Hari sudah gelap, namun chaewon tak kunjung datang ke kamar. seketika minju berfikir, “Apa yang terjadi pada lehernya?” Minju terus mondar-mandir,
“Aku pul—Kenapa kau mondar-mandir” Chaewon datang dan langsung melihat raut khawatir minju.
“Ahhh.. A-aku sedang menunggu wonyoung dan yujin..”
Chaewon langsung mempojokan minju, “Jika ingin pamer, tolong jangan disini!” Ucapnya dg nada dingin.
“Kau cemburu? Padahal aku hanya berbohong. Hahaha” Tawa lepas minju, Chaewon langsung menatap sinis minju namun ia merasa senang bisa seperti ini, tanpa adanya jarak.
“Bodoh!” Chaewon segera mendorong tubuh minju, ia langsung menggelitiki pinggang minju.
Minju tertawa sambil memohon untuk melepaskannya, namun ia terlalu sensitif dan geli.
•••
“Chaewon, apa kau menyukai minju? Jika kau tak menyukainya aku akan memi—” Ledek yujin, chaewon terbawa emosi.
Hampir saja ia melayangkan pukulan ke yujin sambil menarik kerahnya, Minju menahan tangan chaewon.
“Chaewon! Kamu ini kenapa sih? Kamu terlalu emosi, menyebabkan semua hal menjadi kacau. apa bisa kamu tidak merepotkanku sekali saja? kenapa kamu seperti ini? menjengkelkan sekali!”
“Kamu membelanya?!”
“Tentu, dia kan temanku!” Ketus minju, emosinya sudah meledak dasyat membuat semua orang memperhatikan chaewon.
pelupuk mata chaewon memanas, hatinya tersayat membuat semua orang bergosip tentang minju.
“Tolong jauhi aku, aku tidak mau bersamamu sampai kapanpun hal itu tak akan terjadi. kita berdua tak akan mempunyai hubungan yang kau ingin. jangan berharap, dan tolong jangan mendekat! karnamu juga aku menjadi emosi dan mendapat malu darimu!” Teriak minju membuat dinding chaewon jatuh, rasanya sakit bahwa minju membencinya dan menyuruhnya menjauh.
“Maafkan aku, aku tidak ak—”
Chaewon berusaha memegang tubuh minju namun minju melepasnya.
“Cukup!” Minju mendorong tubuh chaewon. “Aku tidak peduli dengan semua orang mengenai tentangku.” Lanjutnya.
“Apa yang kau lakukan minju?!” Teriak sakura sambil berlari dan menampar wajah minju di depan semua orang.
“benar-benar tidak tahu diri! kau yang membuat chaewonku seperti itu, maka bertanggung jawablah! jangan pernah menyakitinya, aku pastikan kau akan menyesal melakukannya!” Sakura memukul badan minju, ia tak bisa menahan emosinya.
Semua orang menatap sinis karna memperlakukan chaewon dengan rendah, minju tidak apa karna pasti hanya beberapa hari.
***
Chaewon membuka pintu, ia melihat minju yang asik bermain handphonenya saat ini.
“Nju..”
“Apakah kita sedekat itu sampai kau memanggilku dengan nama itu? tolong jangan memanggilku seperti itu, rasanya benar-benar muak.” Ucap minju dengan nada dingin membuat chaewon terbelalak kaget, hatinya kembali sakit melihat minju sedingin itu padanya.
“Berhenti menggangguku!” Lanjutnya sambil menabrak bahu chaewon.
Dadanya sesak, rasanya tidak kuat melihat minju. Oh tuhan, kini ia butuh obat penenangnya.
Dengan segera chaewon meminum obatnya sambil terengah engah, untunglah ia segera meminum obat tersebut karna jika ia tidak segera mungkin ia akan menyakiti dirinya seperti dahulu, saat kehilangan seseorang.
“Untunglah tepat.”
Sakura mengetuk pintu, dengan segera chaewon membuka pintu.
“Ah! apa panikmu kambuh?” Ucap sakura, ia melihat chaewon bercucuran keringat. “Chae, dengarkan aku, sekarang tidak akan terjadi apa-apa. percayalah kepadaku!” Senyum sakura sambil mengelus punggung chaewon.
Chaewon terjatuh dalam pelukan, “Ah a-aku..”
Sakura mengambil kesempatan, chaewon tidak sadarkan diri, ia terlalu panik sampai menguras tenaganya.
Sakura langsung membaringi tubuh chaewon yg lemah, chaewon pun bergumam.
“m-minju..”
sakura tersenyum paksa, ia segera menyelimuti tubuh chae dan langsung pergi. jujur, hatinya sangat kesal dan cemburu karna chaewon menyebut nama minju.