"Mau kemana malem-malem gini?" Tanya chaewon kepada minju yang memakai pakaian rapih.
"Supermarket."
"Ikut!!!" Saut chaewon, minju tak terlalu mempunyai tenaga untuk menolak chaewon, jadi minju hanya mengangguk saja karna percuma jika mengusirnya ia pasti akan tetap ikut.
Mereka berdua berjalan kaki, karna asrama dekat dengan supermarket. Tiba-tiba saja chaewon menarik tangan minju, karna adanya truk di belakang.
"Lihat-lihat bodoh! kalo sampe ditabrak gimana?" Oceh chaewon, minju hanya terkejut dan kini mukanya memerah. "Loh mukanya kaya tomat!" Lanjutnya.
"Berisik! Ayo cepat!" Kesal minju sambil menggandeng chaewon agar berjalan cepat dan ia tidak mau kalo sampai chaewon melihat mukanya memerah.
Chaewon terkejut, baru pertama kali minju menggandeng seperti ini. Kini jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Rasanya benar-benar gembira bisa digandeng seperti itu.
Chaewon pun tersenyum dan hanya melihat muka minju terus-terusan.
Ketika mereka sampai, mereka mengambil keranjang belanjaan dan membeli kebutuhan untuk mereka.
"Mau beli terus makan di depan?" Tawar minju kepada chaewon, Chaewon hanya mengangguk ia senang bisa seperti ini. Rasanya seperti suami-istri yang sedang berbelanja.
Kini mereka menyantap ramen, Minju Hanya tertawa melihat mulut chaewon sedikit berantakan Karna kuah ramen.
Minju mengambil tisu dari tas nya lalu mengusap mulutnya langsung memakai tisu, Jangan ditanya kini muka chaewon memerah.
Reflek seperti itu minju langsung tersadar dan pura-pura tak terjadi apa-apa.
"Chae."
"Kenapa minju, hm?" Tanya chaewon mengalihkan pandangannya ke minju.
"Tolong.. Tolong jangan suka sama aku."
deg
Kini rasanya hati chaewon teriris Karna ucapan minju, Chaewon tetap tersenyum.
"K-kenapa?" Tanya chaewon dengan gugup dan dengan nada yang bergetar.
"Aku capek dipermainin sama kamu chae.. kamu bukan siapa-siapa aku, tolong berhenti.." Lemas minju sambil menunduk.
Kini hati chaewon sakit, apa selama ini minju hanya menganggap bahwa ia hanya main-main dengan minju.
"Ak-"
"Duluan." Sela minju meninggalkan chaewon sendiri di bangku.
Rasanya chaewon ingin sekali menghentikan langkah minju, namun tak kuat karna hati nya benar-benar sakit.
Chaewon tetap tidak berkutip, ia tidak bangun dari kursi sama sekali. rasanya benar-benar sakit,
Mata chaewon mulai memanas, ia menjatuhkan air matanya. sudah lama ia tidak menangis karna wanita.
Sakura yang sedang berjalan sendiri sambil berpayung melihat chaewon sendiri sambil menangis bahkan ia tidak berteduh sama sekali hingga bajunya sangat basah.
sakura menghampiri dan langsung khawatir, ia segera memeluk tubuh chaewon tak peduli basah maupun apa, iya ingin menghangatkan chaewon.
sakura memakaikan jaketnya kepada chaewon dan langsung mengusap pipinya, "Jangan menangis cantik." ucap sakura sambil mencium bibir chaewon dan chaewon menerimanya.
sakura mulai memapah, ketika sampai asrama hitomi, yena, nako, yuri terkejut melihat mereka kehujanan.
Mereka langsung memapah chaewon dan langsung masuk kamar asrama milik yena dan sakura.
Chaewon segera mengganti baju milik sakura.
"Oh my.. Dia cantik sekali!" Gemas sakura melihat chaewon memakai piyama nya.
"Apa boleh aku seranjang denganmu kkura?" Tanya chaewon, sakura segera menghampirinya dan mengusap kepalanya.
"Tentu tuan putri," ucap sakura sambil mengisyratkan mereka untuk tidak bertanya kepada chaewon.
Sakura memakaikan dirinya dan chaewon selimut, sedangkan chaewon segera tidur di pelukan sakura. Rasanya sudah lama sekali tidur bareng seperti ini saat kecil.
sementara minju melihat jendela, ia berfikir apa chaewon kehujanan atau tidak. apa ia baik-baik saja.
"ah bodoh aku berpikir apasih, lebih baik ia sudahi saja permainannya." gerutu minju.
beberapa tahun yang lalu ...
"Chaewon, ini sakura. dia bakal tinggal 3 bulan disini. ayo main sana kalian."
Chaewon mengangguk dan menarik tangan sakura untuk pergi bermain ke taman belakang.
Chaewon mengambil flower crown yang dibuat untuk sakura. Chaewon langsung memakaikan flower crown itu ke kepalanya.
"Tuhkan, sudah aku duga.. kamu memang benar-benar cantik." Senyum chaewon kepada kkura membuat muka sakura memerah.
Kini sudah malam waktunya tidur, sakura memandang langit-langit dan melihat chaewon, entah kenapa hatinya berdebar-debar melihat chaewon meskipun ia sedang terlelap dalam mimpinya.
dengan iseng sakura mengecup kening chaewon sesekali, benar saja kini jantungnya makin tak karuan wajahnya pun berubah menjadi tomat.
sakura menyadari, ia biseksual karna menyukai teman, sahabatnya, segala-galanya, chaewon.