First Sight

57 4 4
                                    

"Kak Ellen, bangun, kakak jangan mati, kakak jangan tinggalkan Zika sendirian, kak bangun kak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Ellen, bangun, kakak jangan mati, kakak jangan tinggalkan Zika sendirian, kak bangun kak?"

"Zika, maafkan kakak, kita harus berpisah untuk sementara."

"Kakak berjanji tidak akan meninggalkan Zika sendirian, Zika cinta kak Ellen, Zika tidak mau di tinggal kak Ellen, Zika sayang kak Ellen..."

"Zika kak Ellen berjan... ji kak Ellen aka...n menemui Zi...ka lag..."

"Kakak bangun, kak Ellen jangan mati, Zika cinta kak Ellen, kak Ellen..."
__

"Hah..." nafasku tersengal sengal, mimpi burukku sewaktu kecil kembali mengingatkanku dengan kenangan masa lalu. Ku lap dahiku yang basah bercucuran keringat. Kenapa tiba-tiba aku bermimpi tentang masa laluku? Kenangan bersama orang pertama yang sangat ku cintai yang kini telah tiada, ia sudah pergi dari hidupku untuk selama-lamanya. Tak terasa air mataku menetes.

Kuambil sebuah pigura kecil yang ada di dekat cermin, disana ada foto semasa kecilku dengan laki-laki yang ku sebut sebagai kak Ellen. Aku yang masih berumur 7 tahun tersenyum gembira dengan rambut yang dikepang dua bagian sebelah kanan dan kiri bersama kak Ellen. Dia pun memasang senyumannya yang sangat manis. Meskipun pada waktu itu kak Ellen berumur 17 tahun, tapi kami tidak pernah mempermasalahkan perbedaan umur kami yang jauh, kami tidak mempedulikannya. 

Air mataku pun mulai mengalir deras hingga aku tersedu-sedu, kenapa ini harus terjadi padaku? Aku masih tidak dapat melupakan kenangan itu, meskipun sudah sepuluh tahun berlalu, tapi masih terekam jelas kenangan indah yang telah kulalui bersamanya. Sekarang umurku genap 17 tahun, ingin sekali bertemu dengannya kembali, tapi itu adalah hal mustahil bagiku.

Jam menunjukan masih pukul 2 malam, aku harus kembali tidur agar tidak mengantuk di sekolah. Kusimpan lagi foto itu di tempat asalnya dan kembali tidur.

"Another night goes by without sleeping

'cause I know I won't wake up next to you

Another life goes by without dreaming"

Potongan lagu dari nada alarm hp ku, mulai terdengar mengingatkan bahwa aku harus bangun dan menghadapi hari-hariku. Dengan mata yang masih mengatup rapat, aku mencari handphoneku dan segera kuraih handuk yang tergantung di balik pintu kamarku untuk bersiap-siap mandi.

"Sosiologi, antropologi, matematika, hmm, apalagi ya?" aku berbicara sendiri.

"Oh ya, geografi... great, now has completed." Salah satu kebiasaan buruk yang selalu aku lakukan adalah mempersiapkan buku pelajaran pada pagi hari.

NovemberainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang