Yeay!
FFTL balik lagi!
😋Sebelum baca, alangkah lebih afdal kalo kalian klik ☆ yang ada di bagian pojok kiri bawah supaya berubah jadi ★
Biar bagus aja, heheTerima kasih😊
🚲🚲🚲
"BOLOS sekolah dengan alasan pergi ke pameran. Bolos pelajaran olahraga karena seragam ketinggalan dan kabur ke rooftop sekolah. Sekarang, ketahuan bolos lagi di jam-jam menjelang pulang sekolah," dikte Bu Wanda, mengabsen kenakalan-kenakalan Dara selama di sekolah. Wanita itu mendesis sambil geleng-geleng takjub. Sebenarnya, yang disebutkan tadi baru sebagian kecil. Masih ada kenakalan-kenakalan lain yang Dara sumbangkan untuk sekolah.
Dara memang beda. Di saat siswa lain---termasuk Data---rajin menyumbang prestasi akademik maupun non akademik, gadis itu malah rajin menyumbang catatan kenakalan untuk sekolah. Sayangnya, hingga sekarang belum ada penghargaan untuk pencapaian tersebut. Lagi pula, siapa yang mau?
Bu Wanda menutup buku catatan dan menaruhnya di meja. Ia meluruskan pandang, menatap tajam gadis berambut panjang tergerai yang duduk di depannya. "Nanggung banget. Bolos, kok, pas menjelang pulang sekolah," cibirnya. "Tinggal beberapa menit doang pula."
Dara hanya diam sambil memainkan jari-jemari. Sedangkan Data, duduk anteng di sebelah kiri Dara. Laki-laki itu sejak tadi hanya menjadi pendengar saat Bu Wanda menegur kenakalan Dara hari ini.
Bu Wanda mendesah berat dan beropini, "Pantesan aja guru BK yang lama pindah. Kayaknya dia muak gara-gara tingkah kamu selama ini."
"Eh, enggak, Bu!" bantah Dara cepat, nyaris membentak. Gadis itu langsung mengatupkan mulut rapat-rapat setelah sadar dengan apa yang baru saja diperbuatnya.
Bu Wanda sempat terkejut dengan aksi Dara. Kedua matanya sampai membulat sempurna. Untung saja ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Kalau iya, bisa jadi ia akan bernasib sama dengan guru BK lama. Pindah. Ke alam lain. Misal saja.
"M-maaf, Bu," lirih Dara. "Tapi, beneran, Bu. Guru BK lama, tuh, pindah karena mau lanjut kuliah S2, bukan karena saya."
"Ssst, La!" tegur Data, memperingatkan Dara agar memperhatikan sopan santun di depan guru.
Dara melirik sahabatnya dan mendengkus pelan sambil memutar bola mata malas. Kapan, sih, gue bebas dari sini? Kayaknya lebih nyumpekkin daripada sama guru BK lama, keluhnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
From FRIEND To LOVE (New Version) | @penaka_
Novela Juvenil[Fiksi Remaja] - [On-Going] Ada tiga janji yang Dara dan Data buat, dua bersahabat sejak kecil yang dipertemukan oleh mainan tradisional, telepon kaleng. Pertama, tidak ada perasaan lain yang tumbuh di antara persahabatan mereka berdua. Kedua, me...