Kini semua siswa sudah berada didalam bus jadi kami sudah siap untuk melakukan perjalanan kembali ke sekolah. Suasananya sangat berbeda saat akan berangkat menuju ke perkemahan, sekarang terasa lebih sepi dan tidak bersemangat.
Mungkin karena sudah lelah menjalani hari-hari selama perkemahan berlangsung. Aku juga merasa begitu.
"Yuni, jika kau mengantuk maka bersandar saja dipundakku" tawar Haruto.
"Tidak, aku tidak mengantuk. Lagipula aku duduk didekat jendela jadi jika mengantuk aku bisa bersandar pada jendela saja"
"Jangan begitu, nanti bisa saja kepalamu terbentur dengan kacanya"
pedulimu itu memang benar-benar peduli atau hanya untuk menutupi luka yang ada di hatimu karena ulah wonyoung? entahlah akupun tidak mengerti bagaimana perasaanmu sekarang.
selama perjalanan aku dan Haruto hanya membisu. sebenarnya Haruto sudah mengajakku bicara namun rasanya aku sedang tidak enak untuk berbicara dengannya entah karena lelah atau karena kejadian di beberapa hari kemarin yang menyesakkan hati.
"kau mau snack tidak? aku masih memiliki sisa snack dan kita bisa makan bersama disini" Haruto menawarkan snack yang ia bawa, tanpa menunggu jawabanku ia langsung membuka bungkus snack itu dan memberikannya padaku.
karena merasa tidak enak jika selalu menolak tawaran Haruto, kali ini aku menerima tawaran snack itu. lagipula itu adalah snack kesukaanku sangat sayang jika di tolak.
"akhirnya kau mau menerima tawaranku. sejak tadi kau sepertinya sengaja mengacuhkanku"
"bukan begitu Haru, aku hanya sedang tidak ingin bicara"
percakapan kita berhenti sampai disana, mungkin Haruto mengerti maksudku dan tanpa disadari sedikit lagi bus kita akan tiba di sekolah, akhirnya perjalanan membosankan dan melelahkan ini akan segera berakhir.
sebentar lagi aku bisa bertemu dengan kedua orangtuaku dan berbaring di kasur empuk dengan nyaman.
saat menerima aba-aba untuk turun dengan hati-hati semua siswa mulai turun satu persatu dengan tertib.
"akh" aku terkejut saat hendak turun dari tangga bus dan ada seseorang yang mendorongku dari belakang. untung saja aku bisa menjaga keseimbanganku agar tidak terjatuh.
"pelan-pelan wonyoung! bukankah sudah diberi tahu untuk turun pelan? kenapa kau mendorong Yuni?" Euna yang melihat kejadian itupun tidak terima, Wonyoung menatap Euna dengan kesal lalu turun dari bus setelahku.
"dasar gadis gila!"
"sudah Euna, biarkan saja. jangan membuang buang tenaga dan suaramu hanya untuk orang seperti itu, lagipula aku baik-baik saja"
"hmm baiklah, ngomong-ngomong kau di jemput atau mau ikut pulang bersama kami? karena aku tidak melihat mobil Eomma mu sejak tadi" ucap Bomi.
"Eomma sedang dalam perjalanan mungkin 10 menit lagi ia akan sampai"
saat itu juga aku melihat mobil orangtua Bomi dan Euna datang bersamaan dengan mobil orangtua Euna yang berada dibarisan depan.
mereka lalu pamit untuk pulang lebih dulu karena sudah dijemput, dan tinggal aku yang berdiri disini menunggu Eomma.
setelah turun dari bus aku tidak tahu kemana perginya Haruto. saat itu ia sangat terlihat buru-buru dan menghilang dengan cepat, mungkin taxi online yang menjemputnya sudah sampai duluan atau ia pulang bersama temannya.
gelap, saat aku merasa tiba-tiba ada yang menutup mataku dari belakang dengan tangan. aku sedikit berontak dan meraba tangan itu, saat aku tahu siapa pelakunya akhirnya aku hanya pasrah.
ya, itu Haruto.
Haruto tertawa di dekat telingaku, "apa yang kau lakukan Haruto?"
"pasti kau mengira bahwa aku penculik kan? lagipula siapa yang akan menculikmu? kau sangat tidak berguna" ucapnya sambil tertawa lagi.
"iya aku memang tidak berguna, lalu kau mau apa?"
"eitss kenapa kau jadi sensi seperti ini padaku, yang aku katakan tadi hanya bercanda dan lihat aku membawa apa untukmu"
Haruto menurunkan tangannya yang menutupi mataku dan ia pindah berdiri di depanku.
satu ikat bunga mawar merah dan satu ikat bunga lily yang ada di tangan Haruto.
"tadi aku cepat-cepat turun karena melihat kakek tua disebrang sana yang menjual bunga ini, sebelum kakek itu pergi aku cepat-cepat ingin membeli bunga ini untukmu Yuni, jadi hargai usahaku berlarian tadi. terimalah bunga ini"
"gomawo" aku menerima bunga itu dengan perasaan bingung, sangat tiba-tiba sekali seorang Haruto mau melakukan effort untukku, bukankah selama ini ia hanya effort untuk wonyoung? sekarang tiba-tiba saja ia bersikap manis seperti ini padaku.
"itu hadiah karena kau mau memaafkan ku, meski itu tidak cukup untuk membayar semua kesalahanku padamu"
"aku selalu menghargai apapun yang orang lain berikan atau lakukan untukku sekecil apapun usaha itu dan yang kau berikan ini, aku sangat menyukainya"
tak lama kemudian mobil Eomma tiba dan sekalian Eomma mengajak Haruto untuk pulang bersama daripada memesan taxi online dan harus mengeluarkan biaya lagi, toh juga kita satu tujuan gedung apartement, hanya berbeda blok saja.
"bagaimana hari kalian disana?" tanya eomma basa basi.
"sangat baik, aku senang bisa melakukan hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya semua teman-temanku juga membantuku jika aku kesusahan. rasanya aku tidak ingin pulang dari sana, iyakan Haru?"
"iya benar" lagi-lagi Haruto menatapku dengan tatapan bersalah dan hanya menjawab singkat, aku terpaksa harus berbohong pada eomma,karena sangat tidak mungkin jika aku memberi tahu apa yang aku alami selama berkemah termasuk mendapatkan kekerasan fisik dari Hyunsuk sunbae.
saat ini kami sudah tiba diparkiran apartement, Haruto naik ke apartemennya begitupun aku dan juga Eomma.
setelah selesai membersihkan diri, aku mendatangi eomma yang sudah menyiapkan makanan di meja makan.
"Yuni, bisakah tolong hantarkan makanan ini untuk Haruto? eomma sengaja memasak lebih untuknya atau mungkin kau bisa mengirimkan pesan agar Haruto kemari dan makan berasama kita"
akupun mengirim pesan agar Haruto kemari untuk makan bersama atas perintah eomma, tak lama kemudian Haruto datang dengan senyum ceria menyapaku dan juga eomma.
"maaf eomma, aku bawa makanan ini ke kamarku saja, aku ingin makan disana sekarang. gomawo telah memasak hari ini"
aku langsung naik ke kamarku dan mengabaikan panggilan Haruto, bukannya bagaimana hanya saja aku sedang merasa ingin sendiri.
saat sampai dikamar aku tidak langsung makan melainkan menata bunga yang Haruto berikan tadi di vas bunga, aku tersenyum melihat bunga-bunga itu sambil mengingat kenangan dulu saat Haruto baru pindah ke apartement ini hingga aku jatuh cinta padanya.
kemudian semua pikiran itu ku tepis dari otakku, itu semua dulu. bukan masa kini yang semuanya telah berubah.
Dear Haru,
aku tidak tau bagaimana perasaanku padamu saat ini setelah kejadian itu, entah masih sama seperti dulu atau sudah perlahan pudar dan menunggu waktu hingga rasa itu benar-benar hilang.
rasa yang dulu pernah ada begitu dalam untukmu hingga kau jatuh cinta pada orang yang baru hadir dikehidupanmu,
sekarang tinggal mengikuti alurnya saja,aku percaya jalan tuhan yang terbaik.About Haruto, buku itu sudah lama tidak ku curahkan bagaimana perasaanku terhadap Haruto dan hari ini aku kembali mengisi buku itu lagi.
To Be Continue
26 februari 2022hai?udh 1 tahun aku anggurin cerita ini... maaf yaa
btw cerita ini mungkin bakal tamat dichapter selanjutnya, setelah itu aku bakal bikin buku baru lagi klo ada niat hehehe, thank you buat yang masi nunggu cerita ini update dan masi simpen di library kalian❤
KAMU SEDANG MEMBACA
『ABOUT HARUTO』
Fanfic꒰ft:Watanabe Haruto꒱ ✎ᝰ┆Tentang Haruto si pria yang tinggal di apartement sebelah ❝Biasakah untuk tidak berisik sekali saja?❞ ❝Maaf karena selalu menyakitimu, jika saja waktu bisa...