06 (M)

7.4K 495 24
                                    

"Aku senang kita bertemu lagi akhirnya". Yunji tersenyum ramah kepada Ten.

"Tetapi sekarang keadaannya berbeda, kau akan menjadi kakak iparku".

Ten tersenyum dan menelan ludahnya dengan gugup.

"Kau tahu ini mungkin terlalu cepat untukku, a-aku merasa gugup". Ten benar-benar merasa gugup. Pernikahannya akan berlangsung sebentar lagi, dan perasaannya kacau balau, campur aduk.

Oh Astaga! Dan dia akan melangsungkannya dengan orang yang bahkan tidak dia kenal dekat. Apakah dia sudah gila? Tetapi harus bagaimana lagi? Insiden di malam pesta itu membuat segalanya berbeda. Dan seperti kata Johnny, Ten sudah tidak bisa mundur lagi.

"Kau tidak apa-apa, Ten?". Yunji menyentuh pundak Ten lembut, menyadarkan Ten dari lamunannya. Ten tampak begitu pucat sehingga membuat Yunji cemas.

"Aku tidak apa-apa. Mungkin pernikahan ini membuatku sedikit gugup". Jawab Ten pelan.

Yunji tersenyum maklum, siapa yang tidak gugup jika baru tahu bahwa akan menikah sehari sebelumnya? Kakaknya memang keterlaluan, Yunji tidak bisa menyalahkan Ten, jika dia jadi Ten mungkin dia sudah pingsan di tempat.

"Johnny orang yang baik. Percayalah, ketika dia memutuskan akan menikahimu, maka dia akan menjagamu". Yunji tersenyum menenangkan.

"Ayo aku akan mengantarmu kepadanya".

.

Mereka sudah menikah.

Ten termenung, tiba-tiba saja mereka sudah sah sebagai pasangan secara hukum. Seperti mimpi rasanya. Terjadi begitu saja. Lalu sekarang apa?

Ten melirik ke arah Johnny yang sedang duduk di sebelahnya, mereka sedang makan malam sederhana bersama saksi pernikahan dan beberapa teman.

Pria yang duduk di sebelahnya ini, Johnny Seo… sekarang adalah suaminya.

Suaminya… Ten melafalkan kata-kata itu berulang - ulang dalam hati. Mencoba membuat hatinya terbiasa. Tetapi rasanya terlalu cepat untuk membuat sesuatu yang berlangsung begitu tiba-tiba menjadi terbiasa untuk hatinya.

"Kau akan senang berada di sana, Ten".

Suara Yunji mengagetkan Ten dari pengamatan tersembunyinya kepada Johnny. Dia sedikit terbatuk dan berusaha kembali ke dalam percakapan. Mereka sedang membicarakan apa?

"Pulau itu, pulau pribadi milik Johnny tempat kalian akan berbulan madu nanti, disana pulau kecil yang sangat indah dengan fasilitas yang lengkap tentunya. Johnny punya rumah yang indah di sana lengkap dengan para pelayannya, ada desa kecil di bawah bukit yang hanya berisi 50 kepala keluarga, kebanyakan bekerja untuk Johnny. Pulau itu surga kecil yang indah, aku yakin kau akan senang di sana". Yunji menyambung perkataannya dan tersenyum kepada Ten, membuat Ten bingung harus menanggapi apa.

Mereka akan pergi ke pulau? Ten harus menanyakan rencana Johnny, kalau tidak dia akan disibukkan dengan kejutan-kejutan yang tidak akan disangkanya.

"Kami akan berangkat nanti, setelah menghabiskan beberapa hari di sini. Aku ingin membuat Ten terbiasa denganku dulu". Johnny setengah bergumam kepada Yunji, lalu dia menyentuh lembut jemari Ten, yang kali ini sudah mengenakan cincin pernikahan darinya, cincin sederhana, tetapi penuh arti.

"Kau akan menyukai pulauku Ten, kita akan tinggal di sana untuk sementara".

Ten tercenung. Entahlah. Dari kata-kata Yunji, pulau itu terisolasi atau memiliki akses terbatas dengan dunia luar. Ten benar-benar merasa diculik sekarang.

Unforgiven Hero (JohnTen) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang