dilihat variasi warnanya aneh, ada yang berwarna merah muda pucat, merah bata, merah menyala bahkan ungu. Warna-warna seperti itu setau Muichirou jarang terpakai tetapi ternyata ada yang mau membelinya.

"Cari yang lain aja deh."

"Gue bingung sumpah." ungkap Sabito jujur. Jemarinya terangkat untuk menggaruk tengkuk yang tak gatal. Matanya benar-benar malas melihat rentetan produk di depan mata. Dengusan kecil meluncur mulus, Sabito sudah bingung dan menyerah. "Woi, Yui! Kita sebenernya nyari skincare apa, sih?"

"Terserah."

"Lah kok terserah?! Gimana sih?"

"Gue disaranin sama Rin buat ngasih kado skincare, udah gitu doang. Gue gak dikasih tahu skincare yang kek gimana."

Omong-omong Rin yang dibicarakan Yuichirou itu pacarnya sejak tahun pertama SMA dan masih langgeng sampai sekarang. Meski langgeng, banyak orang; tak hanya Muichirou yang heran, bagaimana Rin bisa tahan menjadi pacarnya dengan ucapan sarkas bin satir yang tak pernah absen keluar dari bibir sang kakak?

Fall | Muichirou X NezukoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang