♥ 2. Kutahu Namamu Bahkan Sebelum Bertemu ♥

4.9K 221 15
                                    


Dara menunggui Lily di rumah sakit. Gadis itu duduk di bangku di selasar sambil menunggu dokter memeriksa Lily. Ia telah meminta ijin Lily untuk menghubungi keluarganya namun karena orang tua Lily sudah berimigrasi ke Singapura dua tahun lalu dan Lily hanya tinggal sendiri di rumah yang ditinggalkan orang tuanya, maka satu-satunya yang bisa dihubungi sekarang hanyalah kakak laki-laki Lily.

Setahun ini berteman dengan Lily Gayatri, Dara belum pernah bertemu dengan kakak laki-lakinya yang bernama Leon Airlangga. Lily sangat menyayangi kakaknya itu meskipun kakaknya itu pernah bercerai dua kali dan sekarang masih saja tetap playboy. Orang tua Lily begitu menguatirkan kehidupan anak laki-lakinya ini walaupun ia tergolong pria yang sukses. Menurut Lily, Leon memiliki perusahaan agen property dan developer.

Dara ragu-ragu menekan nomor-nomor di ponsel tuanya S608. Ponselnya ini memang tidak sesuai dengan perkembangan zaman lagi tapi ia terlalu sayang membuangnya, lagipula ia tidak terlalu menyukai gadget-gadget canggih. Ponsel buatnya hanya sekedar untuk menelepon.

"Halo," suara di seberang sana terdengar rendah dan dalam. Dara menelan ludah. Ia tak menyangka kalau suara kakak laki-laki Lily bisa serendah ini.

"A-apakah i-ini Leon Airlangga?" tanya Dara agak gagap.

"Ya, benar," jawab pria itu lugas.

"B-begini, s-saya r-rekan Lily, s-saya...."

"Maaf, saya sibuk!"

Tut tut tut.

Terdengar suara telepon diputus oleh kakak laki-laki Lily. Dara merasa jengkel. Ia merasa Leon sangat keterlaluan. Bagaimana ia bisa mengatakan ia sibuk sementara adiknya sedang berada di rumah sakit? Ia menggeram. Ia masih berpikir untuk menghubungi nomor Leon tapi kemudian diurungkannya karena ia masih memiliki nomor kedua yang bisa dihubungi.

Ia melihat catatan nomor telepon yang diberikan Lily, memutuskan kalau ia harus menghubungi Dr. Bima Sakti, seorang dokter anak kenalan keluarga Lily, tepatnya sahabat Leon.

Dara menekan nomor-nomor lain di ponselnya. Telepon di seberang diangkat pada deringan ketiga.

"Halo, Dr. Bima di sini."

Suara ini jauh lebih menyenangkan daripada suara kakak laki-lakinya Lily.

"Halo, Dr. Bima, saya Dara, teman Lily Gayatri. Ia memberikan nomor ponsel Anda kepadaku. Sekarang ia berada di UGD. Bisakah Anda datang ke RS Gleni sekarang?"

"Lily kenapa? Kau sudah menghubungi Leon?"

"Uh, sudah tapi ia bilang sedang sibuk," tukas Dara.

"Baiklah. Terima kasih sudah menghubungiku. Bisakah kau menunggu di sana sampai aku datang. Setengah jam," janjinya.

"Ya," jawab Dara.

Dara bertemu Dr. Bima Sakti setengah jam kemudian di ruang UGD. Dokter yang tampan dan masih muda. Dara memperkirakan umurnya 35 tahun. Ia memiliki mata lebar, bibir yang tebal serta kulit kecokelatan.

"Kau yang bernama Dara?" tanyanya. Dara mengangguk.

"Lily masih di ruang UGD. Dokter bilang penyakit maagnya kambuh," tukas Dara. Dr. Bima menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bocah itu memang selalu lupa waktu makan," tukasnya. Dara mengangguk. Ia sudah sering mengingatkan Lily. Kalau mereka sedang berada di sekolah Dara selalu mengingatkannya, mengajaknya makan siang bersama di kantin sekolah. Gadis itu mendesah mengingat Lily tinggal sendiri jadi mungkin saja jadwal makannya tidak teratur karena tidak ada yang mengingatkannya. Dan kakak laki-lakinya itu sama sekali tak bisa diharapkan.

♥ Cinderella Janda - Completed ♥ [Series : The Shinning Man]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang