Clementine sungguh menikmati pemandangan yang ada di taman bunga ini. Banyak bunga yang bisa dilihat dan dipetik olehnya untuk ditaruh di meja kerja Elgio. Meski dirinya tahu jika pria itu tak menyukai bunga, tetapi apa salahnya dicoba?
"Pria aneh. Katanya tidak suka bunga. Tapi kenyataannya ada taman di sini."
"Taman ini sengaja dibuat untuk ibunya."
Tiba-tiba saja ada suara dari belakang Cle dan membuatnya hampir jatuh.
"Otto, kau membuat jantung lepas."
Otto dengan gaya santainya mendekati Cle dan membantu gadis itu memetik daun kering.
"Jika dia tidak suka ibunya, untuk apa dia membuat taman bunga indah ini?"
"Elgio bukan tidak suka dengan ibunya, Cle."
"Lalu apa? Menurutku aneh saja, dia tidak dekat ibunya," kata Cle yang asyik memetik bunga.
"Kau akan mengerti nanti jika menjadi istrinya," sahut Otto yang masih memperhatikan kecantikan Cle.
Otto langsung memalingkan wajahnya, entah kenapa setiap kali berdekatan dengan gadis ini. Hatinya berdebar tak karuan. Ah, dia tidak boleh memiliki perasaan itu. Clementine akan menjadi istri Elgio.
"Istri di atas kertas," timpal Cle dengan ketusnya.
"Elgio sebenarnya memiliki hati yang baik jika kau mau mengenalnya lebih dekat," ujar Otto dengan senyuman mengembang.
"Terlalu susah untuk aku mengenalnya. Kau tahu sendiri jika dia hanya menjawab ala kadarnya. Menurutku dia seperti robot."
Rasanya Otto ingin tertawa jika dia tak melihat Elgio sedang mengawasinya dari atas. Tatapan Elgio menghujamnya. Dia tahu jika hal yang sudah menjadi Elgio maka tidak boleh merebutnya.
"Lihatlah tatapannya. Bukankah menyeramkan?"
Clementine menyahut seraya melangkah masuk. Dia akan menaruh bunga itu di ruang kerja Elgio tak peduli jika pria itu akan membuangnya nanti. Toh menurutnya yang memiliki taman bunga saja tak marah.
****
"Kau kira ruanganku taman bunga?"
Clementine mendengkus kesal dan tatapannya tajam mengarah pada Elgio."
"Memangnya tidak boleh? Lagipula sayang jika bunga cantik itu hanya ada di taman."
"Aku tidak suka. Kau buang saja."
"Apa salah jika aku menaruh---?"
Elgio mencengkram bahu Cle. Tentu saja gadis itu meringis kesakitan.
"Jangan pernah membantah apa yang kuucapkan. Jangan sampai aku melukai keluargamu," bisiknya di telinga Clementine.
"Aku tidak suka dibantah."
Elgio memandang wajah cantik Cle dari dekat. Tanpa sadar kepalanya kian maju dan berusaha mencium bibir gadis itu. Cle mencoba melepas tangan El saat pria itu memeluknya.
Mata mereka saling beradu, Elgio dapat merasakan aroma lavender di tubuh Cle. Dia ingin memeluk gadis itu lebih lama. Namun, penolakan justru diberikan Cle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pencuri Hati Tuan Muda ( Terbit Di Dreame/Innovel Hingga Tamat)
Storie d'amoreClementine tak sengaja masuk ke sebuah kastil mewah nan gelap ketika hujan deras. Ia tak tahu di sana ada seseorang yang melihatnya dengan senyuman menyeringai. Elgio tak memiliki hati yang hangat. Ia terpenjara di kastilnya karena ulah sang ayah. D...