03

4.6K 615 129
                                    

Happy Reading and don't forget to voment💚

Jangan siders dong ayangie;)

"Selamat pagi". Suara itu menyapa ramah dan Ten menoleh, menatap seorang pria yang lumayan tampan sedang berdiri di sebelah mejanya. Pria itu tersenyum ramah.

"Selamat pagi juga". Ten tersenyum juga, berusaha mengingat-ingat, pagi ini Jungwoo telah membawanya ke berbagai ruangan di perusahaan, memperkenalkannya sebagai anak baru, tetapi sepertinya dia tidak ingat pernah diperkenalkan dengan pria ini.

Pria itu jauh lebih tinggi darinya, sedang berdiri di depannya, meskipun berpakaian rapi dan berdasi tampak urakan dan santai, senyumnya juga seperti anak nakal di dalam tubuh dewasa.

Pria itu mengangkat alis, tampak sadar dengan pengamatan Ten, lalu tertawa dan mengulurkan tangannya.

"Aku Jongin, IT Manager di sini, aku tadi mendengar ada anak baru jadi buru-buru ke sini untuk mengajak berkenalan". Katanya dalam canda.

Pipi Ten memerah mendengar candaan lelaki itu, tetapi dia menyambut uluran tangan Jongin dengan senyum juga.

"Aku Ten. Ten Lee".

Jongin meremas tangan Ten sambil tersenyum lucu sebelum melepaskannya, lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Aku tahu tempat makan siang yang enak, mungkin kita bisaㅡ".

"Jongin". Suara dalam yang dingin itu menyela percakapan mereka. Jongin langsung menoleh ke arah suara dan tersenyum.

"Oh Sajangnim, selamat pagi". Johnny sedang berdiri di pintu ruangannya, ekspresinya datar dan tidak terbaca.

"Kebetulan kau ada di sini, tolong ke ruanganku sebentar, ada beberapa hal tentang usulan program baru untuk data intregrated kemarin yang harus kutanyakan kepadamu".

Jongin memutar bola matanya lucu ketika menatap Ten, lalu menganggukkan kepalanya dan mengikuti Johnny masuk ke ruangannya.

Sementara itu Ten tersenyum geli sambil menatap punggung Jongin. Meskipun tampak urakan dan tidak serius, pria itu tampaknya pria yang baik dan menyenangkan.

.

Ten merapikan berkas-berkasnya sambil melirik jam dinding, sudah jam delapan malam. Besok, hari yang sibuk untuk sajangnim dan syukurlah akhirnya Ten sudah selesai menyiapkan semuanya, meskipun akhirnya dia harus ketinggalan bus karyawan.

Suara di pintu membuat Ten mendongakkan wajahnya dengan waspada. Youngho berdiri di sana, sepertinya baru pulang dari pertemuan bisnisnya di luar.

Pria tinggi itu mengerutkan mata melihatnya.

"Kenapa kau masih ada di sini?".

Mata itu sungguh tajam, Ten membatin.

"Saya menyelesaikan berkas-berkas ini dulu, untuk besok".

Johnny menatap tidak suka.

"Lain kali tinggalkan saja pekerjaan itu dan lanjutkan besok". Dia melirik jam tangannya.

"Ini sudah terlalu malam untuk bekerja, seharusnya kau sudah di rumah dan beristirahat. Aku akan menyuruh supir mengantarmu pulang".

Ten menggelengkan kepalanya panik.

"Tidak perlu, saya bisa naik taxi.."

"Ikuti perintah atasanmu". Johnny menatap tajam membuat Ten menelan ludahnya.

"Sebelum itu, aku ingin bicara di ruanganku. Kau tidak keberatan membuatkan kopi untuk kita berdua?".

.

Unforgiven Hero (JohnTen) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang