“Woah, dibelakang asrama ada tempat secantik ini? aku baru tahu~” Saut Chaewon dengan semangat, Sakura hanya tersenyum.
“Chae..”
“Kenapa kkura?” Tanya Chaewon yang langsung menoleh, tampak raut takut dalam wajah sakura.
“gimana kalo aku suka kamu?”
“Eh—” Chaewon terkejut, bagaimana bisa sakura menyukainya. bukankah sakura tahu ia menyukai minju? apa selama ini ia tersakiti?
“Kkura, aku berterima kasih banyak kalau kamu udah nyukain aku. Tapi, maaf aku udah bener-bener anggep kamu kaya kakak aku sendiri. dan juga aku suka minju, maaf gabisa bales perasaan kamu..”
Sakura pun menitikan air matanya, tak menyangka bahwa cinta tak terbalas semenyakitkan ini. Chaewon pun memeluk tubuh sakura, dan mengusap pipinya yang bertumpahan tangisan.
“Aku tau.. kamu bakal begini makanya aku nyatain tapi ternyata, sakit..” Seguk sakura yang menangis
Chaewon tak bisa apa-apa hanya tersenyum dan mengelus punggung sakura.
Tanpa sadar ada seorang perempuan dibelakang, Minju. Minju kaget, ia tak bisa mendengar apapun. tetapi ia mendengar bahwa sakura menyukai Chaewon lalu mereka berpelukan?
“Apa chaewon nerima?..” Gumam Minju tanpa sadar meneteskan air mata, hatinya entah kenapa merasa sakit.
“Minju, kenapa disini?” Chaewon terkejut, apakah minju mendengar? apa ia salah paham? mata mereka bertemu, lalu minju berlari.
Chaewon pun mengejar, ia melihat minju menitikan air matanya. bagaimana bisa tidak khawatir.
“Minju! Kamu denger?” Chaewon menarik tangan minju namun ditepis
“Jangan pegang-pegang! Lepasin gue!”
“Minju.. kamu salah paham..”
“Gue gak salah paham! gue cuma denger, sakura suka lo chae! terus lo pelukan.. apanya yang salah paham? gak perlu penjelasan gue ngerti! Kalo dari awal cuma mau ngepermainin hati gue, gausah masuk ke hidup gue!”
“Minju!” Teriak tegas Chaewon sambil menarik minju dan dipeluk, yang dipeluk berusaha melepas namun tidak kuat, ia lemas sekarang.
“Minju, kamu salah paham. Sakura emang suka aku, tapi aku nolak karna dia udah aku anggep kaya kakak sendiri, paham?”
“Bohong!”
“Aku gak bohong kim minju!” Kesal Chaewon, minju pun segera mengusap matanya dan Chaewon menggandeng tangan minju ke kamar asrama.
“Aduh bisa-bisanya aku salah paham, malu-maluin kamu nju.” Batin minju, ah sial bodoh sekali. lagipula itu bukan urusannya, namun perasannya langsung tak terkendali.
, , ,
“Gimana, udah baikan kamu?”
“Udah, makasih..” Lesu Minju.
“Anw tadi kamu kenapa nangis? Jangan-jangan kamu mulai suka ak—”
“G-gak! Gak bakal, maybe.. Gatau ah males, gausah bahas!” Kesal Minju.
“Aduh iya maaf iya bby..” Chaewon langsung mencium kening minju, minju langsung kaget karna mendadak dicium. ia tambah malu pipinya terus merona.
“Udah mulai nerima aku ya?” Tanya Chaewon dengan mata berbinar-binar.
“Maybe.. yes?” Ragu minju, sebenarnya ia tidak ragu sekarang untuk menerima. tapi jika jujur, ya pasti malu lah!
“Ah, gemesnya..” Chaewon pun reflek mencubit pipi minju, minju pun meringis pastinya karna terlalu sakit. seberapa kuat sih kekuatan Chaewon?
sepertinya melebihi thor.“Cepat tidur, aku akan keluar sebentar.”
“ingin kemana?” Tanya Minju, "Boleh aku ikut chaewonnie? aku sangat bosan. yujin dan wonyoung bahkan kini bermesraan di depanku..”
“Haha, tenang saja kita sebentar lagi..”
Gawat, pipi minju lagi-lagi memerah karna kata-kata Chaewon.
“..Maksudku, tidak juga sih.”
“A-apa mak—”
“Bercanda hehe, sana ganti baju. Aku tunggu depan apartment sakura.”
“Kita sama sakura?”
“Tentu saja. Ada temanku yang lain kok.” Minju pun hanya mengangguk dan lekas ke kamar mandi untuk ganti baju.
,
“Kkura!” Teriak seseorang dari belakang.
“Eh, chaeyeon. kenapa?”
“Gapapa, tumben rapih. tambah cantik!” Kata Chaeyeon sembari mengelus rambut Sakura.
Sekilas sakura terkejut dan pipinya sedikit memerah, karna biasanya yang memperlakukannya seperti itu hanyalah chaewon seorang.
“Ah.. Aku ingin pergi bersama teman-temanku. Ingin ikut?”
“Aniya, aku akan latihan basket sekarang. Mianhae tidak bisa, tapi jika kamu mengajaku lain kali aku pasti akan ikut meskipun sibuk.”
Sakura bingung, mengapa?
“Tidak mengerti? Gwenchana, kamu akan tahu pelan-pelan. Aku pergi dulu, dah!”
“Chaeyeon sedikit random, tapi baik juga toh.” Tanpa sadar Sakura tersenyum sekilas.
“Woah, ada apa kau bisa senyum seperti itu?” Kejut Chaewon ketika datang.
“Aniya.. Sudah?”
“Tidak, minju akan ikut bersama kita. Yang lain mana?”
Deg
Sakura terdiam, tentu saja hatinya sakit, sangat.“Ah.. mianhae, unnie.”
“Gwenchana chaewonnie, aku baik-baik saja.” Sakura tersenyum, ia tak mau membuat chaewon khawatir. “..yang lain lagi siap-siap didalem.” Lanjutnya.
“Yoyoyo wassap chae..” Siapa lagi kalau bukan si bebek, yena. Chaewon pun hanya terkekeh.
“Udah, kan?” Tanya yuri. “Kalo udah—”
“Ah, tunggu!!!” Teriak seseorang dari belakang, minju yang menghampiri mereka.
“Minju-ya, kau ikut dengan kami.” Tanya nako, minju hanya mengangguk.
“Memangnya kita mau kemana?” Tanya Minju sedikit excited.
“Makan di restaurant depan aja.” Saut hitomi, yang lain setuju lalu mengangguk.